Chapter 19

266 24 4
                                    

"Boruto kau bikin mama malu saja!". Erza mengelus rambut Boruto dengan lembut.
"Aku kan hebat mama". Boruto tersenyum lima jari. Ia berbaring sambil membaca Icha - Icha Tactics.
"Aduh Boruto sampai kapan kau baca buku haram itu!?".
"Aku kan buta mama🤪😜. Nggak akan pernah bisa ngintip".
"Tidak bisa ngintip tapi bisa membayangkan kan?😏😏".
"Tapi nggak akan bisa mengintip".

Erza merebut buku itu dan melemparkannya ke lantai.
"Kalau kau masih baca buku ini tidur di luar sana!".
"Aaaaampuuuuunnn😱😱😱". Boruto mulai bergidik ngeri.
"Hush hush cup cup". Erza memeluk Boruto dengan penuh kasih sayang. Ia mengelus rambut Boruto sampai ia tertidur. "Tidur ya, sayang".
"Mmmm". Boruto hanyut dalam pelukan ibunya.
"Boruto, mama sayang kamu nak. Tidak ada yang bisa menggantikan kebahagiaan mama selain kamu dan Mito. Cinta mama untuk kalian tak akan tergantikan. Aishiteru Boruto". Erza membisikkan sesuatu di telinga Boruto.
"Aku sayang mama", igau Boruto. Erza lalu mencium pipinya.
"Oyasumi Boruto". Kemudian Erza tidur sambil memeluk anaknya.

Erza bangun dan mendapati Boruto masih tidur. Kebetulan, hari itu adalah hari ulang tahun Boruto. Erza mengambil kue kecil yang ia beli di toko kemarin.
"Boruto?".
"Lima menit lagi", erangnya malas.
"Boru bangun yuk".
"Iyah iyah". Boruto membuka matanya. "Pagi mama".
"Selamat ulang tahun Boruto!". Erza memberi Boruto sebuah kue ulang tahun. "Boru tiup lilinnya ya".
"Hai mama". Boruto meniup lilinnya.
"Happy birthday sayang". Erza mencium pipi putranya.

Boruto menikmati kue ulang tahunnya. "Kuenya enak mama".
"Kau senang mama juga senang".

TOK! TOK!

"Masuk!". Erza membukakan pintu. Ternyata adalah Natsu, Lucy, dan si kembar.
"Selamat ulang tahun Boruto!". Mereka berempat membawakan hadiah.
"Boruto ada hadiah untukmu!". Boruto segera menuju pintu kamar penginapan.
"Happy birthday Boruto! Semoga panjang unur!".
"Waaaaah arigatou hadiahnya minna!". Boruto memasukkan semua hadiahnya di dalam sebuah gulungan.

Boruto menghentakkan kakinya di danau dan memunculkan sebuah tanda berbentuk kepingan salju. Dari kepingan salju tersebut muncul beberapa pilar yang membentuk sebuah istana es yang megah.
"Bagaimana hasil karya seniku?", tanya Boruto.
"Bagus banget", kata Nashi.
"Too bad that you can't see it Boru", kata Yukiko.

Boruto kemudian menciptakan seekor naga dari es. Ia lalu menunggangi naga itu.
"Bagaimana sekarang?".
"Sudah - sudah jangan berdebat", kata Nola. "Lebih baik kita jalan - jalan saja". Ketiga Genin itu mengikuti perintah sensei mereka.

Sepanjang perjalanan, mereka mendengar obrolan para penduduk dan ninja Konoha.
"Aku jadi merasa ada sesuatu yang aneh dengan Hokage-sama".
"Katanya dia kepikiran dengan anak pertamanya yang telah lama menghilang karena serangan Geng Byakuya".
"Aku jadi kasihan padanya".
"Belakangan ini aku sering melihat ada botol sake di kantornya".
"Aku sering melihatnya minum sake di kantornya, tepat di depan mata kepalaku sendiri".
"Mudah - mudahan dia tidak cepat mati karena sake itu".

Boruto Scarlet: The Blind Mage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang