feelings

1.6K 199 31
                                    

Haiiiiii.......

aku update ini dulu yah, TMH besok hehehehe

selamat membacaaaaaa.......









Jaehyun resah sedari pagi mencari saudara kembarnya. Padahal semalaman mereka tidur berdua dengan berpelukan erat. Tapi pagi-pagi Jaehyun sudah tak menemukan Hangyul di pelukannya. Waktu ia pergi ke dapur pun hanya ada sticky notes berisi pesan jika hangyul sudah memasakkan sarapan untuknya. Jaehyun tak mengerti, kemana perginya Hangyul sampai bangun pagi-pagi. Padahal biasanya Jaehyun akan bangun lebih pagi dan mengganggu saudaranya itu sampai ikut bangun dengan menggigit atau memencet-mencet pipinya seperti bermain squishy.

"Morning Jae." Jaehyun keuar rumah mendapati sesosok pria tinggi tengah keluar dari unit lain.

"Morning, Rowoon Hyung. Hyung mau kemana sepagi ini?"

"Membeli keperluan bulanan. Sebenarnya ini tugasnya Seungyoun, tapi dia kan masih belum tahu keberadaannya dimana. Jaehyunie sendiri mau kemana? Bukankah jadwal kuliahmu dan Hangyul sama-sama siang hari ini?"

"Eum, tapi Hangyulie pergi. Dan dia tidak mengajakku, menyebalkan." Jaehyun mengerucutkan bibir memerahnya dengan pipinya yang mulai menggembil akibat Hangyul yang selalu mengajarinya banyak makan.

"Jadi sepertinya aku akan ke kedai Amber noona saja." Lanjut Jaehyun dengan sedikit lesu.

Rowoon yang merasa gemas tidak bisa menahan diri lagi untuk tak menusak rambutnya. Tapi Jaehyun justru melihatnya dengan puppy eyesnya yang membuat Rowoon terkekeh.

"Kau bisa menemaniku. Kau tahu, aku sedikit bodoh untuk hal seperti ini."

Jaehyun terlihat sangat antusias dalam anggukannya, tapi beberapa detik setelahnya ia menggeleng lesu.

"Tenang saja, aku akan bilang pada Johnny. Dia takkan cemburu, bukankah Jaehyunie bilang mau tetap jadi temanku?" Kata Rowoon ketika melihat raut wajah Jaehyun yang tampak sedikit tidak enak.

"Aku akan memberimu upah sepuluh botol banana peach smoothie dari kedai Amber nanti." Tambahnya sambil mencubit gemas pipi Jaehyun yang menggembung lucu.

"Okay, call. Tapi belikan juga untuk Hangyulie ne."

"Tentu, apasih yang tidak untuk kalian."

"Ewww... Hyung, itu menggelikan."

Rowoon tergelak dalam tawaya. Wajah cemberut Jaehyun memang benar-benar menghibur. Sedari dulu mengerjai Hangyul memang sudah jadi hobbynya, dan saat ini sepertinya ia punya target baru.

Sesampainya di departement store Jaehyun dibuat kesal oleh Rowoon yang terlalu lamban dalam memilah milah belanjaan yang hendak dibelinya. Pria tinggi itu terkadang mengambil sesuatu dari rak diujung kemudian memutar mencari barang lain, namun secara tiba-tiba berbalik ke rak ujung lagi dan mengembalikan barang yang tadi diambilnya sambil berkata bahwa ia tak begitu membutuhkannya. Atau Rowoon akan memilih satu jenis barang dengan tiga merk yang berbeda dan menyuruh Jaehyun tutup mata untuk memilih mana yang akan dibelinya secara acak. Atau berusaha bersembunyi dari Jaehyun ketika ia lengah dan tiba-tiba muncul untuk mengagetkannya. Jaehyun kesal sendiri dibuatnya.

"Hyung, aku lelah~"

"Apa kau mau masuk ke dalam troli?"

"Jangan bercanda itu takkan muat."

"Jangan marah Jaehyunie, aku kan benar-benar tidak pernah melakukan ini sebelumnya. Ini sulit bagiku."

Jaehyun menghela nafas beratnya. Ia hendak kembali mengomel namun Rowoon bahkan tak memperhatikannya. Pria tampan itu bahkan malah terlihat mengabaikannya dan sibuk bertukar pesan entah dengan siapa dalam ponselnya.

My Twin [[JOHNJAE, SEUNGYUL]] End. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang