07

96 24 43
                                    

But in the end, spring will come someday. The ice will melt and flow away.

BTS Taehyung - Singularity

🌸🌸🌸

Beberapa detik setelah bel istirahat berbunyi, suasana kantin pun mulai ricuh.

Para siswa mengantre untuk mendapatkan makan siangnya, ada yang sudah mengincar lauk mana saja yang akan diambil, ada juga yang berteriak tidak sabar mendapatkan makanan mereka.

"Suka dengannya?"

Gadis berkuncir kuda itu menoleh membuat rambutnya terayun.

"Apa?"

Gadis didepannya menggerakkan kepala kearah antrean dimana seorang pria sedang mengantre sambil sesekali berjinjit tak sabaran.

"Ah... Tidak" gumamnya dengan sedikit tersenyum

"Benar apa benar?"

Saerom menaikkan kedua alis menggoda Hara yang sekarang wajahnya sudah merah.

"Eonni sudah diam!" ujar Hara dengan suara kecil dan penuh penekanan

Saerom melihatnya gemas. Menggoda Hara itu tak ada habis-habisnya dan menurutnya wajah Hara sangat lucu.

"Ekhem..." tegur seseorang dengan suara bariton di depan mereka.

Keduanya mendongak melihat orang yang beberapa detik lalu menjadi bahan pembicaraan mereka kini berada di depan mereka dengan membawa nampan lengkap berisi nasi dan lauk pauknya.

"N-ne?" balas Hara gagap

Sedangkan Saerom melirik sekilas kearah Hara, ia yakin temannya ini sudah salah tingkah.

"Ah ne, namaku Park Jimin. Boleh tidak aku gabung dengan kalian? Meja lain sudah penuh." jelas Jimin sambil menoleh ke beberapa meja yang memang sudah penuh.

Mereka mengikuti arah pandang Jimin lalu Saerom pun kembali menatapnya, "Ah boleh sekali! Sini-sini!"

Sepertinya Dewi Fortuna sedang berpihak pada Hara!

Raut wajah Hara seketika berubah antara kesal dan bahagia.

Kesal karena Saerom langsung pindah ke kursi yang kosong di sebelahnya, otomatis membuat Jimin harus duduk di depan Hara yang sekarang seperti kepiting rebus.

Bahagia karena sekarang Jimin sedang duduk di depannya untuk makan siang.

"N-ne, terima kasih..."

"Namaku Park Saerom dan ini Jung Hara!"

"Ah, Park Saerom dan Jung Hara, senang bertemu kalian!" Jimin mengakhiri kalimatnya dengan mengukir senyuman

Di depan Hara.

Ah bagaimana kondisi jantungnya sekarang? Hara benar-benar tidak bisa mengontrol apa yang bergejolak di dalam dadanya.

Seorang Park Jimin baru saja menyebut namanya?

"A-aku Jung Hara, senang bertemu denganmu!"

Di balik tirai kamar dengan pemandangan kota Seoul di malam hari, seorang pria barusaja menutup buku kecil bermotif bunga dan mempause film lama yang terputar di otaknya

***

Pagi-pagi buta, Hara sudah bangun dari tidurnya setelah semalaman membongkar barang-barang mencari sebuah buku yang tidak boleh dibaca oleh siapapun.

[PJM] The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang