Ibn Sina [980-1037]

51 1 0
                                    

Ibn Sina dikenal juga sebagai "Avicenna" di dunia barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter kelahiran Persia (sekarang Iran). Ia juga seorang penulis yang produktif yang sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan kedokteran. Bagi banyak orang, dia adalah "Bapak Kedokteran Modern". Karyanya yang sangat terkenal adalah al-Qanun fi at-Tibb yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.

Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak di antaranya memusatkan pada filososfi  dan kedokteran. "George Sarton menyebut Ibnu Sina "ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat dan waktu".

Pemikirannya:
Dalam sejarah pemikiran filsafat abad pertengahan, sosok Ibnu Sina dalam banyak hal unik, sedang di antara para filosof muslim ia tidak hanya unik, tapi juga memperoleh penghargaan yang semakin tinggi hingga masa modern. Ia adalah satu-satunya filosof besar Islam yang telah berhasil membangun sistem filsafat yang lengkap dan terperinci, suatu sistem yang telah mendominasi tradisi filsafat muslim beberapa abad. Pengaruh ini terwujud bukan hanya karena ia memiliki sistem, tetapi karena sistem yang ia miliki itu menampakkan keasliannya yang menunjukkan jenis jiwa yang jenius dalam menemukan metode-metode dan alasan-alasan yang diperlukan untuk merumuskan kembali pemikiran rasional murni dan tradisi intelektual Hellenisme yang ia warisi dan lebih jauh lagi dalam sistem keagamaan Islam.

* Menurut Ibnu Sina bahwa alam ini diciptakan dengan jalan emanasi (memancar dari Tuhan). Tuhan adalah wujud pertama yang immateri dan proses emanasi tersebut memancar segala yang ada.

* Tuhan adalah wajibul wujud (jika tidak ada menimbulkan mustahil), beda dengan mumkinul wujud (jika tidak ada atau ada menimbulkan tidak mujstahil).

* Pemikiran tentang kenabian menjelaskan bahwa nabi merupakan manusia yang paling unggul dari filosof karena nabi memiliki akal aktual yang sempurna tanpa latihan, sedangkan filosof mendapatkannya dengan usaha yang keras.

Jumlah karya yang ditulis Ibnu Sina (diperkirakan antara 100 sampai 250 buah judul). Kualitas karyanya yang bergitu luar biasa dan keterlibatannya dalam praktik kedokteran, mengajar, dan politik, menunjukkan tingkat kemampuan yang luar biasa. 

MetafisikaPemikiran metafisika Ibnu Sina bertitik tolak pada pandangan filsafatnya yang terbagi tiga jenis. Yaitu :a. Penting dalam dirinya sendiri, tidak perlu kepada sebab lain untuk kejadiaannya, selain dirinya sediri yaitu Tuhan.b. Berkehendak kepada yang lain, yaitu mahluk yang butuh kepada yang menjadikannya.c. Mahluk mungkin, yaitu bisa ada bisa pula tidak ada, dan ia sendri tidak butuh kepada kejadiannya maksudnya benda-benda yang tidak berakal seperti air, batu, api dan lain-lain.


Hukum Sebab Musabbab:Tuhan adalah sebab yang efesien dari alam, tidak perlu didahului oleh waktu. Dengan kata lain Ibnu Sina memandang antara sebab dan akibat, walaupun bagaimana sebab itu, datang juga dari sebab. Tuhan sebagai sebab, bertindak dalam alam yang bergerak terus menerus dalam wujudnya, yang adalah sebagai sebab diriny sendiri atau dibutuhkan oleh yang lain.EmanasiSebagaimana Al-Farabi, Ibnu Sina juga menganut teori faidh (Emanasi). Bagi Ibnu Sina, Tuhan sebagai akal murni memancarkan akal pertama. Ta'aqqul akal pertama memancarkan akal kedua, falakul aqsha (langit terjauh) dan jiwa falaq tersebut selanjutnya ta'aqqul akal kedua memancarkan akal pertama, falakuts tsawabit dan jiwanya. Demikian ta'aqqul dari akal-akal itu secara berkesinambungan hingga sampai pada akal yang kesepuluh dan bumi. Dari akal kesepuluh yang disebut akal fa'al memancarlah segala yang ada di bawah bulan.

Philosophy's WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang