25

61 8 66
                                    

I always wanted to be the best

So, i was impatient, I was anxious all the time

BTS - Magic Shop

🌸🌸🌸

Flashback on

Apa aku terlalu jahat seperti dia? Atau lebih buruk?

Sampai kau juga menghilang, bahkan bayangmu pun tak dapat kutemukan.

Begitulah pikir pemuda Jeon yang sedang berdiri di balkon rumah ditemani susu kotak kesukaannya. Alih-alih memikirkan universitas mana yang akan ia pilih untuk meneruskan pendidikan, ia justru memikirkan kondisi hati yang semakin mengacau beberapa hari terakhir.

Selalu terngiang dan jelas mengingat ucapan Hara tempo hari dimana gadis itu tiba-tiba mengetuk pintu rumah-beruntungnya, orang tua Jungkook tidak di rumah saat itu-dan mengatakan butuh tempat pengungsian yang lain kata adalah tempat curhat. Ada euforia yang ia rasakan saat itu-sebelum Hara cerita yang sebenarnya bahwa ia baru saja mengetahui fakta; Jimin bertunangan.

Lain hari, sosok Hara kembali datang dan sialnya keluarga besar Jungkook sedang di rumah, membuat mereka menjadi bahan perbincangan oleh keluarga besar pria itu.

Sejak saat itu, Hara hilang bagai ditelan bumi. Tidak ada kabar, pesannya pun tidak dibalas, dan telfonnya tidak diangkat. Cemas namun apa yang bisa ia perbuat? Bukankah ia hanya sekedar teman bagi Hara?

"Jungkook,"

Jungkook membalikkan badan kearah seorang perempuan yang surainya mulai memutih, tapi senyum manis berlesung pipinya tetap sama. "Ne, eomma?"

Meletakkan camilan kaleng-kesukaan Jungkook-di kursi sambil tersenyum, ia bercakap, "Boleh aku tanya sesuatu?"

Ia langsung mengangguk, "Tentu saja."

"Ibu tidak pernah melihatmu semurung ini sebelumnya, apakah ada masalah?" Nyonya Jeon ikut berdiri disamping Jungkook, netranya menatap putra dengan lamat.

"Ti-tidak, Eomma." segera setelah menjawab, pria itu memalingkan wajah, enggan menatap ibunya.

"Apa aku pernah mengajari putraku berbohong?" menampilkan seulas senyum yang dapat ditangkap oleh sudut mata Jungkook, sang ibu kembali berucap, "Aku sudah hidup tujuh belas tahun bersamamu, bagaimana aku tidak tahu kalau kau sedang berbohong?"

"Maaf, Eomma."

Lagi-lagi hanya raut wajah senyum nampak di wajah sang ibu, "Kau sedang memikirkan Jung Hara, bukan?"

Oh tidak, jangan sekarang, Eomma

"Kau menyukainya?"

Menghela napas pelan karena sebenarnya ia sama sekali berada dalam mood yang tidak ingin ditanya macam-macam seperti ini, disangkutpautkan dengan keadaannya dan Hara. Namun, yang menanyainya saat ini adalah ibunya sendiri. Bagaimana ia tidak menjawab?

"Ne, aku menyukainya, Eomma." jawab Jungkook dengan seulas senyum canggung yang terkesan dipaksakan.

Raut wajahnya gusar menanti respon seperti apa yang diterima ibunya, sementara sang ibu tak henti-hentinya tersenyum menatap putra bungsunya gemas, "Kau sudah dewasa rupanya. Jadi, ceritakan, bagaimana kau bisa menyukainya?"

Terkejut mendengar respon yang keluar dari ibunya, Jungkook diam sejenak, "Ne?"

"Ceritakan seperti apa Jung Hara, Jungkook." Sang ibu tidak henti-hentinya menampakkan senyum yang secara tidak langsung menenangkan hati Jungkook, walaupun hanya sejenak.

[PJM] The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang