Helloo, epribadiiiiii...
Jangan lupa vomen yaaa😡😤
Happy reading<3
Sedikit berbau Popo
Eh, mksdnya 17+ 🙏😞
....Selepas kejadian yang sempat memalukan dirinya dirumah sakit, Reyna akhirnya meminta ijin pulang membuat Naufal langsung saja tidak setuju dengan permintaan yang ia mau.
Tapi dengan gampangnya Reyna membujuk Naufal dan memberi iming-iming bahwa dia akan kasih sesuatu dirumah. Dan, itu membuat Naufal langsung saja menyetujui ucapan Reyna.
Reyna yang kini sekarang berada di dalam kamar mandi lantas menepuk jidatnya pelan. Bagaimana bisa ia lupa membawa pakaian gantinya?
"Aaaaa, bodoh banget sih Rey," katanya pada dirinya sendiri dengan tubuh yang sudah dililitkan dengan handuk.
Dengan hati-hati Reyna membuka pintu kamar mandinya sedikit, lalu menyembulkan kepalanya menatap keliling sekitar mencari sosok Naufal.
"Kakk," panggil Reyna namun tidak ada sahutan.
"Ess batuuu, ambilin baju aku dong yang udah aku siapin diatas tempat tidurr," teriak Reyna berharap Naufal membantunya.
Tidak ada sahutan dari Naufal membuat Reyna mendengus pelan.
"Kemana deh itu orang?" Cebik Reyna lalu menggembungkan pipinya. "Masa iya gue keluar?" Tanyanya pada dirinya sendiri, "nanti kalo dia masuk tiba-tiba gimana?" Reyna membayangkan betapa malunya.
"Tapi, kalo gue nggak keluar dan tetep disini, gue bisa mati kedinginan," ujar Reyna kemudian ia mengambil nafas nya banyak-banyak.
Dengan berani Reyna membuka pintu lalu keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang sudah ia tutupi dengan handuk.
"Bismillah," ucapnya, saking takutnya tiba-tiba Naufal nongol gimana? Bisa berabe....
Baru saja Reyna hendak menggapai pakaiannya, tiba-tiba saja pintu kamar terbuka menampakan Naufal yang kini baru saja dari dapur seraya membawa gelas yang sudah berisi kopi.
Reyna membulatkan kedua matanya, begitupun dengan Naufal ketika ia menoleh langsung menatap kaget kearah Reyna.
Reyna menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya dan langsung menutupinya.
Naufal meneguk salivanya kala melihat Reyna yang hanya mengenakan lilitan handuk.
"Mesum!" Pekik Reyna tiba-tiba membuat Naufal menggeleng pelan.
"N-ngapain ngeliatinnya kaya gitu?!" Tanya Reyna takut.
Naufal menaruh kopi nya diatas nakas, lalu berjalan kearah Reyna membuat Reyna dengan segera berbalik badan lalu memasuki kamar mandi.
Naufal menahan pinggang Reyna, kemudian ia memeluk Reyna dari belakang, menaruh dagunya di ceruk leher milik Reyna seraya menghirup bau aroma bayi.
"L-lepass, a-aku mau ganti b-baju,"
"Rey," panggil Naufal.
"K-kak, l-lepas,"
"Kamu cantik banget Rey,"
"I-iya tau dari lahir aku juga emang cantik," pede Reyna tapi gugup.
"Kamu lupa Rey?"
"Lupa apa? Cepet minggir kakk, aku mau ganti,"
"Janji kamu?"
"J-janji apa sih???"
"Dirumah sakit,"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriends [End]
Novela Juvenil[SEBAGIAN CAHPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA.] ••• Menikah dengan seorang pria yang sifatnya coldest disaat usianya yang masih sangat muda? Apakah kini mereka sanggup akan menjalankan tugasnya sebagai seorang suami dan istri disaat u...