15

86 14 33
                                    

And I almost lost you but I can't forget you
Cause you were the reason that I survived
BTS - Make It Right

🌸🌸🌸

Sejak sepuluh menit yang lalu, Hara masih setia berdiri di depan pintu kamar Jimin sambil berjalan mondar-mandir dengan gusar.

Masalahnya sejak hari Jimin and the boys memberinya kejutan ulang tahun, Hara sama sekali menolak berbicara dengan pria itu. Alhasil, Jimin lah yang selalu memulai pembicaraan mereka dan selalu berakhir dengan omongan sarkas dari mulut Hara.

Sepertinya jiwa sarkas Jungkook sudah menular ke dirinya.

"Aku ketuk atau ..." Hara menggantungkan kalimatnya, "Aku tunggu saja?" monolognya

Lucunya, Hara mungkin tak sadar kalau dirinya sudah tertangkap basah -malu-malu kucing untuk mengetuk pintu- oleh Jimin dari dalam kamarnya.

Sejak beberapa menit yang lalu, Jimin memang sudah siap hendak keluar menemui Hara dengan pakaian casual nya tapi sebelum Hara tiba-tiba berdiri dan bicara sendiri yang sayangnya bisa ditangkap oleh pendengaran Jimin.

Ingin mengucapkan terima kasih kepada orang yang mendesain pintu kamar dengan fisheye kecil menempel disana, sehingga Jimin bisa melihat dengan jelas gerak-gerik Hara yang membuatnya tak henti menahan tawa dan menaikkan sudut bibirnya, tersenyum simpul.

Padahal, terakhir kali mereka bertemu, wanita ini memilih untuk mengacuhkan Jimin ketimbang meladeni setiap ucapan yang keluar dari mulutnya, kejam memang.

Namun sekarang, Hara malah kelihatan seperti orang yang jahat dan gengsi untuk meminta maaf.

"Aduh, bagaimana sih kenapa jadi aku yang deg-deg an?"

Jimin melihat Hara tengah melihat jam yang melingkar di tangannya lalu mendecak sebal

"Jimin kenapa lama sekali, sih?"

Saat Hara hendak mengetuk pintu, Jimin bergegas memutar kenop pintu lalu keluar membuat Hara langsung menurunkan tangan dan mengubah ekspresinya --yang semula panik--menjadi datar.

"Eoh, Ha--"

"Aku tunggu di mobil."

Ya lihatlah ini

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Hara berbalik dan melangkah cepat meninggalkan Jimin yang langsung menampakkan senyum simpul, menggelengkan kepala lalu menutup pintu kamar dan menyusul Hara.

***

"Pulang rekaman nanti, mau tidak temani aku makan?"

Hara mendelik dan mengernyit namun pandangannya masih lurus menatap jalan raya.

"Ti-"

"Berarti kau setuju! Baiklah kau yang--"

"Terserah."

Mencoba berbaikan dengan makhluk bernama wanita ternyata sedikit menguras tenaga. Padahal dulu waktu Jimin dan adik perempuannya bertengkar tidak separah ini, disogok ice cream saja sudah mau memaafkan Jimin.

Hara maupun Jimin, keduanya memiliki keinginan untuk memulai pembicaraan, tidak nyaman dengan keadaan canggung seperti ini.

"Hara, kau masih marah?"

[PJM] The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang