PART 11

19 2 0
                                    

Tarik nafas...buang,,huft

wkwkwk

wahhh first time double up,hehe

LET'S ENJOY THIS PART

***

Risco POV

Sementara di lain tempat,Risco beserta kedua sahabatnya sedang menikmati waktu bersama di balkon kamar Risco.Memang mereka selalu seperti ini,tidak heran terkadang rumah Risco dijadikan tempat pengungsian oleh kedua sahabatnya.Bahkan mereka pernah tidak pulang sampai seminggu dan Risco sudah angkat tangan meladeni para sahabatnya.

Seperti sekarang,entah sudah ke berapa kalinya Risco menguap.Ia sangat mengantuk,tapi kedua sahabatnya ini masih belum mau beranjak dari tempatnya.Alhasil,Risco memutuskan untuk menghubungi Nindia,tiba-tiba saja ia teringat dengan gadis itu.Jam sudah menunjukkan pukul 22.15 mungkin saja gadis itu sudah tidur,tapi Risco mencoba untuk mengirim nya pesan terlebih dahulu.

Setelah pesannya terkirim,Risco kembali memasukkan Handphone nya ke dalam saku celana dan kembali mendengarkan ocehan kedua sahabatnya.Tak lama kemudian,

Tring

Notif baru masuk ke handphone Risco,ia segera mengeluarkan handphone dan membaca pesan tersebut, ternyata Nindia membalas pesan darinya.Ternyata gadis itu belum tidur ,batin Risco

Risco hanyut dengan kegiatannya dan akhirnya suara Gilang menginterupsinya

"Coo"panggil Gilang

"Hmm"Risco hanya bergumam sambil terus fokus pada kegiatannya dengan handphone

Merasa tak dipedulikan oleh Risco,Gilang kembali memanggilnya "Coo"

"paan sih?"Risco memandang Gilang dengan tatapan kesal

"Lo lagi chat sama siapa sih?kayaknya asik bener"

"Bukan urusan lo"jawab Risco ketus dan kembali berfokus pada handphone nya

"Idihh yang udah punya gebet gak peduli lagi sama sahabatnya sendiri"sindir Gilang

Risco memandang Gilang dengan alis terangkat "Siapa yang punya gebet?"

"Mang Ujang yang jual bakso di perempatan,ya lo lah"Gilang sudah kesal dengan tingkah sok polos dari Risco

"Gak kok"elak Risco

"Coo,sebenarnya gimana perasaan lo sama Nindia?"Radit yang sedari tadi hanya diam memperhatikan pertengkaran Risco dan Gilang mulai angkat bicara

Risco menghembuskan nafas dan memasukkan handphone nya ke dalam saku celana

"Kenapa tiba-tiba bawa Nindia?"

"Udah lah Co,kita tau gimana lo,gak usah bohong sama kita.Beberapa minggu ini gue liat lo sering sama Nindia,makan di kantin bareng dia,ke sekolah bareng dia,sampe dia sakit pun lo yang temenin dia. Apalagi pas Nindia kecelakaan kemaren,gue liat gimana khawatirnya lo sama dia,jujur aja deh"ujar Radit

Risco mengusap wajahnya dan menengadahkan kepalanya ke atas,setelah itu ia memandang Radit dan Gilang dengan ekspresi serius

"Gue udah punya rasa sama dia sejak kejadian bola gua nyasar dulu"Risco mengingat-ingat kejadian sekitar 3 bulan yang lalu

Flashback On

Hari itu diadakan pertandingan bola basket antar sekolah.SMA INSAN PERMATA VS SMA GALANGA PUTRA.Dan team Risco terpilih sebagai utusan dari sekolah yang akan bertanding melawan team dari SMA GALANGA PUTRA. Inilah yang dinanti Risco dari dulu,sebagai kapten basket ia ingin membawa team nya ke pertandingan yang sesungguhnya.Bukan hanya pertandingan antar kelas yang biasa diadakan di sekolahnya.

RembulanWhere stories live. Discover now