eight

29.4K 3.8K 596
                                    

minggu-minggu sudah berlalu, chenle bisa lebih mengekspresikan perasaannya terhadap lagu yang akan mereka bawakan. bahkan chenle tidak merasa kesusahan ketika mereka berlatih lagu kedua dan ketiga mereka. hanya tinggal latihan beberapa minggu lagi dan mereka akan melaksanakan perlombaan mereka.

"lo kalau pesen selalu di sana?" tanya jisung.

sore ini jisung akan menemani chenle untuk mengecek pesanan meja di toko perabotan langganannya.

"iya, ini udah langganan dari ortu gue masih ada," jawab chenle.

jisung benar-benar melaksanakan apa yang dia ucapkan. soulmate chenle itu membantu banyak untuk persiapan pembukaan cabang baru untuk kafenya.

"daehwi nggak jadi ikut, ngurusin osis," kata chenle sambil menaikan tubuhnya di boncengan motor jisung.

"dia osis?" tanya jisung terkejut.

"iya."

"kalian, ckckck. submissive paling sibuk yang pernah gue temuin."

❄️

"kak hyunjin!" sapa chenle sewaktu motor jisung memasuki area toko yang mereka tuju.

"hai! jeongin udah masuk," sapa hyunjin balik. oh, hyunjin itu soulmate jeongin. pemuda tampan itu juga membantu banyak dalam mengurus kafenya. oh, jangan lupakan soulmate daehwi! samuel, pemuda itu bahkan membantunya dari awal kafenya berdiri. seperti yang jisung bilang, banyak orang yang membantu chenle hanya saja pemuda manis itu tidak menyadarinya.

chenle turun dari motor dan langsung memasuki toko yang dipenuhi berbagai perabotan kayu.

"hai, bang," sapa jisung.

"hai. mau masuk?" tanya hyunjin.

"masuk aja."

mereka memasuki toko itu, menyusul para submissive yang sedang asik mengobrol dengan pemilik dari toko itu.

"ini soulmate chenle?" tanya pemilik toko itu tiba-tiba.

"iya, pak," balas jisung sambil memamerkan senyum kecilnya.

"saya junmyeon kim, panggil paman junmyeon aja. selamat ya udah ketemu chenle, saya tau ini anak sering banget self harm," kata junmyeon sambil terkekeh kecil.

"paman!" rajuk chenle. pria baruh baya di depannya itu adalah tempat curhat chenle dan dua sahabatnya, sudah seperti ayah kedua bagi ketiganya. tetapi tetap tidak bisa menghilangkan kebiasaan chenle untuk melakukan self harm.

"udahlah, udah fix ini? mau besok dikirimnya?" tanya junmyeon.

"iya paman, makasih ya," balas jeongin.

"kita pamit paman. mari," pamit hyunjin setelah mereka menyalami tangan junmyeon.

"iya, hati-hati nak."

"lele, ayo jalan! lo terakhir jalan kapan coba?" rengek jeongin. kalau dirinya atau daehwi mengajak chenle untuk berjalan-jalan pasti chenle akan menolaknya dengan seribu alasan.

chenle menolehkan kepala ke arah jisung, meminta pendapat dari sang soulmate. jisung tersenyum kecil dan segera menganggukan kepalanya.

"daehwi gimana?" tanya chenle. sepertinya hari ini chenle harus membahagiakan kedua sahabatnya.

ice [jichen] ●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang