PART 6

43 2 0
                                    

Welcome back Remders

Hari ini aku update nya tengah malem,hehe

dan bonusnya part ini agak panjang dari part sebelumnya,so....

LET'S ENJOY THIS PART

***

Cahaya matahari menyeruak masuk ke celah-celah gorden jendela kamar Nindia.Nindia ingin membuka mata tapi ia merasa matanya begitu berat.Namun,ia tetap memaksakan untuk membuka matanya dan duduk bersandar di pembatas kasur.Kepalanya sangat pusing dan suhu tubuhnya begitu panas.Ia demam sekarang.Pasti karena hujan-hujanan kemaren dan ia tak langsung mengganti pakaiannya karena dihukum sang Papa,yah Papanya.Tiba-tiba ia ingat terakhir kali ia tertidur di gudang,lalu siapa yang memindahkannya ke kamar?pakaiannya juga sudah diganti.

Tok tok tok..

Suara pintu diketok mengembalikan Nindia dari lamunannya.

"Pagi sayang" ternyata sang Bunda yang masuk ke kamarnya dengan membawa senampan nasi di tangannya

"Gimana keadaan kamu?"tanya Kayra saat sudah sampai di sisi ranjang Nindia

"Kepala Nindia masih sedikit pusing Bun"

"Yaudah,kamu makan dulu yah,nih Bunda udah buatin kamu bubur. Abis itu diminum obatnya,biar cepat sembuh"Ucap Kayra menyodorkan nampan nasi ke Nindia

Nindia tersenyum,"Makasih Bunda"

"Iya,sama-sama sayang"

"Oh iya Bunda,yang gantiin pakaian aku tadi malam Bunda yah?"

"Iya sayang"

"Lalu yang pindahin aku ke kamar juga Bunda?"

Kayra terkekeh,"Ya enggak lah sayang,Bunda mana kuat angkat kamu ke kamar"

"Lalu siapa?"Tanya Nindia heran

"Papa kamu yang mindahin"Ujar Kayra

"Papa?"Nindia terkejut mendengar pernyataan sang Bunda

Kayra mengangguk,"Iya,setelah makan malam,Bunda lihat Papa kamu mondar-mandir depan pintu gudang. Ya Bunda samperin.Terus Bunda bujuk Papa kamu untuk angkat kamu ke kamar,tanpa banyak tanya Papa kamu langsung masuk ke gudang dan gendong kamu ke kamar.Dia juga nyuruh Bunda buat rawat kamu"Ujar Kayra

Nindia terdiam mendengar penuturan Sang Bunda.Apakah sang Papa masih memiliki rasa belas kasihan kepadanya?tapi melihat kebencian sang Papa terhadapnya.Ia rasa tidak mungkin.

"Papa kamu masih peduli sama kamu Nindia.Walaupun yang ditunjukkannya kepada kamu hanyalah kebencian,tapi jauh dalam lubuk hatinya ia sayang sama kamu.Jadi kamu bersabar aja ya sayang,suatu saat Papa pasti akan sadar dan menyayangi kamu dengan sepenuh hati"Ucap Kayra sambil mengusap kepala Nindia

Ya semoga saja,Nindia sangat mengharapkan itu semua terjadi suatu saat nanti.

"Yaudah,kamu istirahat ya sayang.Bunda mau beres rumah dulu"

"Sekolah Nindia gimana Bun?"

"Bunda udah minta izin tadi sama guru kamu.jadi gak usah dipikirin,sekarang istirahat dulu"Ucap Kayra seraya bangkit dari ranjang Nindia

"Iya Bunda"Nindia beringsut dan merebahkan dirinya.Tetapi Pandangannya mengarah pada sebuah jaket yang tergantung.Ia teringat dengan Risco,pasti lelaki itu mencarinya di kelas.

"Hahh besok ajalah ku kembalikan"Gumam Nindia dan langsung memejamkam matanya menyusul alam mimpi.

RembulanWhere stories live. Discover now