CMP [8]

843 90 1
                                    

"Semuanya sudah selesai bos." beritahu Sam padaku.

Sudah satu bulan aku berada di Rusia karena beberapa pekerjaan yang harus ku tangani sendiri. Setelah malam itu juga aku tidak bertemu Lucas lagi.

Aku juga tidak tahu bagaimana keadaannya sekarang karena setiap kali aku menghubungi Lucas dia tidak pernah mau mengangkat panggilanku dan jika aku menanyakan pada Xenon dia juga sama sambungan telponnya tak pernah mau di angkat oleh Lucas.

Xenon memang ikut denganku karena aku membutuhkan tenaganya tentu saja dengan sebelumnya dia memaksa untuk ikut. Tapi saat ini pekerjaan itu selesai dan kami bersiap untuk pulang.

Aku berjalan cukup cepat untuk memasuki pesawat pribadiku yang sudah menunggu beberapa menit yang lalu. Beberapa jam perjalanan akhirnya kita sampai pada sore hari.

Ketika aku kembali menghubungi Lucas masih saja tetap sama dia tidak ingin mengangkat panggilanku dan lebih parahnya ponselnya mulai tidak aktif, sebenarnya kemana dia pergi.

"Bagaimana Xenon? Apa kau sudah tahu keadaan Lucas? Di mana dia sekarang?" tanyaku

"Belum bos. Ponselnya sepertinya mati atau entahlah aku tidak tahu." balasnya masih fokus pada ponsel.

Saat ini aku dan Xenon akan langsung ke rumah Lucas, entah kenapa perasaanku tidak tenang tentang Lucas. Dari semenjak itu dia tidak mau mengangkat telponku.

Sesampainya kita di rumah Lucas, aku dan Xenon langsung turun untuk memeriksa. Saat kita masuk pintu tidak dikunci membuat kita semakin khawatir, aku langsung menerobos masuk dan memeriksa setiap ruangan termasuk kamar Lucas.

Kosong. Itulah yang ku lihat, tempat tidur tampak rapih. Aku masuk ke kamar mandi tidak ada siapapun di sana. Kembali aku keluar memeriksa lemarinya ternyata semua pakaian Lucas tak ada.

"Bos." ujar Xenon.

Dia memberikanku catatan kecil. Saat aku membacanya pesan dari Lucas, dia bilang dia pergi dan tolong jangan mencarinya. Orang yang ku cintai pergi.

Seketika hatiku merasa sakit saat tahu Lucas pergi. Rasa sakitnya mengalahkan tancapan pisau dan tembusan peluru yang sering ku terima. Aku sudah mencintai Lucas, aku sudah tahu apa itu arti cinta, apa itu arti hubungan dan segalanya. Setiap aku dekat dengan Lucas ada rasa yang berbeda yang membuatku nyaman dan aman saat berada di dekatnya, saat memeluknya aku merasa bahwa dia adalah pusat duniaku. Tempat ternyamanku. Tapi sekarang kenapa menjadi hancur.

"Bos. Aku tahu orang yang dekat dengan Lucas selain diriku." suara Xenon menyadarkanku dari lamunan.

"Siapa?"

"Beth. Pemilik toko mainan sekaligus sudah di anggap kakak oleh Lucas." jelasnya.

"Kita kesana."

Kita langsung pergi ke tempat dimana aku pasti menemukannya. Xenon yakin Lucas ada di sana. Aku pasti akan menemukanmu Lucas, di mana pun kau berada meski ke ujung dunia pun aku akan mencarimu.

Sesampainya kita di sana ku lihat toko tersebut tutup, harapanku semakin mengecil untuk menemukan Lucas. Ku lihat Xenon bertanya pada seseorang.

"Sudah berapa hari toko ini tutup?" tanyanya.

"Satu bulan. Ku dengar Beth menjualnya." jawab seorang pria.

"Di jual? Lalu kemana pemilik toko ini pergi? Maksudku kemana Beth pergi?"

"Aku tidak tahu karena Beth tidak pernah memberitahuku, hanya Lucas yang mengetahui semua tentang Beth termasuk rumahnya. Yang ku dengar Beth itu pendatang."

Mendengar itu seketika semuanya hancur, aku merosotkan tubuhku yang bersandar di kaca toko mainan itu. Harus kemana lagi aku mencari Lucas. Aku sungguh-sungguh mencintainya. Apa dia tidak tahu perasaanku.

Criminal Meet Psychopath [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang