Chapter 14

305 26 21
                                    

Naruto mendapat mimpi buruk.

Dalam mimpinya, ia dan Hinata berada di sebuah kuburan. Mereka melihat ada arak - arakan kereta jenazah. Di kereta jenazah itu ada sebuah peti mati berwarna putih.

Kemudian upacara pemakaman dilaksanakan. Peti itu dikubur di dalam liang lahat yang sudah digali. Liang lahat itu ditimbun dan dipasangi batu nisan. Boruto Scarlet. Begitulah nama di batu nisan tersebut.
"Boruto Scarlet? Makam siapa ini?", tanya Hinata. "Ini bukan Boruto Uzumaki kan? Bukan kan?".

Di dekat situ ada Himawari bersama dua orang wanita berambut merah. Hanya saja salah satu dari mereka punya warna rambut lebih gelap.
"Hiks hiks onii-chan kenapa kau pergi?". Himawari menangis di dekapan seseorang yang kurang lebih umurnya 14 tahun.
"Aku Erza, ibu Boruto", kata wanita yang paling tua.
"Ini bukan makam Boruto Uzumaki kan?", tanya Naruto.
"KAU SALAH!". Erza menunjukkan sebuah kertas yang adalah hasil tes DNA.

Boruto Scarlet adalah saudara biologis Himawari Uzumaki.

Hinata langsung menangis kencang.
"Boruto berpesan agar kau memimpin Konoha dengan baik", kata Mito.
"Siapa kau?", tanya Naruto. "Aku kakaknya Boruto".
"Hiks hiks aku tidak berguna ya?", tangis Hinata.
"Jangan berkata seperti itu. Boruto akan sedih mendengarnya".
"Hiks hiks hiks Boruto maafkan kaa-san hiks hiks". Hinata memeluk nisan Boruto. Di nisan itu ada foto terakhir Boruto. Hinata dan Naruto baru sadar bahwa Boruto itu buta. Terlihat di foto itu warna pupil Boruto hampir menyatu dengan warna iris matanya.

"Boruto bilang jika ia bisa melihat, ia ingin melihat wajahku dan Mito. Ia ingin tahu seperti orang tuanya", kata Erza.
"Hiks hiks ternyata Boruto lahir sudah buta anata", kata Hinata.
"J-Jadi Boruto l-lahir sudah buta". Kedua mata Naruto melebar.
"Sudah - sudah, jangan terus menyalahkan diri kalian. Boruto akan sedih di sana".
"Hiks hiks terima kasih sudah mau merawat Boruto". Naruto dan Hinata berlutut di depan Erza dan Mito.

Mimpi Naruto End

Naruto begitu pusing tujuh keliling. Ia begitu kepikiran dengan mimpi anehnya itu. Pikirnya, Boruto sudah mati. Namun ada pertanyaan di benaknya, siapakah dua wanita berambut merah itu?
"Boruto aku harap di manapun kau berada kau selamat", batin Naruto sambil menatap Monumen Hokage.

Kirigakure

Erza baru saja menyiapkan sarapan. Ia menghampiri Boruto yang masih tidur.
"Boruto?".
"Lima menit lagi", erangnya malas.
"Boru bangun yuk".
"Iyah kaa-san". Boruto membuka matanya. "Hoaaamm pagi kaa-san".
"Pagi Boruto".

Boruto mandi lalu memakai pakaian seperti biasanya. Sarapan sudah tersedia di meja makan.

 Sarapan sudah tersedia di meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Boruto Scarlet: The Blind Mage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang