PART 12

22 2 0
                                    

LET'S ENJOY THIS PART

***

Sesuai dengan perkataan Risco tadi malam,ia akan menjemput Nindia pagi ini.sekarang dia sudah sampai di rumah Nindia dan tengah duduk di atas motornya menunggu Nindia keluar dari rumah.Tak lama kemudian,tampak Nindia yang keluar dari rumah menutup pintu pagar depan dan berjalan ke arah Risco.

Risco langsung turun dari motornya ketika Nindia sudah dekat dengannya.

"Pagi Nindia"sapa Risco ramah dan tersenyum

Nindia membalas senyum Risco "Pagi juga Co"

"emm kita langsung berangkat aja yah"ujar Risco

"iyaa,eh kamu udah sarapan Co?"tanya Nindia

"udah kok"

"ohh yaudah"Nindia berniat ingin naik ke atas motor Risco lalu tiba-tiba Risco menahannya

"ehh tungu dulu"

Nindia mengernyit bingung 'kenapa?"

Risco tiba-tiba mendekat ke arah Nindia.Nindia terkejut dan ingin menjauh tapi tubuhnya seakan tidak berkompromi dengannya.Tangan Risco terulur mengambil sesuatu yang ada di belakang Nindia. Masih dalam keterkejutannya Nindia merasakan sesuatu mendarat di kepalanya.Ternyata Risco memasangkan nya helm.Dari jarak yang begitu dekat ini,Nindia bisa melihat dengan jelas wajah tampan Risco,wajah yang selalu membuat siapapun akan bertekuk lutut kepadanya.Nindia sadar,ia sudah terpesona dengan wajah ini semenjak pertama kali melihatnya.Lama Nindia memandangi wajah itu,tanpa disadari ternyata Risco telah selesai memasangkan helm tersebut.

"Nin?"panggil Risco karena Nindia hanya diam

Merasa Nindia tak bergerak sama sekali,Risco kembali memanggil "Nin?!

"eh..ehhh iya"Nindia terkejut dan menjawab panggilan Risco dengan gugup

Risco tersenyum "cieee yang salting..ciee.." ia sengaja menggoda Nindia

"ihh apaan sih"Nindia merasa pipinya panas,sudah dipastikan pipinya memerah sekarang.Dengan kata lain,ia bullshing.

"hahaha terus kenapa tuh pipi merah?"Risco kembali menggoda Nindia,entah kenapa ia suka melihat Nindia malu-malu begini.

"udah ah Co,berangkat yuk nanti telat"Nindia langsung memalingkan muka dari Risco,ia sangat malu sekarang.

'hahaha iya-iya"Risco langsung naik ke motornya diikuti oleh Nindia.Motor Risco pun melaju menuju sekolah.

***

"makasih tumpangannya ya Co"ujar Nindia sambil turun dari motor Risco

Mereka baru saja sampai ke sekolah.Bertepatan dengan itu,bel masuk pun berbunyi.

"udah bel,aku duluan yah Co"

'nanti ngantin bareng yah!!" Risco sedikit berteriak karena Nindia sudah berlari agak jauh darinya.

Dari kejauhan,Risco melihat Nindia berbalik mengacungkan jempolnya sambil tersenyum ke arah Risco.Hahh senyum itu,Risco ingin senyum itu selalu tercetak di bibirnya.Dengan melihat senyum Nindia tadi,Risco merasa keputusannya tidak salah.Hari ini juga,dia akan menjadikan Nindia seseorang yang berarti di hidupnya.

Jam istirahat tinggal lima menit lagi,tapi Nindia masih belum beranjak dari tempatnya.Sekarang ia sedang di perpustakaan.Sebelum ke perpustakaan,Nindia sempat mampir ke kelas Risco dulu memberitahukan bahwa ia tidak bisa menepati janjinya tadi untuk ke kantin dengan Risco.Nindia ke perpustakaan karena ingin mencari sebuah buku.Niat awalnya memang hanya untuk meminjam buku,tetapi yang namanya Nindia,jika ia sudah sampai ke perpus,sulit bagi nya untuk menghindari godaan-godaan buku baru yang ingin dibaca.Ia pasti akan mengambil beberapa buku dan mencari tempat duduk di sudut yang paling tenang.

RembulanWhere stories live. Discover now