17. Selin di jahilin Lisa

427 38 0
                                    

Saat di jalan menuju cafetaria Pragya dan Rahma berpapasan dengan Lisa dan Selin.

"Kalian mau ke cafetaria kan, kalo gitu kita berangan aja." Ujar Selin

"Yuk."

Sesampainya di cafetaria mereka mengambil makanan, saat memilih tempat duduk mereka tidak menemukan meja yang kosong, semuanya sudah di isi.

"Kalian gabung bareng kami aja, disana masih banyak bangku yang kosong." Ujar Albred sambil membawa nampan berisi makanan

Mereka mengikuti Albred ke mejanya, disana juga ada Key, Davit, Alex, dan Alvin.

"Silahkan duduk nek😌." Ujar Albred disertai kekehan

"Aku masih muda😒." Ujar Selin

"Wajah mu nampak keriput, aku kira kau sudah tua😆" Ujar Albred

Selin meraba wajahnya, "Emang benar wajahku keriput?" Tanya Selin pada Pragya yang duduk disampingnya

Pragya terkekeh, "Wajahmu sangat halus."

"Serius? kau bahkan tak menyentuh wajahku." Ujar Selin

Pragya menyentuh wajah Selin, "Wajah mu sangat halus."

"ALBRED😡"

Selin mengeluarkan tongkat sihirnya, lalu Selin merapalkan mantra agar Albred tidak bisa bergerak.

"Itu akibatnya karna kau telah berani mengerjaiku😒" Ujar Selin

"Selin aku minta maaf." Ujar Albred

Selin nampak berpikir, "Aku maafkan."

"Aku tidak bisa bergerak." Ujar Albred

Selin terkekeh lalu merapalkan mantra, seketika tubuh Albred kembali bisa bergerak.

"Kau sama saja dengan Davit." Ujar Lisa

"Kenapa kau menyamaiku dengan dia." Ujar Albred sambil menunjuk Davit

"Karna kalian sama-sama jahil." Ujar Lisa

"Kita tidak sama😒 Davit kalo bercanda suka keterlaluan sedangkan aku tidak." Ujar Albred

"Oh ya? Kemarin kau menggantung ku terbalik diatas pohon, apa itupun tidak keterlaluan." Ujar Davit

"Itu karna kau telah memberi ku tantangan yang tidak masuk akal." Ujar Albred

Kenapa sih setiap mereka bertemu pasti selalu aja ada perdebatan, gak capek apa, tapi walaupun mereka sering berdebat mereka tidak pernah bermusuhan.

Alex sangat gemas dengan tingkah mereka saking gemasnya dia ingin menceburkan mereka ke sungai, "Kalo kalian trus seperti ini kapan kita mulai makannya."

Albred dan Davit menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Mereka makan dengan keadaan hening sampai akhirnya mereka selesai makan.

"Teman-teman aku duluan." Pamit Rahma

"Kau mau kemana?" Tanya Pragya

Pragya memang tidak tau kalau Rahma ada pelajaran tambahan.

"Menemui Bu Andin." Jawab Rahma sedangkan Pragya hanya ber'oh' ria

💎💎💎

"Rahma hari ini kau akan belajar elemen angin, Bu Yuli yang akan mengajarimu, aku akan mengawasi kalian dari kejauhan." Ujar Andin lalu duduk di salah satu ruangan

"Kau siap?" Tanya Yuli

"Siap."

Saketika angin berhembus kencang di ruangan ini, perlahan angin itu menghilang.

Academy Magical kristalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang