9 - 💫

3.6K 531 52
                                    

*. " - ' • ° ' ° ^ - *

🐇

"Lo kok sekarang jalan mulu sih sama Jinho?"

"Lo gatau? Gue jadian sama dia."

"WHAT?! Jadi- jadi lo udahan sama Nana??"

"Emang."

"Why?"

"Gue nyiduk dia cipokan sama orang."

"Ohh... HAH?! DEMI APA?!"

"Duh, kuping gue bangsat!"

"Sorry, tapi- wait a damn minute, lo.. ga apa-apain Nana kan tapi?" Wajah Mark mulai was-was.

"Bonyok."

Bugh

"MAKSUD LO APAAN MARK-"

"ANJING LO!" Wajah Mark mengeras.

"KENAPA?!" Suasana kelas mulai tegang karena dua orang sahabat yang sedang bertengkar ini.

"Nana anak baik-baik anjing! Sekalinya dia salah ga bisa gitu lo pake cara baik-baik?! Anak kecil kaya Nana lo bikin bonyok, otak lo dimana anjin-"

"Hmph, lo suka kan sama tuh bocah? Lo kira gue gatau gitu?! Penghianat. Tch." Andra memilih untuk keluar. Enggan membalas bogeman mentah dari Mark. Ia masih sedikit waras untuk tak membuat masalah semakin rumit. Sedangkan Mark hanya diam mematung.

Perkataan sahabatnya itu benar.

🐇

"Nana, makan." Ucap Bima singkat.

"Iya.."

Nana menggeret salah satu kursi di meja makan. Lalu duduk dihadapan kakaknya.

"Kamu kenapa jadi jarang makan? Kakak kemaren ditelpon sama guru katanya kamu jarang numpuk PR terus sering bengong di kelas,"

"Maaf,"

"Nggapapa, tapi seenggaknya kasih tau Kakak alasannya,"

"Nana diputusin sama Kak Andra," Nana memainkan nasi di hadapannya.

"Hah? Ya ampun, ternyata gara-gara diputusin? Hhh.. kamu sih masih bocah juga gegayaan pacaran. Giliran diputusin malah kayak ga punya tujuan hidup,"

"Iiihh Kakak!"

Bima terkekeh melihat adiknya yang mengerucutkan bibirnya. Setidaknya ia sudah kembali menghidupkan suasana diantara mereka.

"Kak, Kak Bima nggak pergi?"

"Kamu ngusir kakak?"

"Ya enggak, cuma ya kan Kakak sering pergi akhir-akhir ini... Kan Nana jadi bertanya-tanya," ujar Nana diselingi cengiran.

"Kamu inget gak yang waktu itu nganterin Kakak pulang? Pas ban motor Kakak bocor,"

"Inget, yang ganteng itu kan? Jahe? Jepri?"

"Jefri ish! Kakak ngedate sama dia, ohoho," Bima mulai menyombongkan diri.

"Dih, padahal juga kasian sama kakak yang jomblo dari lahir,"

"Gini-gini Kakak laku keras ya!"

🐇

"Na, dicari Kak Alin tuh," tunjuk seorang teman kelas Nana ke arah pintu kelas.

Terlihat disana ada dua pasang tiang berjalan yang berdiri menutupi akses keluar masuk kelas Nana.

"Bilangin Nana gamau gitu-"

"Gapapa, biar Nana temuin aja." Nana memotong ucapan Haechan.

"Tapi-"

"Udah, gapapa kok, Chan." Nana melangkah ke arah Guanlin.

"Ada apa Kak?" Nana menyunggingkan senyum manis yang sedikit dipaksakan.

"Emm.. itu, anu.."

"Tadi aja sosoan anjir sekarang jadi robot." Ejek Wooseok yang sedang asik menggali emas di hidungnya.

"Bacot ah lu, Cok." Guanlin menjitak kepala temannya.

"Ah- bisa... Bisa nggak kita bicara berdua dulu?" Guanlin menggaruk tengkuknya.

"Bisa kok, Kak. -Haechan, aku pergi bentar ya!"

"Tapi- yaudah deh, ati-ati!!" Haechan memicing ke arah Guanlin.

Guanlin dan Nana sekarang sedang berjalan melewati koridor.

Tentu saja pemandangan ini tak luput dari perhatian murid-murid lain yang berada di koridor.

Ada yang menatap curiga, senang, bahkan iri. Namun kedua orang yang dimaksud mencoba untuk tak menghiraukan tatapan yang datang dari segala penjuru.

"Kita ke taman belakang aja ya, Na. -tenang, gue ga bakal ngapa-ngapain lu lagi kok. Percaya deh sama gue, please ya." Guanlin menatap Nana dengan tatapan memohon.

"O-oke, deh Kak." Nana sedikit ragu, namun ia tetap mengiyakan ajakan kakak kelasnya ini.



"Na, gue mau minta maaf soal kejadian yang waktu itu. Jujur, gue nyesel dan gue baru sadar kalo perbuatan gue waktu itu salah. Salah banget. Gue harap lo bisa maafin gue,"

"... Gapapa kok, Kak. Nana udah maafin Kak Alin," Nana menatap Guanlin.

"Gu- gue juga mau jujur..."

Nana memiringkan kepalanya, memasang wajah bertanya-tanya dengan polosnya.

"Gue udah lama suka sama lu, lu mau ga jadi pacar gue?"

Nana sedikit membelalakkan matanya.





























"Nana mau kok, Kak,"

















Nana tersenyum lebar.






















Tanpa mengetahui fakta bahwa baru dua hari yang lalu Guanlin memutuskan hubungannya dengan seorang adik kelas.
















T B C
___________________________________
___________________________________

Asli nih aku bingung sm alurnya :(🙂

See ya!!

✅ Cliché, Na • [NoMin] | Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang