11. Kecewa

389 56 3
                                    

"Girls, lihat deh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Girls, lihat deh." Indri dengan wajah semringah menunjuk-nunjuk layar ponsel pada para sahabatnya--minus Milan. Kebetulan saat ini Milan sedang ada urusan di sekre Cakrawala. Dan cewek itu tidak tahu jika mereka ada di sekretariat OSIS.

Lovely dengan alis setengah jadi memberondong Indri. Diikuti Nina yang bertanya ada apa serta Anet yang hanya menjulurkan kepala.

Wajah Lovely si princees wanna be langsung berbinar secerah mentari pagi tatkala melihat gambar yang intel mereka berikan. Indri maksudnya.

Di dalam layar tipis itu, terpampang jelas potret seorang Milan Claudia Fitri. Bukan foto biasa lantaran sahabat mereka yang satu itu tengah dipapah oleh Liam. Yang notabennya adalah mantan pacar Milan.

"Ini mereka bisa se-uwu ini gimana ceritanya sih?" Lovely mesem-mesem seraya mendudukkan bokong di tempat semula. Lanjut menekuri kegiatannya membuat alis.

Keempat sahabat itu sedang bersantai di ruang OSIS yang sepi. Tidak sepi-sepi juga sih, karena selagi geng cewek-cewek berbenah, ada tiga cowok yang sedang mabar bersama Anet di seberang meja. Setelah ini mereka mau berangkat ke hotel tempat digelarnya acara perpisahan sekaligus prom night esok hari. Sementara panitia yang lain sudah lebih dulu bergerak ke sana.

"Jadi kemarin gue minta tolong Milan bawain barang," mulai Indri memutar ingatan pada kejadian kemarin. Dengan tangan menopang dagu. "Terus Nino dateng tuh bareng Liam. Gue sama Nino duluan dong. Sengaja sih mau ngasih mereka waktu berduaan gitu. Tapi pas kami udah sampai di ruang serba guna, mereka berdua gak muncul-muncul. Terus coba gue lihat dong, ternyata Milan habis jatuh. Terus kakinya sakit gitu makanya dipapah Liam ke UKS. Sweet banget gak sih."

"Kok lo baru cerita berita se-hot ini sih?" protes Lovely dengan memanyukan bibir berpoles liptint dengan model ombre. Tapi tak ayal, detik berikutnya cewek itu tersenyum kala membayangkan potongan adegan Milan dan Liam kemarin.

"Iya nih Iin."

"Sori, gue kelupaan," ujar Indri menyengir lebar. Lantas cewek itu menyusun map yang akan mereka bawa ke hotel nanti.

"Keasikan pacaran bareng Nino sih. Makanya lupa."

"Apa sih, Net, nyaut aja lo."

Anet hanya mencibir. Sementara Nino, cowok itu mengangkat kepalanya. Menatap Indri penuh senyum. Dan mengedipkan matanya dua kali.

Tingkah pacarnya sontak membuat Indri tergelak geli. "Ngapain kamu ngedip-ngedip. Main aja udah."

"Hiii, Nono ganjen banget jadi cowok," celetuk Nina keki.

"Biarin sih, Na. Sewot banget lo."

"Aku bilangin ke mama loh ya, Nono pake gue-lo ke aku."

Lovely dan Anet bersamaan merotasi bola mata. Indri kembali terkekeh melihat raut kesal pacarnya. Dan dua cowok lain menggoda Nino habis-habisan.

My Enemy My Ex! [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang