PART 1

51 2 0
                                    

Pagi harinya Nindia sudah rapi dengan seragam sekolahnya.Sekarang ia merupakan siswi akhir dan sebentar lagi ia akan menghadapi ujian kelulusan.Ia sudah menentukan kemana ia akan melanjutkan pendidikannya nanti. Dan Bandung merupakan pilihan tepat baginya mengingat cita-citanya yang ingin menjadi Arsitek.

Nindia berjalan menuju meja makan,disana sudah ada Kayra sang Bunda dan Nadia.

"Pagi Bun,Nad"Sapa Nindia sesampainya di kursinya

"Pagi sayang,kamu mau sarapan apa?"Tanya Kayra ramah,berbeda dengan Satya yang membencinya,Kayra sangat menyayanginya dan menganggap Nindia seperti anaknya

"Roti aja Bunda"Ucap Nindia sambil celingukan mencari keberadaan seseorang

"Papa mana bun?"

"Tadi masih dikamar..Nah itu dia"Ucap Kayra sambil menunjuk ke belakang Nindia

Spontan Nindia mengikuti arah tunjuk Kayra dan benar,disana sudah ada Satya yang rapi dengan pakaian kantornya berjalan menuju meja makan.

Sampai di meja makan,Satya menarik salah satu kursi di samping sang istri dan kegiatannya terhenti ketika seseorang berseru "Pagi Pah" yang tidak lain dan tidak bukan adalah Nindia

"Hmm" seperti biasa Satya hanya membalas sapaan Nindia dengan nada datar

Sejujurnya Nindia ingin menyampaikan sesuatu kepada Satya tetapi ia bingung untuk memulai percakapan.Dan akhirnya ia mengumpulkan keberanian untuk berbicara

"Pah,besok ada acara rapat orang tua di sekolah membahas mengenai ujian akhir nanti,Papa bisa kan datang kesekolah Nindia?

"Gak bisa,saya sibuk"

"Masss"Ucap Kayra memperingatkan suaminya yang selalu seperti itu kepada Nindia

"Saya beneran sibuk,kalau kamu mau,kamu saja yang pergi"Ucap Satya kepada sang Istri

"Yaudah gak perlu sedih ya Nindia,besok Bunda yang akan datang mewakili Papa yah"

Nindia tersenyum miris mendengar ucapan Bundanya.Padahal Ia sangat berharap papa nya bisa hadir ke sekolahnya.Ia berfikir,apakah begitu sulit bagi Papa untuk memenuhi permintaan sederhanaku ini?Padahal aku tak neminta banyak,aku hanya ingin Papa hadir kesekolahku sebagai wali ku,itu saja.Batinnya

"Kalau gitu Nindia berangkat kesekolah dulu ya Pah,Bun"Ucap Nindia segera bangkit dari kursinya dan menyalim keduanya.

"Gak sama Papa aja Nin?"Tanya Kayra yang langsung mendapat tatapan tajam dari Sang suami

Melihat hal itu Nindia langsung menggeleng "Gak usah bunda,nanti Nindia naik angkot aja"

"Hati-hati ya nak"

"Iya bun,Assalamualaikum"

"Waalikumsalam"

Nindia baru saja turun dari angkot yang ditumpanginya.Tampak banyak murid yang berjalan beriringan memasuki gerbang sekolah karena 5 menit lagi bel masuk berbunyi.Di sana,diantara gerombolan murid tampak seseorang melambaikan tangan ke arah Nindia,yaaa... dia adalah Fania,sahabat Nindia

"Nindiaaaa yuhuuuu"Fania melambaikan tangan riang ke arah Nindia

Nindia terkekeh melihat tingkah sahabatnya itu,ia berjalan menuju Fania

"Kok lu sering naek angkot sih?"

"Pengen aja,kenapa?"

"Ya gapapa,cuma heran aja. masa anak bapak Satya si horang kaya naek angkot? Apa kata orang nanti"Ujar Fania dengan mendramatisir keadaan

"Lebay kamu mah,yuk ke kelas bentar lagi masuk"Ujar Nindia langsung berjalan ke kelas

Fania berlari menyusul Nindia yang sudah lebih dulu meninggalkannya ke kelas

"Ehh Nin,hari ini gak ada PR kan?"

"Kata siapa gak ada?Fisika hal 35 latihan 1 dan 2"Ujar Nindia

"HAHH???OH MY GOD DEMI APA GUE LUPA"ujar Fania berteriak histeris sambil memegang kepala dengan kedua tangannya

"Ya ampun Fan,gak usah pake teriak juga kali.Kasian tau kuping aku lama-lama bisa budek gara-gara suara kamu"Nindia mengusap-usap telinganya sebelah kiri

"Emergency Ninnnn,gue lupa buat arghh mana bentar lagi masuk nih"

Nindia hanya menghela nafas malas dan membuka tas mencari buku tugasnya,ia sudah tau maksud dari sahabatnya itu

"Nih"Ucap Nindia sambil menyodorkan buku tugasnya ke Fania

Melihat itu mata Fania langsung berbinar dan tangannya dengan cepat menyambar buku tersebut dari tangan Nindia

"Wuihhh lu emang the best lahh,hehe..Oke gue ke kelas dulu ya mau nyalin jawaban..Byee"Ucap Fania langsung bergegas menuju kelas meninggalkan Nindia yang hanya geleng-geleng kepala melihatnya.


Well, i'm comeback..

semangat membaca untuk semua readers...

love you all


RembulanWhere stories live. Discover now