9) Pos1 & Pos2

86 28 10
                                    

Berjelajah sudah melewati perkebunan dan persawahan.  Dan waktunya untuk para murid beristirahat sejenak di pos 1.

"Silahkan beristirahat sejenak dulu anak-anak" ucap kak putra.

"Iya terimakasih kak" ucap murid.

"Aduh put sumpah deh gua cape banget" ucap lidya mengeluh pada putra.

"Namanya berjelajah pasti cape lidya" ucap putra.

"Iya gua juga tau si, tapi yang gua mau itu lu bareng sama gua jalannya" ucap lidya manja pada putra.

Sikap lidya yang seperti ini sudah membuktikan bahwa ia memiliki rasa kepada putra. Tetapi putra malah sebaliknya.

10 menit sudah waktu beristirahat. Kemudian perjalanan kembali dilanjutkan. Jalan yang ditempuh saat ini sangat berbahaya, karena mereka akan melewati hutan, sungai, air terjun.

"Anak-anak kita akan melewati hutan yang rimbun, jadi tolong berhati-hati." Ucap putra.

"Aduh jalannya gini banget si" ucap sara mengeluh.

"Ngeluh aja lu ra ribet tau ga" ucap reyhan.

"Yonn.. gendong dong" ucap sara pada eyon.

"Lebay banget si ra, si eyon juga pasti cape lah" ucap reyhan.

"Aduh lu itu sirik aja ya! Dasar jomblo!" Ucap sara.

Akhirnya eyon pun menggendong sara.
Dan yang lainnya hanya bisa ngeliatin dan berbicara dalam hati.

"Andai gua bisa di gendong gitu sama putra" ucap lidya.

"Coba aja hubungan gua sama dinan bisa seromantis mereka" ucap billa.

"Apa-apaan sih mereka, bikin gua mumet aja" ucap jeni.

Saat sedang asiknya berjalan, tiba-tiba billa tersandung batu lalu terjatuh.

"Bruukkkk!"

"Aduuh sakit bangett" ucap billa kesakitan.

"Yaampun bil kok bisa jatuh si lu" ucap jeni panik.

"Jangan pada diem dong, gendong billa nya" ucap sara.

"Bil sakit banget emang? Masi bisa jalan ga?" Tanya dinan.

"Aduh kayanya gabisa deh soalnya sakit banget kaki guaaa" ucap billa sambil memegangi kakinya yang tergilir.

"Coba lu berusaha dulu pasti bisa" ucap dinan.

Kemudian billa mencoba bangun, tetapi tidak bisa karena kakinya tergilir cukup parah.

"Aduh dinan, jangan dipaksa dong billanya" ucap jeni.

"Lu gendong aja bro mendingan" ucap reyhan.

"Engga gausa, gua masih bisa sendiri kok" ucap billa.

"Sudah nabilla, kamu di gendong saja sama ferdinan, kalo dipaksakan berjalan akan tidak baik" ucap putra.

"Iya bil ayo gua gendong" ucap dinan.

"Cie cie cieee khem khem" (surakan para murid)

Akhirnya billa pun mau di gendong sama dinan. Padahal memang itu yang ia inginkan.

"Apa-apaan sih kok jadi pada gendong-gendongan gini" ucap lidya dalam hatinya.

"Sara ada eyon, billa ada dinan. Terus gua ada siapa donggg!!" Ucap jeni dalam hatinya.

"Si eyon si dinan enak banget si jadi kalian, lah guaa!!" Ucap reyhan dalam hati juga.

Para siswa pun sudah berhasil melewati hutan yang rimbun. Lalu saatnya  sekarang mereka melewati sungai yang deras, agar bisa melanjutkan di pos kedua.

Para murid terkejut melihat sungai yang cukup deras itu.

"Astaga! Ngelewatin sungai ini gitu!?" Ucap lidya.

"Sungai nya deras banget lagi" ucap sara.

"Anak-anak tolong berhati-hati melewati sungai ini, karena sungai ini cukup deras" ucap putra.

Satu per satu para siswa sudah berada di pinggir sungai, mereka berhasil melewati sungai nya dengan bantuan alat seadanya.
Tetapi jeni belum juga sampai, ia kesulitan karena kakinya tersangkut oleh batu.

Semuanya panik melihat jeni yang tenggelam.

"Tolonggg!! Kak tolongg kak!!" Teriak jeni hampir kebawa arus.

"Jenii!! Yaampun jen, dinan tolong bantuin jeni nan pliss!!" Ucap billa sangat panik.

"Yaampun jeni!! Yon bantuin jeni yon!!" ucap sara panik juga.

"Jeni! Gua tau banget jen lu gajago berenang, bagaimana pun juga lu pernah jadi cewe gua! Gua bakal bantuin lu!" Ucap reyhan dalam hati.

Tanpa basa basi lagi reyhan pun langsung berlari menyelamatkan jeni.

"Pegang tangan gua jen cepet!!" Teriak reyhan.

Kemudian reyhan menarik tangan jeni, lalu dibawa ke pinggir sungai. Tetapi kondisi jeni tidak sadarkan diri.

"Jen bangun jen! jangan tinggalin gua" ucap reyhan panik.

Masih terlihat sekali, bahwa reyhan masih peduli terhadap jeni.

"Yaampun gimana ini jeni pingsan" ucap billa panik.

Lalu semuanya pun beristirahat di pos dua sambil menunggu jeni sadar.
Bermenit-menit sudah jeni pingsan, dan ia pun tersadar.

"Akhirnya lu sadar jen" ucap billa.

"Iya jen semuanya panik sama lo" ucap sara.

"Reyhan? Reyhan mana? Gua mau ucapin makasih ke dia." Ucap jeni.

"Reyhan ada kok, tadi dia yang nungguin lu disini waktu lu belum sadar." Ucap billa.

"Jen sekarang lu peka kan, kalo reyhan tuh masih care banget sama lo" ucap sara.

Kemudian kak putra mengumumkan waktu beristirahat ditambahkan 15  menit karena kejadian tadi.

Lalu reyhan datang menghampiri jeni, billa dan sara.

"Jen lo udah sadar, syukurdeh" ucap reyhan.

"Kenapa lo bantuin gua han?" Tanya jeni.

"Yaelah jen kok nanya nya aneh gitu si, kalo pun bukan lu yang tenggelam bakal gua bantuin juga" jwb reyhan.

"Bohong! Gua tau kok lu masih sayang kan sama gua!" Ucap jeni.

"Gausa berlebihan jen mikirnya" ucap reyhan.

"Tapi han..."

"Udahlah jen, yang penting sekarang lo udah sadar" ucap reyhan, kemudia ia pergi.

Jeni terdiam. Ia memikirkan sikap reyhan tadi terhadapnya.

Oke gais ini part 9 nyaaa!!!
Gimana menurut kalian??
Mau next?

Vomment nya jgn lupa yaa!!
Love buat yang udah baca❤❤
Thankyouu!!!

NADINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang