10

98 22 34
                                    

Even if it's one hundred years ahead, the next steps is with you. Can I be your one?

BTS - Crystal Snow

🌸🌸🌸

Kringg

Lonceng diatas pintu pun berbunyi tatkala Hara melangkah masuk ke sebuah cafe bernuansa ungu dengan hiasan sakura dan desain bertema valentine.

"Hara! Sudah lama kau tidak mampir." ucap si pemilik cafe saat Hara sudah berdiri di meja kasir.

Hara tersenyum simpul menunjukkan eye smile yang begitu menawan.

"Maafkan aku, ahjumma. Aku sedang sibuk." Hara mem-pout kan bibir dan mengedipkan matanya berkali-kali membuat ahjumma terkekeh geli.

"Baiklah-baiklah, setidaknya jaga dirimu kau terlihat lebih kurus dari sebelumnya!" ujarnya sambil menelisik tubuh Hara dari atas sampai bawah.

"Tenang saja, ahjumma, Aku akan menjaga pola makanku!" Hara mengaitkan ibu jari dan jari telunjuk kedepan ahjumma seraya tertawa.

"Baiklah, kau mau pesan apa?" tanya ahjumma.

"Seperti biasa, caramel macchiato dan ... " netra nya berhenti pada satu menu makanan lalu kembali menoleh kearah ahjumma, "sun--"

"Tidak-tidak! Kau tidak boleh makan itu!"

Bukan, itu bukan ahjumma. Itu suara seorang pria dari samping kanan Hara yang tiba-tiba menyerobot dan membuat Hara sedikit terhuyung ke samping.

Sepertinya Hara benar-benar kurus sekarang.

"OPPA? KAU DISINI?"

Hara membelalak kaget ketika mengetahui siapa yang berani menyerobot dan memotong ucapannya barusan.

"Kalau aku tidak disini lalu siapa yang bicara denganmu sekarang?" sahut pria itu.

Hara segera mengatupkan bibirnya, merasa malu dan bingung disaat yang bersamaan.

Tapi kenapa orang super sibuk kedua setelah Saerom tiba-tiba ada disini?

"Oppa, kau--"

"Ahjumma, aku tambah americano latte satu dan ... ah ya! coret pesanan Hara yang terakhir lalu ganti dengan sandwich tanpa daging, saus, dan mayo--"

Lamunannya buyar saat pria itu memotong ucapannya, berbicara kepada ahjumma, dan membawa-bawa namanya.

"YA OPPA! Kau pikir aku ini hewan?" seloroh Hara meninggikan nada bicara setelah mendengar ucapan pria ini barusan.

"Hei kecilkan suaramu!" tukas pria itu sambil menempelkan jari telunjuk di bibirnya.

Hara memutar bola matanya. Belum sempat ia menjawab, pria ini kembali bersuara.

"Lagian kau tidak dengar apa kata ahjumma tadi? Kau ini perlu perbaikan gizi! Per-ba-i-kan-gi-zi!" ucapnya penuh dengan penekanan di akhir kalimat.

"Tapi juga tidak membuatku seolah-olah seperti hewan, Hanbin Oppa!"

"Haish, sudah-sudah! Aku catat pesanannya daripada kalian terus-terusan ribut disini."

Ahjumma pun segera menyelesaikan pesanan Hara, memberi struk dan nomor antrean kepada Hara.

Sedangkan Hanbin, pria itu kini tersenyum puas ketika melihat apa yang tertulis di struk.

[PJM] The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang