Hari yang sangat melelahkan, Vivi berteduh di salah satu balkon asrama putri.
Hari ini Vivi telah memperbaiki cctv yang rusak lebih tepatnya hancur, bukan hanya satu tapi semua yang jumlahnya ada tiga puluh dua, tak henti hentinya dia mengumpati orang yang telah merusak semua cctv.
"Awas aja nanti kalo pelakunya udah ketemu aku akan kasih pelajaran buat dia."
Hap
"AAAAAA LEPAS! SESEORANG TOLONG!"
"Uwhhh gemes banget sih." Ujar Pragya sambil mengelus kepala Vivi
"Kok bisa ada burung disini? Kayaknya dia tersesat." Ujar Pragya
"Kasihan burung ini pasti dia gak punya tempat tinggal."
Vivi terus memberontak, percuma saja sekuat apapun dia memberontak tenaganya tidak akan cukup.
"Mulai sekarang aku akan merawat mu."
"GAK!!! SESEORANG TOLONG LEPASKAN AKU."
Pragya membawa Vivi keruang tamu disana ada kedua temannya sedang duduk di sofa.
"Pragya burung siapa itu?" Tanya Cindy
"Gak tau, Aku nemu burung ini di balkon kamar ku." Jawab Pragya
"LEPAS!!!"
"Pragya sebaiknya kau lepaskan burung itu, kasian dia sedari tadi dia terus memberontak minta di lepaskan." Ujar Hany
"Tapi burung ini tersesat, dia gak punya tempat tinggal." Ujar Pragya
"Emangnya kau tau kalo burung ini tidak memiliki tempat tinggal, siapa tau dia cuman hinggap di balkon kamarmu, kau lupa semua hewan di dunia ini memilih sihir dia bisa menggunakan sihirnya untuk membuat tempat tinggal yang layak untuknya." Ujar Hany
Dengan berat hati Pragya melepaskan Vivi.
Vivi mengubah wujudnya seperti manusia.
"Terimakasih Hany kau telah menyelamatkan ku." Ujar Vivi
"Kau tau namaku?" Ujar Hany
"Iya bahkan seluruh murid disini aku tau." Ujar Vivi
"Pragya kau telah melanggar salah satu peraturan Academy, yaitu dilarang membawa hewan peliharaan ke kamar asrama." Ujar Vivi
"Aku lupa." Ujar Pragya
"Kali ini aku memaafkan mu, tapi jangan di ulangi lagi." Ujar Vivi
Pragya menggunakan kepalanya.
"Kayaknya kau tau semua peraturan di Academy." Ujar Cindy
"Tentu semua peraturan ini kan aku yang buat." Ujar Vivi
"APA."
Vivi menutup kedua telinganya, "Berisik!"
"Kau serius semua peraturan itu kau yang buat?" Tanya Cindy
"Iya."
"Bagaimana bisa semua peraturan itu kau yang buat?" Tanya Pragya
"Bisalah aku kan yang membangun academy ini." Ujar Vivi sedikit kesal
"APA?!!"
"Kalian ini banyak nanya, dari pada ngeladenin kalian mending ngurusin pekerjaan yang tertunda."
Setelah berkata seperti itu Vivi berubah ke wujud aslinya setelah itu dia pergi meninggalkan mereka bertiga.
"Kau mau kemana?" Ujar Cindy
KAMU SEDANG MEMBACA
Academy Magical kristal
Fantasicerita ini menceritakan gadis berusia 17 tahun yang bernama Rahma. Rahma tingggal bersama ayah dan ibunya, hidup dalam kesederhanaan dan selalu didik oleh kedua orang tuanya menjadikan Rahma menjadi gadis yang pintar dan cantik, mereka hidup sangat...