Sebelas

50 26 1
                                    

Waktu tak berhenti untuk berputar. Begitu juga dengan roda kehidupan. Perjalanan Leo masih berlanjut. Dengan masih menikmati kesendirian nya itu. Tak ada rasa gundah sedikitpun dalam benaknya.

Sudah sekitar satu minggu lamanya Leo bekerja di perusahaan milik Bu Angel itu. Ia nampak mulai nyaman dengan pekerjaan nya. Ia bekerja dengan giat dan tekun. Ia tidak ingin mengecewakan Bu Angel apalagi jika sampai nanti Bu Angel memecatnya dari kantor,bisa jadi pengangguran lagi Leo nantinya.

Pada saat jam makan siang,Leo segera pergi kekantin. Perutnya sudah keroncongan minta untuk diberi asupan. Amira yang tak sengaja melihat Leo langsung mendekatinya dan minta untuk gabung bersamanya. Dengan senang hati Leo mempersilahkan Amira duduk semeja dengannya.

Sembari menikmati makan siang,mereka juga asik ngobrol. Mereka berdua terlihat semakin akrab. Amira orangnya juga asik untuk diajak ngobrol. Tutur katanya yang lemah lembut mengingatkan ia dengan sosok Sagitarius sang istri.

"Hey...kog jadi bengong sih? Ada masalah ya?" tanya Amira

"Ehh enggak ada kog ya" balas Leo

Mereka lanjut makan sambil membicarakan pekerjaan satu sama lain. Leo juga menanyakan tentang Ilham yang jarang ia lihat selama dikantor. Dan didapati bahwa Ilham sedang tugas ke luar kota.

Setelah jam makan habis,Leo berjalan bareng dengan Amira untuk menuju ruang masing-masing. Leo kembali disibukkan dengan pekerjaanya. Jam demi jam telah berlau. Rupanya jam pulang telah tiba. Sore itu pukul 17.00 WIB,Leo langsung merapikan mejanya dan bergegas untuk pulang. Cuaca diluar sangat mendung ditambah angin dingin menembus pakainnya. Leo pun langsung menyalakan motornya dan bergegas pergi.

Baru setengah perjalanan pulang,ia melihat mobil Bu Angelin ditepi jalan. Bu Angelin tampak mondar mandir kebingungan. Segera Leo menghampiri Bu Angelin bosnya tersebut. Diketahui bahwa mobil bosnya itu sedang mogok. Leo mencoba memeriksa mesin mobil milik bosnya itu lumayan lama. Setelah selesai,barulah Bu Angelin diminta untuk mencoba menyalakan mobilnya.

Tiba-tiba hujan turun sangat deras sekali. Leo diminta masuk kedalam mobil bosnya itu. Angin lumayan kencang menggoyangkan tanaman disekitar. Jalanan nampak tak bisa ditembus oleh mata. Bu Angelin mengajak Leo untuk berbincang-bincang sambil menunggu hujan reda. Dalam benaknya Bu Angelin,ia memiliki waktu panjang untuk bisa berduaan dengan Leo karyawan nya itu. Rupanya Bu Angelin sudah menaruh hati kepada Leo sejak pandangan pertama.

Satu jam lamanya,akhirnya hujan pun reda. Leo bergegas pamitan untuk pulang. Ketika akan membuka pintu mobil bosnya,Bu Angelin tak sengaja menahan tangannya. Seperti ada yang ingin ia utarakan kepadanya. Ternyata Bu Angelin ingin mengucapkan terimakasih kepada Leo karena sudah membantunya. Leo hanya tersenyum membalas ucapan bosnya itu dan langsung ke luar dari dalam mobil.

Wind  Of  LongingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang