✅ Cliché, Na • [NoMin] | Book 1

11 - 🌑

*. " - ' • ° ' ° ^ - *

🐇

Dua bulan yang berat untuk Nana berlalu. Tanpa keberadaan 'Kak Dira' yang sebelumnya selalu ada mengisi hari-harinya.

Sekarang hari-harinya diisi oleh Guanlin. Jujur, Nana menyukai Guanlin sebagai Kakak, karena bagaimanapun perlakuannya yang asli benar-benar lembut. Meski Guanlin kadang sering meminta bahkan memaksa untuk mendapat ciuman dari Nana. Dan... Meski kadang Nana melihat Guanlin dekat dengan banyak laki-laki cantik di luaran sana.

Tapi disinilah Nana sekarang. Memegang erat gelas kertas yang berisi milkshake. Duduk di sebuah bangku taman. Menunduk di sebelah laki-laki bernama Andra itu. Atau bisa kita sebut Dira?

Tak ada percakapan yang dimulai semenjak mereka bertatap mata untuk yang pertama kalinya setelah sekian lama. Mereka hanya duduk tanpa suara.

Jika kalian tanya kenapa mereka bisa berakhir duduk pada bangku yang sama, jawabannya adalah...

Andra yang meminta.

Dengan memaksa, seperti dulu. Tak perlu tahu, intinya Nana di paksa untuk bertemu.

"Udah seneng?" Andra tiba-tiba mengeluarkan pertanyaan yang membuat Nana mengernyit bingung.

"S-seneng apa Kak?"

"Lo udah jadian kan sama cowok yang waktu itu nyium lo di sekolah?" Andra menatap tajam. Namun tatapan tajamnya sedikit sulit untuk diartikan.

"I-iya.."

Andra menghela napas kasar.

"Na, balikan yuk?"

🐇

Haechan menepuk bahu sahabatnya yang sedang melamun.

"Jangan bengong, kesurupan ntar gue yang repot."

"Chan, Nana mau cerita."

"Cerita apa?"

"Kemarin Nana ketemu Kak Dira,"

"Hah?! Tapi lu ga diapa-apain kan? Ada yang bonyok gak?!" Haechan meneliti tubuh dan wajah Nana, mencari jika ada lebam yang nampak.

"Diem dulu,, Nana gapapa!! Nana belom selesai ngomong!"

"Hehe, maapin, yaudah cepet dilanjutin.."

"Em... Kak Dira ngajak Nana balikan,"

"HAH?!" Sontak seisi kantin menatap Haechan.

"Ah... Maaf, hehe... -terus lo terima?!" Haechan meminta maaf sambil menggaruk tengkuknya.

"Ya nggak juga sih, kan Nana masih pacaran sama Kak Alin."

Haechan mengelus dada, bersyukur karena sahabatnya itu masih diberi kewarasan. Nana hanya tersenyum lebar. Membalikkan handphone nya di atas meja. Mencoba menyembunyikan sebuah notifikasi pesan masuk di layarnya.

_____________________________________
Kak Dira

Sayang, nanti Kakak jemput ya
_____________________________________