PART 10

28 1 0
                                    

LET'S ENJOY THIS PART

***

Mobil Fania baru saja meninggalkan halaman rumah Nindia.Sesuai dengan usulan Fania tadi,Nindia pulang bersamanya.Dan kebetulan ternyata Mama Fania juga ada di dalam mobil menjemputnya,alhasil Nindia ditanyai habis-habisan mengenai luka di dahinya.Nindia hanya tersenyum melihat kehebohan Mama Fania.Memang sejak kecil Nindia sudah akrab dengan Fania dan selalu berkunjung kerumah.Oleh karena itu Mama Fania begitu peduli padanya dan menyayanginya seperti anak sendiri.

Nindia berjalan memasuki rumah. Seperti biasa ia membuka sepatu sekolah dan meletakkannya di rak sepatu.

"Assalamualaikum"

Nindia melihat Nadia yang sedang menonton tv di ruang tengah.

"Waalaikumsalam"Nadia menoleh dan alangkah terkejutnya ia melihat penampilan Nindia sekarang.Nadia spontan berdiri dengan mulut ternganga,bahkan cemilan yang diletakkan dipangkuannya tadi sudah berserakan tak berdaya di lantai.

Nadia menghampiri Nindia yang masih berdiri di depan pintu "Kak,kakak kenapa?kok dahi kakak diperban gini?tanya Nadia,"Terus ini tangan kakak juga tergores"Nadia membalikkan tangan Nindia dan memperlihatkan luka gores yang terdapat di siku

Belum sempat Nindia menjawab pertanyaan Nadia,Kayra sudah datang menghampiri mereka.

"Nadia,Nindia kalian kenapa?kok Ribut-ribut depan pintu"Ujar Kayra

"Ini loh ma,kak Nindia pulang dengan keadaan luka-luka gini"

Kayra menoleh ke arah Nindia,begitupun dengan Nadia tadi,Kayra juga terkejut melihat keadaan Nindia

"Astaughfirullah nak,kamu kenapa luka-luka begini?"Kayra memegang bahu Nindia sambil memperhatikan tubuh Nindia dari atas sampai bawah

"Nindia gapapa kok Bun,Cuma kecelakaan kecil di sekolah tadi"

"Kecelakaan gimana?coba ceritain detail-detail sama Bunda"

Nindia menghela nafas "Tadi sepulang sekolah Nindia bantu nganterin buku tugas ke kantor guru.Terus tali sepatu Nindia lepas,pas Nindia benerin tali sepatu tiba-tiba ada pot yang jatuh dari lantai atas dan Nindia gak sempat ngelak.Nindia berusaha buat nutupin kepala Nindia dengan tangan.Makanya tangan Nindia kegores dikit"

"Yaampun sayang,terus ini lukanya parah gak?"tunjuk Kayra pada luka di dahi Nindia

"Gak kok Bun,kata dokter lukanya gak terlalu dalam jadi gak perlu di jahit"

"Yaudah kamu ke kamar dulu bersihin badan,ntar susul Bunda di ruang tengah.Biar kita ganti perbannya dengan yang baru"

Nindia mengangguk dan menuruti perintah Bundanya.

***

Meja makan sudah penuh dengan berbagai macam masakan.Ada sayur sop kesukaan Satya,ayam kecap kesukaan Nindia,dan ikan panggang kesukaan Nadia.Sedangkan Kayra,ia menyukai semua makanan asal dimasak dengan bersih dan halal.Mereka meyiapkan itu semua dari tadi sore untuk menyambut kepulangan Satya dari kantor.Malam ini mereka akan makan malam bersama.

Terdengar suara pintu yang dibuka dan seseorang yang memanggil Kayra.

"Itu pasti Papa,Mama kedepan dulu yah nyusul Papa,kalian lanjutin aja merapikan mejanya"Ucap Kayra melepaskan apron nya dan menyusul sang suami

"Okey mah"Seru Nadia yang sedang mencuci buah-buahan

Tak lama kemudian,Kayra datang berdampingan dengan sang suami ke meja makan.Mata Satya menjelajah semua sudut meja makan yang sudah terisi dengan berbagai macam masakan.

RembulanWhere stories live. Discover now