PART 3

47 2 0
                                    

"Huaaa oppa kuuu,kasian diaaaa haaaaa.Padahal kan Nin,tinggal dikittt lagi dia bakalan ketemu dengan ibunya.Isss coba aja dia bisa cepat bawa mobilnya pasti bakalan ketemu tuh.Teruss..."

Bla bla bla..

BOSAN. Satu kata yang cocok untuk menggambarkan perasaan Nindia sekarang.Di kantin yang tidak terlalu banyak murid ini karena sekarang kelasnya keluar lebih cepat 10 menit dari biasanya.Ia dihadapkan dengan kenyataan bahwa ia harus mendengarkan celotehan sahabatnya yang menceritakan tentang drama korea yang baru saja ditontonnya tadi malam.Ya,Fania termasuk penyuka drama korea garis kasar.Berbeda dengan dia yang lebih suka menyendiri dan menyampaikan perasaannya melalui tulisan.Tapi walaupun mereka memiliki hobi yang berbeda,hal itu sama sekali tidak mempengaruhi mereka untuk tidak berteman baik.

Nindia masih saja mendengarkan Fania yang terus saja berceloteh ria sambil mengaduk-aduk makanan yang sedari tadi dipesannya.Namun tiba-tiba Fania memanggilnya.

"Nin"

'Hmm"Balas Nindia tanpa mengalihkan pandangannya dari nasi goreng

"Nin"Panggil Fania lagi

"Apa?"Akhirnya Nindia menoleh ke arah Fania

"Itu di samping lo"ucap Fania sambil menunjuk ke arah samping kiri Nindia

Nindia spontan menoleh ke kiri mengikuti arah tunjuk Fania,dan...

"Haii"ucap seseorang yang berdiri di samping Nindia dengan membawa sepiring makanan dan memasang senyum termanisnya

"Boleh duduk di sini gak?soalnya tempat duduk yang lain udah penuh"

Nindia tersadar dan melihat keadaan sekitar dan benar saja,semua tempat duduk sudah terisi penuh.Itu berarti sudah lebih dari 10 menit mereka di sana

"Gimana?'tanya nya lagi karena tak kunjung mendapat jawaban dari sang empunya tempat duduk

"Ehh" Nindia masih bingung antara mengiyakan atau menolak.Jujur ia gugup sekarang.Ternyata berdekatan dengan orang yang kita suka itu bisa membuat kita kebingungan sepeerti ini.

"Boleh-boleh..duduk aja tuh samping Nindia"Ucap Fania dengan mudahnya

"Makasih" Ucapnya sambil mengambil posisi di samping Nindia

Nindia langsung memandang tajam Fania,sementara yang di pandang hanya memasang tampang cuek dan tak berdosanya.Nindia hanya mampu menghela nafas berusaha senatural mungkin di hadapan Risco.

"Ohhh iya kita belum kenal kan,nama kamu siapa?Risco mengulurkan tangannya di hadapan Nindia

"Nindia,Nindia Ayu Kusuma.Kelas 12 Mipa 3"Ucap Nindia sambil menerima uluran tangan Risco

"Ohh iya Nindia,nama aku..."

"Udah tau kok"Potong Nindia cepat "Risco Rahadian,kamu kelas 12 Mipa 1 kan?"

Risco hanya tersenyum menanggapi ucapan Nindia.Ya,dia memang cukup terkenal di sekolahnya.Secara dia adalah kapten basket dan juga ketampanannya yang tidak diragukan lagi.Jadi wajar jika semua orang di sekolah sudah mengenalnya.

"Ohh iya kenalin juga ini sahabat aku Fania"Ucap Nindia memperkenalkan Fania kepada Risco

Risco tersenyum.

"Ohh iya co,perasaan yang bawa Nindia ke UKS waktu itu elo kan?"Tanya Fania

"Iya,tapi gue gak tau siapa dia.Waktu itu gue spontan aja langsung gendong dia pas tau dia kena lemparan bola basket gue yang meleset"

"Jadi kamu yang nolongin aku waktu itu?"Tanya Nindia.Ia tak tau kalau Risco yang menolongnya dan bodohnya ia juga tak menanyakan hal ini kepada Fania

"Iyaaa,bukan itu aja,dia juga nungguin lo di UKS waktu gue manggil Buk Des di kantor"ujar Fania

BODOH.bahkan Nindia belum berterima kasih padanya sampai sekarang padahal mereka kadang-kadang berpapasan di koridor

"Maaf co,aku gak berterima kasih sama kamu waktu itu.Jujur aku gak tau,makasih ya"Ujar Nindia merasa bersalah

"Iya gapapa kok,bukan masalah besar"

Setelah itu,mereka melanjutkan makan mereka.Tak lama kemudian,bel masuk berbunyi

KRINGG...

Risco berdiri "Gue duluan yah,udah masuk.Kalian juga jangan lama-lama di sini"

"Iya co"ucap Nindia

Setelah itu Risco pergi membayar makanan nya dan langsung menuju ke kelas

"Kamu kok gak bilang aku kalau Risco yang nolongin aku waktu itu Fan"Tanya Nindia meminta penjelasan kepada Fania

"Lah kok jadi  gue yang disalahin?kan lo sendiri yang gak nanya Nin"jawab Fania

"Iya yah,hahh yaudah lah ke kelas yuk"Nindia langsung bangkit dari duduknya

"Ehh tunguin gue,elah maen tinggal aja.Nih jus jeruk gue belum abiss..tinggal dikit nanggung woiii"

Nindia tidak memperdulikan teriakan Fania dan tetap menuju ke kelas.


RembulanWhere stories live. Discover now