13. Bingung

676 55 13
                                    

Vote dulu yuk biar aku semangat ngelanjutin cerita ini!!
.
.
.
.
.
Seminggu sudah setelah perdebatan yang terjadi di dorm boyband ternama asal korea itu, seminggu juga Nesya memikirkan hububgannya dengan Jungkook bahkan dia mengabaikan ratusan pesan dan panggilan dari Jungkook. Nesya benar-benar ingin menghindari Jungkook untuk sementara supaya pikirannya murni dan memastikan perasaannya pada Jungkook apa dia benar-benar sudah mencintainya sebagai pria atau hanya emosi akibat tuntutan pertanggungjawaban. Selama bekerja pun Nesya berusaha untuk menghindari interaksi yang berhububgan dengan BTS bahkan jika Jungkook menghampirinya, Nesya selalu menyibukan diri dengan pura-pura mengerjakan Essay atau karya ilmiah padahal kenyataannya Nesya tak ada niatan membuat itu semua.

Menurut Nesya, seminggu ini masih belum cukup meyakinkan hatinya, banyak sekali perdebatan dalam dirinya sehingga membuatnya sering melamu dan hal itulah yang membuat Hani khawatir.

"Nesya-ya, yak!! Kau melamun? YAK?!! "
Nesya terkesiap dengan teriakan Hani yang sedari tadi berbicara padanya namun diabaikan.

"Eum.. Maaf, kenapa? "

"Justru kau yang kenapa? Akhir-akhir ini kau sering melamun? Sudah ku katakan sebaiknya kau minta pendapat orangtuamu." Hani mengingatkan sarannya

"Aku hanya ingin memastikan hatiku terlebih dahulu." Nesya nampak murung.

"Lalu? Bagaimana? Perasaanmu sudah pasti?" Hani kemudian menyesap kopi yang ia pesan di cafe yang sekarang mereka tempati untuk menghabiskan malam minggu.

"Entahlah, aku masih bingung. Aku memang menyukainya sejak lama, tapi kau pun tau dulu aku hanya sekedar penggemar, bagiku ini mimpi, apa benar Jungkook mencintaiku? "

"Aku beri tau sesuatu, dulu saat kau mulai menghindari Jungkook, dia selalu menanyakanmu kepadaku mungkin awalnya dia merasa bersalah pernah menyinggung perasaanmu, tapi lama-lama dia makin tertarik denganmu, bahkan dia setiap hari menanyakan keadaanmu meskipun dia sibuk, kau ingat kotak makan siang yang selalu aku beri untukmu? Sebenarnya itu dari jungkook, dia rutin sekali memesan halal food hanya untukmu, bahkan dia sampai rela mempelajari tentang keyakinanmu demi menghindarinu, dia juga sering mengikutimu secara diam-diam jika kau pulang larut demi menjagamu. Jadi, apa menurutmu dia hanya main-main saja?"

Nesya terdiam mendengar penjelasan yang baru saja dia ketahui dari sahabatnya, dia tak pernah menyadari jika Jungkook sampai melakukan itu semua karena itu bukan kebiasaannya mungkin jika itu Jimin dia sudah bisa mengira, tapi Jungkook.

Keheningan menghiasi dua anak manusia yang bersahabat ini hingga akhirnya dering ponsel Nesya yang mengalihkan perhatian keduanya.

"Angkatlah, kasihan anak itu sudah seminggu ini kau abaikan! " Hani pun mengalihkan perhatiannya dengan memainkan ponselnya supaya tak mengganggu Nesya.

Helaan napas berat Nesya hembuskan sebelum beranjak dari dudukannya dan keluar cafe untuk mengangkat telpon dari lelaki yang mengacau pikirannya.

"Yeob.. " baru saja akan bicara Nesya sudah dipotong oleh jungkook

"Akhirnya kau mengangkatnya, kau dimana? Kenapa terdengar sedikit ramai? Apa kau sudah makan? Yaampun Nesya kau kemana saja?  Aku... " pertanyaan bertubi-tubi itu sedikit membuat Nesya jengah hingga mengernyitkan keningnya.

"Stop Jungkook!  Jika ingin bertanya saru-satu, aku sedang bersana Hani di cafe dekat  flatku, maaf seminggu ini aku menghindarimu dulu, ada apa? "

"Aku hanya mengkhawatirkanmu, kenapa menghindariku? "

"Ayolah Jungkook, kau sudah dewasa, aku butuh waktu berpikir."

"Lalu sekarang sudah berpikirnya? Kau takkan membatalkannya kan?" Jungkook mulai was was.

Sunshine From SoutheastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang