19

43 10 0
                                    

"Yeeun-ah!" panggil seseorang yang berhasil membuat Yeeun terkejut. Bukan terkejut karna kaget, melainkan karna Minah dengan lantangnya memanggil dengan nama Yeeun bukan Song Ah.
Minah si pelaku pun terkejut dengan perbuatan yang tanpa ia sengaja. Dengan cepat Minah menutup mulutnya dan berjalan cepat kearah Yeeun, yang kini sudah memandangnya tajam.
Untung saja hanya ada mereka berdua, kalau tidak? Sudah dipastikan murid yang lain akan mulai bingung kenapa Minah memanggil Yeeun dengan sebutan Yeeun bukan dengan nama Song Ah.

"Bukankah sudah kukatakan? Jangan  memanggilku dengan nama asliku jika disekolah?" ucap Yeeun sedikit berbisik.

Minah menggaruk tenguknya yang tak gatal, dan tersenyum seperti tak bersalah
"Hehehe maaf, aku lupa" Yeeun terus menatapnya tajam, dan langsung berubah menjadi senyuman.

"Baiklah, aku maafkan" ucap Yeeun tersenyum.

Minah menatap sekitarnya mencari seseorang, namun tidak ada siapa siapa?
"Kau datang sendiri? Dimana Taehyung?" tanyanya

"Tidak, aku bersama Taehyung. Tadi dia menyuruhku untuk duluan" jawab Yeeun yang dibalas dengan anggukan oleh Minah

"Ahhh, kalau begitu ayo ke kelas" ajak Minah.
Mereka pun berjalan kearah kelas mereka.

Jam pelajaran pertama berbunyi. Seluruh siswa sudah siap di meja mereka masing masing.
Park Jinyoung selaku wali kelas 3/1 pun sudah berdiri di depan mejanya. Tersenyum sudah jadi kebiasaan dan kewajibannya saat mengajar. Park Jinyoung tidak ingin membuat muridnya tertekan atau pun stres dalam pembelajaran, jadi saat dirinya mengajar tak ada satupun murid yang merasa tegang. Jangan lupakan jika Park Jinyoung sering bertingkah konyol, sehingga membuat dia digemari oleh banyak siswa.

"Hari ini ada sedikit perubahan, jadi saya ingin kalian semua maju kedepan"

"Apa yang ingin diubah saem? Bukankah kelas kita sudah sangat rapih?" tanya Minah yang diikuti anggukan oleh murid lainnya.

"Saem akan mengubah teman sebangku kalian"

"Yahhh saem....." keluh mereka serempak

"Eits! Tidak ada penolakan! Cepat maju atau saem beri tugas" sangat ampuh sekali ancaman Jinyoung saem. Buktinya, mereka semua sudah berdiri didepan papan tulis.

Satu persatu nama murid disebut dan duduk di tempat yang ditunjukan oleh Jinyoung saem. Yeeun dipasangkan dengan Minah, mereka duduk di baris ketiga dekat dengan jendela. Belakang mereka ada Taehyung dengan Hoseok, belakang lagi ada Jimin dan Yoongi.

"Murid murid. Apa kalian sudah dengar kalau dalam waktu dekat ini sekolah kita akan mengadakan kemah bersama? Tepatnya hanya seangkatan kalian saja yaitu kelas 3"

"Iya saem"

"Pada saat kemah nanti, kalian akan dipasangkan untuk menjadi teman satu tenda. Oleh itu saem mau kalian harus terbiasa dengan teman sebangku kalian yang sekarang, karna teman sebangku kalian adalah teman satu tenda kalian nanti. Mengerti?"

"Iya saem!" Bora memutar bola matanya, merasa jengah dengan jawaban teman temannya

"Saem... Tapi kenapa harus pindah bangku?, kenapa kami tidak dipasangkan dengan teman sebangku yang sebelumnya?" tanya Bora sedikit kesal.
Mungkin kesalnya disebabkan karna dirinya dipasangkan dengan Kim Saeron.
Saeron adalah salah satu murid berprestasi dikelas, tidak banyak bicara, dan dia lebih sering membaca buku saat jam istirahat. Bukan karna dia pendiam, hanya saja memang tidak ada yang mengajaknya bermain ataupun berkumpul. Bora adalah salah satunya, bahkan dia rasa tidak suka terhadap Saerom amat menonjol, jadi tidak heran jika Bora menolak jadi teman setenda saat kemah nanti.

"Ini tidak adil. Bahkan mereka masih tetap sebangku dan kami tidak!" ucap Bora tak terima. Kata mereka yang disebut oleh Bora adalah, Taehyung dan ketiga temannya. Ya memang benar hanya mereka berempat saja yang tidak diubah, bahkan tempat duduknya pun tidak bergeser sedikitpun.

"Kalau kau ingin protes pergilah temui kepala sekolah, karna kepala sekolah yang menetapkan" jawab Jinyoung saem

"Cha! Sekarang kita mulai pelajarannya"

"Ck! Ingat! Jangan pernah melewati batasanmu!" ucap Bora sedikit berbisik pada Saeron.

_

"Wah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah... Apa juru masak sekolah kita tidak bosan, menyajikan menu yang sama dalam waktu seminggu?" tanya Minah

"Benar, aku saja sangat bosan memakannya" jawab Jimin

"Jika kalian tidak ingin memakannya diamlah dan jangan mengeluh" siapa lagi kalau bukan Min Yoongi yang bicara. Nyatanya dirinya memang tidak menyukai keributan di meja makan, terlebih saat dia makan.

"Tahan aku untuk tidak memukulnya" pinta Jimin pada Hoseok dengan sedikit kesal. Yoongi yang mendengar itu pun menatap tajam kearah Jimin "Tidak, aku tidak berbicara denganmu kok" elak Jimin yang kenyatanya ia takut melihat raut wajah Yoongi.

Yeeun sedikit terkekeh melihatnya, sedangkan Taehyung hanya tersenyum menatap makanannya. Bukan karna makanan atau pun Jimin, melaikan karna ia tersenyum karna tidak sengaja ia melihat Yeeun tertawa.

Disela tawa Yeeun, dengan tidak sengaja dirinya melihat Saeron yang tengah kesulitan mencari tempat duduk. Yeeun ikut melihat sekelilingnya dan seluruh meja sudah penuh.
Taehyung yang melihat pergerakan Yeeun pun mengikuti arah pandang Yeeun, yang ternyata jatuh pada teman sekelasnya yaitu Kim Saeron.

"Saeron ah!" panggil Yeeun yang tidak hanya membuat Saeron sendiri menatap kearahnya, Yoongi, Jimin, Hoseok, serta Minah pun ikut menoleh. Dan jangan lupakan ketiga murid yang berada tidak jauh dari meja mereka menatap tidak suka.
Yeeun mengintrupsi untuk menghampirinya.
"Bergabunglah dengan kami" ajak Yeeun yang membuat tanda tanya tersendiri bagi Minah. Karna sebelumnya, mereka tidak pernah satu meja dengan murid yang lain.
"Ah tidak perlu, aku akan menunggu yang lain selesai saja" balas Saeron

"Tidak perlu. Jika kau menunggu mereka, yang ada kau tidak akan makan karna bel berbunyi" baru saja Saeron ingin membalasnya, dengan cepat Yeeun menarik tangan Saeron agar duduk disebelahnya.

"Terima kasih"

"Tidak perlu sungkan" balas Yeeun dan melanjutkan makannya.

Taehyung yang sedari tadi memperhatikan perlakuan Yeeun kepada Saeron hanya diam memandangnya. Dalam hati, dirinya sangat memuji sifat baik Yeeun yang perduli dengan orang lain.
Entahlah, akhir akhir ini dirinya pun tidak mengerti mengapa selalu memikirkan Yeeun. Terkadang rasa khwatir sering sekali ia rasakan kala Yeeun tidak didekatnya. Jika benar itu cinta, apa mungkin dirinya harus mengatakan yang sebenarnya kepada Yeeun? Bagaimana jika Yeeun menolaknya atau bahkan membencinya? Tidak, Taehyung tidak menginginkan itu.


See u next time guyss
Jangan lupa tinggalin jejak ya ehehehe 😁

Happy Together [Yeeun x Kth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang