Chapter 14

3.4K 244 11
                                        

Jimin tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi, ia di tarik seseorang untuk pergi ke tengah lapangan dimana Jungkook sudah berdiri dengan boneka dan sebuket bunga di tangannya.

Pria Jeon itu tersenyum sangat lebar ke arahnya, hidung besarnya menghirup aroma buket bunga di tangannya. Dan matanya masih tidak lepas dari Jimin yang sedang berjalan ke arahnya.

Saat mereka sudah berhadapan, seketika semua keributan di lapangan berhenti. Semua hening dan terdiam memperhatikan Jungkook yang mengeluarkan mic dari dalam buket bunga.

Tak lama terdengar intro sebuah lagu dan Jungkook mulai menyanyi di detik pertama. Suaranya begitu dalam dan berat.

"Nal seuchineun geudaeui yeoteun geu mogsoli, Nae ileumeul han beonman deo bulleojuseyo. Eoleobeolin noeul alae meomchwo seoissjiman, Geudaehyanghae han geoleumssiggeoleogallaeyo. Still with you." Jimin berkedip pelan mendengar suara Jungkook yang begitu halus dan merdu. Ia menikmati bagaimana Jungkook menatapnya dengan senyuman.

"Eoduun bang jomyeong hana eobsi
Igsughaejimyeonan doeneunde, Geuge tto igsughae, Najimagideullineun, I eeokeon soli. Igeolado eobs-eumyeon, Na jeongmal muneojilgeosgata," Jimin mulai merasakan matanya berkaca-kaca. Jungkook menyanyi seolah hanya ada mereka saja di ruangan besar ini. Dan itu sungguh manis.

"Hamkkeusgo hamkke ulgo, I dansunhan gamjeongdeuli, Naegen jeonbuyeossnabwa, Eonjejjeumilkka." Perlahan kaki Jungkook melangkah ke arah Jimin, tatapannya masih terkunci pada mata sipit Jimin.

"Dasi geudaelmajuhandamyeon? Nuneulbogo malhallaeyo, Bogo sipeosseoyo." Jungkook tersenyum sambil menarik nafas, ia memberikan Jimin buket bunganya beserta bonekanya. Dan Jimin hanya menerimanya dengan kepala menunduk malu.

"Hwangholhaessdeongieog soge, Na hollochumeul chwodo biga naelijanha." Jungkook menaikan dagu Jimin sampai pria manis itu mendongak ke arahnya. Tatapan mereka saling terkunci satu sama lain.

"I angaega geodhil ttaejjeum, Jeojeun ballo dallyeogal ge, Geuttae nal anajwo." Dan Jimin makin malu saat Jungkook mengelus lembut bibir bawahnya dengan ibu jarinya.

"Jeo dali oelowo boyeoseo, Bamhaneule hwanhage ulgo issneun geos gataseo. Eonjenga achimi oneun geol almyeonseodo. Byeolcheoleom neoui haneule meomulgo sipeosseo." Jungkook masih terusbernyanyi dengan begitu lembut dan merdu. Mengantarkan perasaannya lewat lagu dengan baik pada Jimin.

"Haluleul geu sungan-eul, Ileohge doel geol al-assdamyeon, Deo damadwosseul tende." Jimin menitikan air matanya saat Jungkook kini merangkul pinggangnya dengan mesra.

"Eonjejjeum-ilkka dasi geudael majuhandamyeon, Nun-eul bogo malhallaeyo, Bogo sip-eoss-eoyo." Jimin memeluk pria Jeon itu dengan erat, merasakan perasan bahagia yang terus-menerus meluap dalam dirinya. Ia terisak lumayan kencang di leher Jungkook.

"Hwangholhaessdeon gieog sog-e, Na hollo chum-eul chwodo biga naelijanh-a. I angaega geodhil ttaejjeum, Jeoj-eun ballo dallyeogal ge, Geuttae nal jab-ajwo." Jungkook tersenyum di sela nyanyiaamnya, tangan besarnya memeluk erat Jimin. Tapi ia terus bernyanyi dengan suara lembutnya.

"Nal balaboneun huimihan miso dwipyeon-e, Aleumdaun bolasbich-eul geulyeobollaeyo, Seolo balgeol-eum-i an maj-eul sudo issjiman, Geudaewa hamkke i gil-eul geodgo sip-eoyo. Still with you." Jungkook melepaskan pelukan mereka saat lagu sudah selesai, ia menatap Jimin yang sudah menangis parah. Matanya memerah dan hidungnya juga merah, belum lagi suaranya sesak tengah merengek padanya.

"Hyung, aku mencintaimu. Jadilah milikku." Jimin makin mengeraskan tangisannya. Ia menutup wajahnya memakai tangan dan terisak makin kencang. Jungkook yang melihatnya panik sendiri, ia memeluk Jimin kembali dengan erat. Ia tidak menyangka jika respon Jimin akan seperti ini.

Jimin sendiri masih syok, ia tidak menyangkan jika Jungkook akan melakukan hal ini padanya. Ia kira mereka akan selamanya berada di zona adik kakak tanpa ada kemajuan.

Namun semua itu hilang dengan kejadian hari ini, hari bersejarah dalam hidupnya. Inilah yang selalu ia tunggu-tunggu selama bertahun-tahun. Ia menunggu Jungkook mengatakan hal itu.

"Aku mau Jungkook!"




.

.

.

.

!The End!

Huehehehe udah the end aseek :v ga seru ya ;" Maafkan dakuu.

Soalnya aku mumet sih sama alur ini, ada beberapa alur yang mau aku masukin sebenernya tapi kayanya ga akan pas ajaa gitu :'

Makasih kalian udah suka sama work aku yang satu inii. Aku sayang kalian semuaa!

See you sayang sayangkuuu.

Mwaahh!! ❣❤❣

Dear Kookie [KookMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang