PART 9

34 3 0
                                    

LET'S ENJOY THIS PART

***

Kelas sudah berakhir sekitar lima belas menit yang lalu.Tetapi Nindia tidak bersiap-siap untuk pulang,melainkan ia sibuk bolak-balik dari kantor guru ke kelas untuk mengantarkan buku-buku tugas temannya sekelas.Dan sekarang sudah ketiga kalinya Nindia bolak-balik membawa setumpuk buku tugas.Nindia tidak merasa lelah ataupun mengeluh,bahkan Ia senang melakukannya karena ia merasa lebih berguna dan dibutuhkan oleh orang lain.

Nindia merasa sepatu yang dikenakannya agak longgar,ia berhenti dan melihat ke bawah untuk memastikan.Dan benar saja,tali sepatunya lepas.Nindia meletakkan tumpukan buku yang dibawanya tadi dan berjongkok untuk memasang kembali tali sepatunya yang lepas.

Sementara itu,Risco dan kedua sahabatnya,Radit dan Gilang berjalan beriringan dengan tas yang tersampir dibahu menuju parkiran.Radit yang berada di posisi paling kiri melihat Nindia yang tengah memasang tali sepatunya tepat di depan Lab Komputer.

Radit berhenti dan bertanya ke Risco

"Co,itu bukannya Nindia yah?"Tunjuk Radit ke arah Lab Komputer

Risco menoleh,dan benar saja di sana ada Nindia

"Kalian pulang aja dulu,gue ada urusan"Risco langsung berjalan menghampiri Nindia

"Woiii Co!!"

"Buset kita ditinggal"Gerutu Gilang

Melihat hal itu Radit terkekeh "Kalo orang udah jatuh cinta yah begitu jadinya"

"Emang lo pernah jatuh cinta?"Gilang memandang Radit dengan tatapan meremehkan

"Setidaknya gue gak mainin hati perempuan kayak lo" Radit berjalan meninggalkan Gilang ke arah parkiran

"Kampret lo"

***

"Nindia" Risco memanggil Nindia yang sudah tak jauh darinya

Nindia menoleh,Ia bangkit dari jongkoknya ketika melihat Risco berjalan ke arahnya.

Risco tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arah Nindia.Begitupun Nindia juga membalas lambaian tangan Risco.Namun,senyum Risco perlahan menghilang ketika melihat seseorang dari atas sana yang dengan sengaja menyenggol sebuah pot bunga.Risco terkejut,ternyata pot bunga itu tepat berada diatas kepala Nindia.

"NINDIA AWASS!!"Risco berteriak dan dengan segera mungkin ia berlari ke arah Nindia

Nindia yang terkejut dengan teriakan Risco spontan menengadah ke atas. Matanya membelalak ketika melihat sebuah pot bunga yang jatuh tepat diatas kepalanya.

"ARGHH"

BRUKKK

Pot tersebut mendarat tepat diatas kepala Nindia.Risco yang melihat itu langsung berlari dengan cepat menghampiri Nindia yang sudah tak sadarkan diri.

'Ninn...Nindia,bangun Nin...please jangan buat gue khawatir"Risco menepuk-nepuk pipi Nindia berharap ia segera bangun.Darah segar keluar dari dahi Nindia dan tangannya sedikit tergores karena berusaha melindungi kepalanya dari pot tadi.Risco sangat khawatir.Keadaan di sekitar sudah ramai sekarang.Para murid yang masih berada di sekolah berkumpul ketika medengar suara teriakan dan benda jatuh di depan Lab Komputer tadi.

Tiba-tiba seseorang menerobos segerombol murid yang menutupi jalan untuk melihat kecelakaan tersebut.

"Astaughfirullah Nindia!!"teriak Fania yang terkejut melihat keadaan Nindia yang memprihatinkan

Fania bersimpuh disamping Nindia yang kepalanya sudah berada dipangkuan Risco

"Co,Nindia kenapa bisa begini?"Fania sangat khawatir melihat Nindia,dan tanpa disadari air mata sudah berlinang mengalir di pipinya

RembulanWhere stories live. Discover now