SPECIAL CHAPTER - After Story

5.8K 527 306
                                    

🍁

Lima tahun berlalu sejak Andra mengunjungi makam Nana waktu itu. Bayangan sosok Nana masih melekat di ingatannya dan akan pernah hilang.

Wajah cantik itu, senyum manis itu, segala hal yang ada pada Nana.

Andra merindukan sosok manis bernama Nana itu.

Andra mengurut pelipisnya pelan. Bertahun-tahun hidup tanpa orang yang paling ia sayangi benar-benar berat baginya. Tak ada yang berada di sampingnya. Yah, sejak dulu ia memang selalu sendiri. Kecuali saat Nana tiba-tiba datang dengan segala kasih sayang untuknya.

Ia masih menyesal hingga sekarang. Ia masih marah pada dirinya sendiri. Kalau ia dapat memutar waktu, sudah pasti ia akan kembali ke titik awal pertemuan mereka. Memperlakukan Nana bak seorang putri. Memperlakukan Nana dengan penuh kelembutan.

Namun ia sadar, semua itu percuma. Tak berguna ia menyesal. Waktu tak akan dapat kembali.

Andra sudah berkali-kali ingin menyerah dan bertemu dengan Nana. Meminta maaf akan segala kesalahannya pada Nana dan orang tua Nana. Dia mendapat karmanya.

Satu persatu orang meninggalkannya. Orang tuanya bercerai. Ayahnya pergi entah kemana, ibunya menikah lagi dan Jefri kini sudah menikah dan tinggal bersama Bima. Mark pun sudah lama pindah ke Kanada dan berumah tangga dengan Haechan.

Andra sendirian.

Terkurung bersama penyesalannya.

Karmanya tak hanya sampai disitu. Ia pernah hampir pergi dari dunia ini.

Kala itu, ia mengalami sebuah kecelakaan. Beruntung bukan sebuah kecelakaan maut. Ia memang mengalami banyak pendarahan dan patah tulang. Dan waktu itu, tak ada yang menjenguknya. Orang-orang terdekatnya hanya bertanya akan keadaannya dan mengirimkan doa agar ia kondisinya cepat membaik.

Tentu proses penyembuhannya berjalan lama.

Rumah sakit menyimpan kenangan menyakitkan untuknya. Rumah sakit adalah tempat terakhir ia bersama dengan pujaan hatinya. Tempat terakhirnya menghabiskan waktu dan kasih sayang berdua. Tempatnya menyadari segala kesalahannya yang begitu terlambat. Dan juga...

Tempatnya berpisah dengan orang terkasihnya.

Bayangan kondisi Nana di rumah sakit terus berputar di memorinya waktu itu. Menimbulkan lubang penyesalan yang semakin menganga lebar.

.

Andra mendudukkan dirinya di sebuah bangku taman. Kini ingatannya tentang saat dimana ia memaki Nana di tempat itu terputar.

Bayangan wajah Nana yang menangis memang selalu berhasil menyakitinya. Namun bayangan senyum Nana yang selalu terpasang, tak peduli apa yang telah dilakukan oleh Andra makin memperdalam lubang penyesalan di hati Andra.

Hidup Andra semakin hari semakin tak teratur. Ia merindukan masakan Nana. Ia mencoba untuk memasak, tapi ia tak bisa. Kadang ia hanya menggoreng makanan beku ataupun membeli makanan cepat saji.

Ia sering mengalami stress. Terkadang ia juga mengalami mimpi buruk selama beberapa hari berturut-turut. Menyebabkannya kadang harus meminum obat tidur agar ia bisa tidur dengan tenang.

🍁

"Andra. Gue dateng nih sama Echan."

"Hai, Kak Andra!" Haechan menyapa.

"Sampe kapanpun gue ga bakalan maafin lo. Lo keterlaluan. Bukannya memperbaiki hidup malah nyusul Nana. Bego! -hiks!"

Haechan menepuk punggung suaminya. Jarang sekali suaminya ini menangis, kecuali beberapa saat lalu waktu pemakaman sahabat dekatnya.





✅ Cliché, Na • [NoMin] | Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang