18. Masa lalu Vivi

396 29 0
                                    

Andin mengejar Isabel yang tengah berlari, "RATU KAU MAU KEMANA?"

Ini sudah ke empat kalinya Isabel melarikan diri dari istana, untung saja Raja Kelvin tidak mengetahui hal ini, bisa bisa dia kena semprot karna tak becus menjaga Ratu Isabel.

Sebenarnya Andin itu pelayan pribadi Ratu Isabel namun Isabel sudah menganggap Andin sebagai sahabatnya.

Isabel berhenti lari, dia membalikkan badannya menghadap Andin, "Sudah ku bilang jangan panggil aku Ratu."

"Iya aku tau, jika aku tak memanggil mu seperti itu kau tak akan berhenti." Ujar Andin

"Akhh kau menyebalkan." Ujar Isabel kesal

"Isabel sebaiknya kita kembali ke istana." Ujar Andin

"NO di sana membosankan."

Semenjak Ratu Isabel hamil Raja Kelvin melarang Ratu Isabel melakukan semua pekerjaan, bahkan Ratu Isabel tidak boleh keluar dari istana, saat ini usia kehamilan Ratu Isabel menginjak 5 bulan.

"Raja bisa marah jika mengetahui hal ini." Ujar Andin

"Aku tak peduli, jika kau ingin kembali ke istana kembalilah, aku akan tetap di sini."

Setelah berkata seperti itu Isabel meneruskan langkahnya.

Andin menghembuskan nafasnya kasar setelah itu dia berlari menyusul Isabel.

"Kita akan pergi kemana?" Tanya Andin tepat di samping Isabel 

"Entahlah." Jawab Isabel singkat

Andin membulatkan matanya, "Jadi dari tadi kita jalan tanpa arah tujuan."

Isabel tak membalas perkataan Andin, matanya fokus memperhatikan telur cantik berwarna biru yang terletak di bawah pohon, tanpa sadar Isabel menghampiri telur itu.

"Isabel kau mau kemana?" Ujar Andin sambil menyusul Isabel

Isabel jongkok untuk mengambil telur itu.

"Itu telur apa?" Tanya Andin

"Gak tau, aku nemu ini dibawa pohon." Jawab Isabel

Seketika telur yang dipegang Isabel retak.

"Andin telurnya retak."

Isabel sangat panik, dia bahkan menaruh telur itu ketempat semula.

Rasanya Andin ingin tertawa sekeras mungkin, melihat tingkah konyol sahabatnya.

"Isabel tenang, itu bukanlah salah kamu memang sudah saatnya telur itu retak😌."

Seluruh bagian telur itu sudah setak kini nampak lah bayi burung yang sangat imut dan menggemaskan.

"Uwhh😍 lucu nya." Andin sangat gemas

Dengan sangat hati-hati Isabel membawa burung itu kepelukannya.

"Ibu..."

Isabel tidak salah dengar? Bayi burung itu memanggilnya Ibu.

"Ibu......"

Kali ini dia tidak mungkin salah dengar.

Isabel mengelus bayi burung itupun dengan pipinya.

"Gemes banget sih."

"HUAAAA😣 AKU JUGA PINGIN DIPANGGIL IBU."

Bayi burung itu menatap Andin, "Tante."

"HAHAHAHA TANTE HAHAHAHA."

"Gahat, giliran Israel dipanggil Ibu."

Disisi lain, Kelvin sangat khawatir ketika mengetahui Isabel tidak ada di istana, dia segera memerintahkan 11 prajurit untuk mencari Isabel.

Academy Magical kristalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang