Ibn Bajjah [1095-1138]

22 1 0
                                    

Nama lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Yahya bin ash-Shayigh at-Tujibi bin Bajjah

Ia adalah seorang astronom, filsuf, musisi, dokter, fisikawan, psikolog, botanis, sastrawan dan ilmuwan muslim Andalusia   yang dikenal di Barat dengan nama Latinnya, Avempace. Ia lahir di Zaragoza , tempat yang kini bernama Spanyol , dan meninggal di Fez pada 1138.

Pemikirannya memiliki pengaruh yang jelas pada Ibn Rusyd dan lbertus Magnus . Kebanyakan buku dan tulisannya tidak lengkap (atau teratur baik) karena kematiannya yang cepat. Ia memiliki pengetahuan yang luas pada kedokteran, Matematika, dan Astronomi. Sumbangan utamanya pada filsafat Islam ialah gagasannya pada Fenomenologi Jiwa, namun sayangnya tak lengkap.

Ekspresi yang dicintainya ialah Gharib (غريب) dan Motivahhed (متوح), ekspresi yang diakui dan terkenal dari Gnostik Islam.


Pemikiran Ibnu Bajjah

Epistemologi, Ibnu Bajjah menerangkan bahwa Tuhan memanifestasikan pengetahuan dan perbuatan kepada makhluk-makhlukNya. Metode yang diajukan Ibnu Bajjah adalah perpaduan perasaan dan akal. Dalam masalah pengetahuan fakta, ia mempergunakan metode rasional-empiris, tetapi mengenai kebenaran akan keberadaan Tuhan ia mempergunakan filsafat. Kebenaran itu sendiri dapat diperoleh manusia apabila manusia menyendiri (uzlah).

Metafisika, wujud terbagi dua: bergerak dan tidak bergerak. Yang bergerak itu adalah materi yang sifatnya terbatas dan sebab gerakannya berasal dari kekuatan yang tidak terbatas, yaitu akal. Untuk mencapai kedekatan dengan Tuhan, Ibnu Bajjah menganjurkan untuk melakukan tiga hal, yaitu: (1) membuat lidah kita selalu mengingat Tuhan dan memuliakanNya (2) membuat organ-organ tubuh kita bertindak sesuai dengan wawasan hati (3) menghindari segala yang membuat kita lalai mengingat Tuhan.

Tasawwuf, Ibnu Bajjah mengagumi al-Ghazali dan menyatakan bahwa metode al-Ghazali memampukan orang memperoleh pengetahuan tentang Tuhan, dan bahwa metode ini didasarkan pada ajaran-ajaran Nabi suci. Sang Sufi menerima cahaya di dalam hatinya.

Politik, Ibnu Bajjah sependapat dengan pemikiran politik Al-Farabi bahwa Negara terbagi menjadi dua yakni Negara sempurna dan Negara tidak sempurna. Dengan memberi penekanan bahwasanya seorang mutawahhid sekalipun, harus senantiasa berhubungan dengan masyarakat. Tetapi hendaklah seseorang mampu menguasai diri dan sanggup mengendalikan hawa nafsu, tidak terseret ke dalam arus perbuatan rendah masyarakat.


--------------------------------------------

**Ibnu Bajjah ternyata turut berperan dalam mengembangkan ilmu astronomi Islam. Seorang ilmuwan Yahudi dari Andalusia, Moses Maimonides, menyatakan bahwa Ibnu Bajjah telah mencetuskan sebuah model planet. "Saya pernah mendengar Ibnu Bajjah telah menemukan sebuah sistem yang tak menyebut terjadinya epicycles. Saya belum pernah mendengar itu dari muridnya," ungkap Maimonides.

Ibnu Bajjah pun telah mengkritisi pendapat tentang Meteorologi. Ia bahkan telah mengungkapkan sendiri teorinya tentang Galaksi Bima Sakti. Ibnu Bajjah menegaskan, Galaksi Bima Sakti sebagai sebuah fenomena luar angkasa yang terjadi di atas bulan dan wilayah sub-bulan.
Pendapatnya itu dicatat dalam Ensiklopedia Filsafat Stanford sebagai berikut: "Bima Sakti adalah cahaya bintang-bintang yang sangat banyak yang nyaris berdekatan satu dengan yang lainnya. Cahaya kumpulan bintang itu membentuk sebuah "khayal muttasil" (gambar yang berkelanjutan). Menurut Ibnu Bajjah, "khayal muttasil" itu sebagai hasil dari pembiasan (refraksi)." Guna mendukung penjelasannya itu, Ibnu Bajjah pun melakukan pengamatan terhadap hubungan dua planet, yakni Yupiter dan Mars pada 500 H/1106 M.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Philosophy's WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang