Semua mainan sudah berjajar rapih disetiap rak, aku bersiap membuka toko mainan ini dibantu dengan seorang wanita yang sedikit lebih tua dari ku dan dia juga sekaligus pemilik toko.
"Lucas, setelah membereskan mainan dirak bisakah kau membantu ku membersihkan meja kasir? Disana sedikit berdebu." ucap Beth, -pemilik toko.
"Baiklah. Apakah hanya itu?" tanya ku.
"Iya, itu saja. Sebelumnya terima kasih."
"Sama-sama."
Aku berjalan ke belakang mengambil lap dan kemoceng untuk membersihkan meja kasir, ternyata memang benar diatas meja kasir cukup berdebu. Aku mengelapnya lalu membersihkan mesin kasir yang sedikit berdebu juga.
Tring!
Bunyi bel yang dipasang diatas pintu masuk agar setiap pelanggan datang kita mengetahui nya. Ku lihat seorang perempuan muda, sepertinya dia masih bersekolah karena terlihat dia membawa tas dan berseragam.
"Apakah toko ini sudah buka?" tanya nya, aku menghampiri dia.
"Iya, tentu saja. Ada yang bisa ku bantu?" jawab ku sambil tersenyum seramah mungkin padanya.
Sebenarnya aku tidak biasa tersenyum seperti ini, karena semuanya membuatku terasa sakit. Namun karena aku bekerja ditoko apalagi ini toko mainan jadi mau tidak mau aku harus bisa tersenyum meskipun itu senyuman palsu, dan itulah yang dikatakan Beth.
Beth tahu orangtua ku sudah tiada namun dia tidak tahu mereka mati karena apa dan juga Beth tidak tahu siapa aku sebenarnya. Aku sebenarnya merasa bersalah telah membohongi Beth yang baik padaku tapi ini juga demi kebaikan nya.
"Aku ingin membeli sesuatu untuk adikku, dia masih berumur 2 tahun." kata nya sambil masuk ke dalam toko.
"Baiklah, kalau begitu ikuti aku." balasku sambil berjalan ke rak mainan yang sepertinya akan cocok untuk anak usia 2 tahun.
"Pilihlah yang menurutmu cocok." sambungku mempersilahkan nya.
Gadis itu tersenyum melihat deretan mainan di rak tersebut. Tak lama dia kembali dan menunjukan mainan yang dipilihnya. "Bagaimana dengan ini?"
"Itu bagus. Apakah hanya itu?" tanya ku.
"Seperti iya, aku memiliki uang hanya bisa membeli ini saja." jawabnya terlihat sedih.
"Baiklah, ayo ke kasir aku akan menghitung jumlahnya." ajak ku langsung menuju kasir dan menghitung apa yang dia beli. Aku menyebutkan harga nya dan dia langsung memberikan uang tunai.
Saat aku akan memberikan uang kembalian nya dia mengambil ponselnya yang berdering dan langsung ia tempelkan ditelinga kanan nya tak lama dia kembali mematikan nya.
"Terima kasih telah membantu, aku buru-buru. Sekali lagi terima kasih." ucapnya langsung pergi begitu saja.
Aku memandangnya bingung. Lalu bagaimana dengan kembalian nya? Dia tidak mungkin kembali bukan. Ya sudah aku akan mengejarnya saja.
"Lucas, kau mau kemana?" tanya Beth yang menghampiri ku.
"Gadis tadi melupakan kembalian nya. Aku akan mengejarnya sebelum dia jauh." balasku.
"Biar aku saja. Kau jaga toko." Beth merebut uang kembalian dari tangan ku lalu dia berlari keluar.
Kembali aku meja kasir namun aku melihat keributan diluar sana. Aku mencoba melihatnya keluar menanyakan pada beberapa orang yang berkumpul.
"Seorang wanita tertabrak oleh truk. Sepertinya dia tidak selamat." ucap seorang pria yang ku tanyai. Aku berjalan lebih dekat pada kerumunan untuk sekedar melihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal Meet Psychopath [COMPLETE]
Historia CortaWARNING!! Cerita BOYXBOY, YAOI. Diharap melihat genre sebelum membaca isi cerita. ___ Bagaimana jadinya jika seseorang yang jiwanya sedikit "gila" bertemu dengan seseorang yang memiliki jaringan kriminal di mana-mana? Akankah mereka bersitegang? At...