(5) Demam?

878 57 13
                                    

"Arigatou, Boruto-kun!". Ucap Sumire.

"Ehehe..."

Aku dan Sumire menaiki kereta milik perusahaan Kaminari yang dipimpin oleh ayah kang horkay alias Denki.

Mall itu lumayan ramai hari ini. Aku kini berada di ambang gembira dan jengkel.

Mengapa aku jengkel? Sumire kesayanganku itu benar² menguras dompet yang semulanya terisi penuh oleh uang misi kemarin. Tunggu, kemarin juga Sumire menguras dompetku di taman.

Dan... Aku gembira bersama Sumire yang imut itu. Tapi aku merasa melupakan sesuatu. Seprti sesuatu yang penting.

Mungkin cuma hayalan.

"Boruto-kun?". Panggilnya.

"Aah... Iya apa?".

"Kau mau membeli syal tidak? Diluar turun salju".

Hfft... Dia sepetinya akan memeras dompetku sekali lagi dengan alasan syal.

"I- iya!".

End Boruto pov

Boruto keluar dari mall itu dengan syal biru yang melilit lehernya. Dia membawa kantong belanjaan yang terisi barang Sumire yang dibeli olehnya.

Ekor matanya menangkap gadis berkacamata dengan surai raven dengan sekelebat.Dia mempersiapkan mentalnya untuk menengok sekali lagi.

Sarada?!

"GAWAT!!! SARADA!!!". Teriak Boruto sambil berlari menghampiri gadis itu. Belanjaan berat milik Sumire dia buang begitu saja.

Sarada tergeletak dibangku taman kecil itu. Bibirnya pucat, matanya terpejam, dan nafasnya sangat pelan. Bisa dipastikan dia mengalami hipotermia (benerkan namanya?😂// klo salah kasih tau:v).

"Astaga... Sarada!". Dia meraih tubuh Sarada. Boruto menarik Sarada yang setengah pingsan dan merangkulnya.

Dirabanya kening Sarada yang panas sekali.

"Hey! Sarada?!". Panggil Boruto sekali lagi.

"Aa... Boruto. K- kau lama se- sekali". Sarada kesulitan berbicara.

"Go... Gomen... Gomenasai!".

"Hi- hi... Kau kenapa?".

Boruto melepas jaket tebalnya dan memakaikannya pada Sarada. Syal biru yang masih beraroma toko juga. Untung Boruto masih memakai jaket hitam kesayangannya itu.

Gadis itu tidak memakai baju hangat. Hanya celana jeans kebiruan dengan dress hitam bermotif bunga mawar merah di ujung dressnya.

Style yang bagus, menurut Boruto. Tapi pakaian seperti itu sangat tidak cocok dipakai saat musim dingin seperti ini.

"Mu-muka mu sa-sangat lucu, Baka!". Kata Sarada dengan suara serak.

Boruto semakin erat memeluk sahabatnya-----ralat, istrinya.

Tanpa pikir panjang Boruto langsung menggendong Sarada ala brydal style kekediaman BoruSara.

Sumire melihat mereka berdua dari kejauhan. Dia kesal sendiri. Niatnya belanja gratis malah berujung disuguhi kejadian barusan.

Gadis ungu itu mendengus. Sifat lembut dan pemalunya seperti ditelan bumi.

Sumire melepas syal dan topi rajut yang dipakainya dengan paksa. Lalu memasukannya kedalam tas belanjaan denhan mata berkaca² dan muka memerah.

Oops!

Sepertinya si terong ungu busuk sang pelakor sialan itu terkena demam! Dan gadis itu sangat dan sangat berharap dijenguk oleh Boruto.

🌸
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Boruto mengompres dahi lebar Sarada menggunakan air hangat dan handuk tipis. Dengan sangat hati² dia memeras handuk berwarna biru cerah itu. Boruto membaringkan Sarada di sofa ruang tengah yang berwarna pasta.

Sekilas Boruto melirik termometer yang dimasukan ujungnya pada mulut Sarada menunjukan suhu 40°c. Ya, mungkin cukup tinggi atau malh sangat tinggi.

"B-Boruto?". Nada suara Sarada sedikit melmah

"Pssst! Jangan bicara dulu".

"Aa... Hn, baiklah".

Badai salju semakin mengamuk saja. Boruto jadi khawatir pada Sumire. Aah... Pasti dia sudah pulang sejak tadi. Sepertiny tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

'Sepertinya akan lebih baik jika Sarada dibaringkan dikamar'. Pikir Boruto.

Dia mengangkat gadis bersurai raven itu menaiki tangga menuju kamar yang berada dilantai dua rumah itu, dan menidurkannya di kasur empuk itu.

Taklupa menyelimuti Sarada dan tanpa sengaja----ralat benar² tak sengaja mengecup dahi lebar gadis itu.

Sekarang dia lapar. Biasanya jam segini Sarada sudah memasak makanan ringan beberapa saat sebelum makan malam.

Dan... Sepertinya si surai kuning ini berniat untuk memasak. Dia membuka kulkas. Matanya mencari-cari bahan makanan yang mudah dimasak.

Daging... Eng... Tidak, terlalu lama diamasak. Tomat, selada... Tidak, makan sayuran di malam hari adalah ide buruk bagi Boruto. Telur... Ya! Telur.

Chef dadakan ini akan segera memasak omelet yang praktis. Apa bisa, ya? Jika gosong pun Boruto akan memakannya. Dia sedang sangat LAPAR!!!

Bersambung...

~🌹~

Hollaaa~

Author come back neh :v. Lama ga up? Ya maap~

Kuota abis+ readers pada ga mau vote'(

Pokoknya author mau nunggu vote ama comment yang banyak baru mau up!

Serius ngancem:v

[√^∆°]√

Sarada and Mr. Baka [BoruSara✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang