19. Masa lalu Vivi(2)

402 34 0
                                    

Setelah menempuh perjalanan cukup lama akhirnya Andin dan Vivi sampai dirumah Andin.

Andin mengetuk pintu, "Tok....tok...tok."

"Hey kenapa kau mengetuk pintu inikan rumah mu." Ujar Vivi

Belum sempat Andin menjawab, pintu rumah sudah di buka, nampaklah wanita paruh baya, wajah wanita itu terlihat sangat pucat.

Ukhuk...ukhuk..(Anggep aja itu suara batuk)

"ANDIN." Pekik wanita paruh baya itu yang tak lain adalah Ibunya Andin

Katya memeluk putri bungsunya, Andin membalas pelukan Ibunya.

"Ibu....."

Tak terasa cristal bening jatuh dari kedua mata Katya.

Selama tiga tahun ini Andin tidak pernah pulang dan selama itu juga Andin tidak pernah berjumpa dengan Ibunya.

Katya melepas pelukannya, kini kedua tangan Katya menangkup wajah putrinya.

"Nak Ibu kangen banget sama kamu ukhuk..ukhuk." Ujar Katya

"Andin juga kangen banget sama Ibu." Ujar Andin

Hach......

Katya menoleh ke pundak kiri Andin, disana ada seekor burung yang sangat imut dan mengemaskan sedang mengusap paruhnya dengan sayap kanannya.

"Itu peliharaan kamu."

"Bukan, aku anaknya Ratu Isabel." Ujar Vivi yang hanya bisa didengar oleh Andin

Katya mengambil Vivi lalu mengelus nya.

Andin terkekeh, ada ada saja si Vivi Isabel mana mungkin melahirkan seekor burung.

"Siapa namanya?" Tanya Katya

"Namanya Vivi." Jawab Andin

"Gimana keadaan Ibu?"

"Ibu udah agak baikan ukhuk...ukhuk." Ujar Katya

"Yuk masuk, kamu pasti capek." Ajak Katya

💎💎💎

Sudah 5 hari Andin berada di rumahnya, Katya sekarang sudah sembuh dari penyakitnya.

"Nak kamu gak kembali ke istana." Ujar Karya

"Andin mau nemenin Ibu." Jawab Andin

"Jangan khawatirin Ibu sekarang Ibu udah sehat." Ujar Katya

"Kalo aku berangkat ke istana siapa yang mau nemenin Ibu, Kakak lagi pergi." Ujar Andin

"Celsi sebentar lagi juga datang jadi kamu gak perlu khawatir." Ujar Katya

"Kalo gitu aku tunggu Kakak datang setelah itu aku berangkat." Ujar Andin

"Kamu udah cuti lama, Ibu gak enak sama Ratu Isabel dan Raja Kelvin." Ujar Katya

"Tapi bu."

"Gak ada tapi tapian! pokoknya kamu harus berangkat sekarang." Ujar Kayta

Dengan terpaksa Andin menuruti perkataan Ibunya.

Andin mencium punggung tangan Katya, "Andin berangkat."

"Iya hati-hati dijalan." Ujar Katya

💎💎💎

Sekarang Andin dan Vivi sudah berada di wilayah kerajaan kristal.

"Disini sepi banget kayak kuburan." Ujar Vivi

"Vivi jaga ucapanmu." Ujar Andin memperingatkan

"Aku serius, coba kamu perhatikan disini kayak gak ada penghuninya." Ujar Vivi

Academy Magical kristalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang