19 - 🌻

3.7K 438 26
                                    


Pertama-tama ozi mau menyampaikan sesuatu.

POKOKNYA OZI GA SALAH APA-APA DI PART INI TITIK. MAU KABUR DULU BYE (#'皿´)

Hehe

.
.
.
.

.

*.   "    -     '  •    ° '   °    ^     — *

🍁

Flashback on

"Yer, Nana ga berangkat?"

"Ngga kayaknya, Bos. Dari tadi belom dateng sih."

"Duh, gue telpon ga diangkat. Lo tau rumahnya gak? Lo kan deket sama dia."

"Ga tau sih, Bos. Tapi dia ngontrak di sekitar jalan Wayang. Tanya aja Bos ke orang-orang deket sana."

"Oke, gue pergi. Titip kafe ya!"

"Oke, Bos!"

Hyunjin sempat bertanya pada seseorang di daerah itu. Beruntung karena ternyata orang itu sudah tahu Nana.

Hyunjin mengetuk pintu kontrakan Nana. Menunggu dan mengetuk kembali beberapa kali. Namun tak ada satupun jawaban dari dalam.

Ia meraih gagang pintu itu. Dan ternyata tak di kunci.

"Na? Gue masuk ya?"

Hyunjin menengokkan kepalanya beberapa kali sambil melangkah ke dalam kontrakan kecil itu. Hingga ia melihat sebuah kamar yang pintunya terbuka. Ia dapat melihat tetesan cairan merah di lantai.

Deg

Hyunjin langsung berlari ke arah kamar tersebut dan mendapati orang yang pernah ia sukai dulu tergeletak. Dengan noda darah dimana-mana. Dan tangan kanan yang memegang sebuah cutter.

"Naa??? Bangung dong," Hyunjin kalang kabut mendekap erat tubuh Nana di pelukannya. Sialan, handphonenya tertinggal di kafe.

Tanpa pikir panjang ia meraih handphone Nana. Menempelkan jari Nana pada sebuah tombol lalu segera membuka kontak. Terdapat nama Dira di antara kontak itu. Ya, Hyunjin sebenarnya tahu siapa itu Dira atau Andra. Ia menekan tombol panggilan. Tapi tak dijawab. Ia terus mencoba, hingga akhirnya panggilan telepon itu tersambung. Tapi apa yang Hyunjin dengar seketika membuatnya membelalakkan matanya.

"KAK AND–" Baru saja Hyunjin ingin berteriak, tapi suara keras dari seberang sana menginterupsi.

[Hnnnhh... Ndra.. dalemhh]

[Hngg, Jin..!]

[Ahh lagihh,]


Suara orang lain. Tak salah lagi. Mereka sedang 'having sex' di seberang sana. Bajingan, bisa-bisanya dia melakukan hal seperti itu dengan orang lain sementara kekasihnya sendiri bisa dibilang sedang berada di ambang kematian.

Hyunjin segera memutus sambungan telepon. Lalu beralih menekan tombol panggilan pada kontak Mark. Ia tak tahu siapa itu. Tapi ia tak peduli.

[Halo Na?–]

"Gue Hyunjin. Pokoknya lo kesini sekarang. Gue share loc. Ga usah tanya kenapa pokoknya lo kesini sekarang. Abis ini gue telpon ambulans juga–"

✅ Cliché, Na • [NoMin] | Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang