06

110 27 50
                                    

Aku sudah menyiapkan sarapan untuk kalian di meja, cepat bangun dan makanlah!
Maaf hari ini aku tidak bisa menemani kalian, ada urusan yang harus aku kerjakan
Tetap semangat bekerja untuk ARMY💜
-Jung Hara-

"Manajer baru kita benar-benar diluar dugaan!"

Mereka berbondong-bondong menghampiri Seokjin yang sedang membaca notes kecil yang tertempel di kulkas.

"Jadi Hara keluar pagi-pagi buta?"

Mereka semua menoleh kearah Namjoon yang barusaja berbicara, meminta penjelasan tentang kalimat yang barusaja ia ucapkan.

Kalimat tanya yang tidak seperti sedang bertanya kepada mereka.

Namjoon yang merasa diperhatikan pun menatap satu persatu member lalu bertanya, "Kenapa?"

"Kau tahu Hara datang ke apartement tadi pagi?"

Sedetik kemudian raut wajah Namjoon berubah pertanda ia barusaja salah bicara.

Ia pun menggeleng lalu beranjak dari dapur secepat mungkin sebelum dirinya salah bicara lagi.

"Bukannya hanya Jimin hyung dan aku yang tau?"

***

"Permisi,"

"Iya, bisa saya bantu?" resepsionis tersenyum ramah tatkala seorang wanita dengan rambut terurai datang

"Bisakah saya bertemu dengan dokter Saerom? Saya sudah buat janji se--"

"Jung Hara?"

Seorang wanita lain dengan setelan kemeja dan rok serta jas putih berdiri tak jauh dari sana.

Hara yang mendengar namanya dipanggil pun menoleh kearah Saerom, sosok yang akan ia temui

"Eonni!" Hara menghambur ke pelukan Saerom membuat sang empu terkejut lantas menerima pelukan Hara yang semakin mengerat.

"Aku merindukanmu!" ujar Hara masih dalam pelukan Saerom

Saerom pun menepuk pundak Hara pelan, "Aku juga, Hara!"

Selang beberapa detik, Hara melepaskan pelukannya dan mundur beberapa langkah membuat jarak.

"Kau sibuk?" tanya Hara

Saerom menggeleng mantap, "Pasien terakhirku baru saja selesai. Wae?"

Saerom sedikit mencuri pandang dengan amplop cokelat yang digenggam Hara dan Hara juga melirik sekilas kearah amplop yang ia pegang.

Kalau tidak salah menebak, Hara kesini pasti karena itu.

"Kalau tidak sibuk--"

"Aku tidak pernah sibuk untuk itu. Ayo ke ruanganku, Hara!" ajak Saerom setelah mengerti maksud kedatangan temannya ini.

Klik

Saerom kembali masuk ke ruang kerja diikuti Hara di belakangnya.

Setelah melepas jas kerja dan menggantungnya, Saerom ikut duduk di sofa dengan posisi berseberangan dengan Hara.

Ia membuka telapak tangannya, "Kemarikan"

Hara mendecak sebal karena sifat Saerom masih sama sejak terakhir mereka bertemu.

[PJM] The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang