(2) Pagi Pertama

952 60 13
                                    

Hari pernikahan tiba sehari setelah pertemuan 5 kage. Ramainya jangan ditanya lagi, sebab para petinggi ke5 desa menghadiri pesta tersebut.

Senyum bahagia terpancar dari wajah semua tamu. Tak terkecuali Boruto dan Sarada. Tapi siapa tau senyum itu adalah senyum palsu.

Melihat Sarada, Boruto teringat kejadian tadi malam.

Flash back

"Nani?!". Sumire tekejut setengah mati saat Boruto mengatakan dia akan dijodohkan. " Katakan sekali lagi!".

"Aku dijodohkan dengan Sarada dan akan menikah besok". Kata Boruto lagi.

"Cih! Mata minus sialan".

"Tenanglah Sumire. Aku tidak akan memutuskanmu. Lagi pula ini hanya perjodohan kan".

"Hn... Baiklah aku akan mencoba menerimanya".

End flash back

Ya, Sumire cukup tegar untuk datang ke pesta pernikahan Boruto.

Sebenarnya Sarada senang si terong violet sialan itu datang dengan muka masam.

🍃
.
.
.
.
.

Boruto membuka pintu rumah baru mereka dengan sangat pelan.

Sarada masuk dengan sebagian kecil barang mereka yang belum dipindahkan.

"Setidaknya bantu dulu aku". Keluh Sarada.

"Hh?! Hn..." Hanya henbusan nafas yang menjadi jawaban.

Boruto mencomot salah satu tas gendong kecil dan membawanya ke kamar atas.

"Dasar, anak ini!". Gumaman kecil datang dari mulut kecil Sarada.

" Jangan membuat Sarada kecewa. Tidurlah dengannya setiap hari. Dan jangan pernah pergi saat malam²". Pesan Hinata saat Boruto akan berangkat.

"Heuh! Ibu sangat merepotkan". Kata Boruto dengan nada yang sangat mirip dengan Shikadai.

Sarada langsung merebahkan dirinya ke kasur empuk yang baru saja dibeli itu.

Kelopak matanya terasa berat. Meminta untuk menutup iris hitam pekat warisan sang papa. Dia melepas kacamatanya dan menaruhnya di meja.

Tiba-tiba, punggungnya terasa hangat. Seperti ada yang bersandar.

Matanya sudah terpejam. Tetapi tangannya meraba kebelakang untuk memastikan apa yang berada dipunggungnya.

Tangan?! Baju lengan pendek?! Pasti...

"Boruto?!". Serunya.

"Apa?!".

"Jangan dekat²!".

Boruto menarik sebuah guling dan menempatkannya di tengah² mereka. Lalu tertidur lagi.

*-*-*-*

Niit-niit, niit-niit
[fiks author g tau suara alarm gmn😂. Alarm author seh... Di guyur sama mama author😂]

Dengan berat Sarada mematikan alarm di sebelah kasurnya, lalu memakai kacamata.

Boruto masih tidur disebelahnya. Jam menunjukan pukul 5 pagi. Ya, menurut Sarada ini sudah termasuk siang.

Sarada and Mr. Baka [BoruSara✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang