°•Chappter 2•°

15.1K 698 30
                                    


SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA.

I hope u like it! Jangan lupa tinggalkan jejak dan kesannya setelah membaca, ILY💕

☃️☃️☃️

"ASSALLAMUALLAIKUM, REYNA CANTIK PULANG!" seru Reyna setelah membuka pintunya.

Alvarel yang melihat itu pun hanya memutar kedua bola matanya dengan jengah, kemudian kakinya menaiki anak tangga satu persatu menuju ke kamar tidurnya yang berada dilantai atas.

"Waallaikumsallam. Eh, non Reyna sudah pulang, toh?" ujar seseorang asisten rumah tangga-Arta.

"Iya Bi, Reyna udah pulang. Oh iya, Mama mana yah Bi? Kok gak keliatan? Apa Mama di kamar bi?" tanya Reyna pada Bi Arta.

"Anu...non, katanya sih nyonya tadi mau kerumah temennya non,"  jawab Bi Arta.

Reyna pun hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

"Yaudah, mending non Reyna ganti baju dulu, abis itu makan deh, biar Bibi panggilin Nak Al dulu."

"Nanti aja deh bi, Reyna mau istirahat dulu, dah Bibi!" ujar Reyna lalu pergi meninggalkan Bi Arta.

Bi Arta yang melihatnya pun hanya menggelengkan kepala nya sambil tersenyum. Ada-ada saja anak majikan ini.

☃️☃️☃️

Tok tok tok

"Rey, kamu udah bangun belum Rey?" tanya seseorang dari luar.

"Udah ma, masuk aja!" sahut Reyna dari dalam.

Ceklekk

"Rey makan dulu yuk, terus abis ini Mama mau ngomong sama kamu, ini penting. Mama tunggu." ucap Sintya lalu di angguki oleh Reyna. Kemudian sintya pergi meninggalkan kamar Reyna.

"Ada apa ya? tumben Mama kaya gitu biasanya juga nggak?" Gumam Reyna kemudian bangkit dari ranjangnya dan menggidikan bahunya.

Reyna pun berjalan menuju ke arah Dapur. Reyna melihat kini Mama nya sedang duduk berdua dengan Alvarel. Dengan terpaksa Reyna pun duduk di bangku samping Alvarel.

"Ck, lama banget sih lo,"

"Bacottt!" ujar Reyna.

"Mulai, yah mulaii,"  ujar Sintya yang kini mulai geram.

"Dia duluan tuh," kata Reyna sambil melirik ke arah Alvarel. Sedangkan Alvarel hanya menceburkan bibirnya.

"Oh iya, mama mau ngomong apa sama Reyna?" tanya Reyna yang kini mulai penasaran.

"Makan dulu Reyy." Reyna pun hanya mendengus.

Kini suasana pun menjadi hening. Hanya terdengar suara detingan sendok dan piring. Setelah semua selesai makan Reyna pun menaruh piring nya di wastaffel pencuci piring dan segera mencucinya. Setelah selesai kini Reyna kembali ke meja makan.

"Oh iya Rey, Mama harap kamu mau nerima ini ya," Sintya berucap membuat Reyna menaikan salah satu alis nya.

"Nerima? nerima, apaan Mah?" sambar Alvarel.

Sebelum melanjutkan omongannya kini Sintya menghembuskan nafas dengan pelan, lalu berkata, "Mama sama Papa akan jodohkan kamu Rey,"

Reyna kaget dengan ucapan Sintya yang tiba-tiba bilang bahwa dirinya akan dijodohkan. Namun seberusaha mungkin Reyna mencoba berpikir positif. Pasti Mamanya ini sedang mode bercanda. Haha!

Reyna tertawa hambar. "Haha, Mama kalo ngomong suka bercanda deh," ujar Reyna.

Sintya kini merubah rautnya menjadi serius. Reyna yang melihatnya pun meneguk ludahnya secara kasar.

My Cold Boyfriends [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang