Untold story

1.8K 235 10
                                    

Sudah berhari-hari Hangyul kembali beraktifitas seperti biasa, dan selama itu pula Johnny jadi semakin protektif padanya. Pun ketika yang lebih tua sedang bekerja, pesan singkat atau panggilan telefon tak pernah absen dari ponsel baru yang dibelikan Johnny untuknya. Ia juga tak diperbolehkan lagi mengambil pekerjaan paruh waktu karna Johnny beralasan jika ia takut adik manisnya itu kelelahan.

Hangyul hanya tidak tahu, Johnny tidak ingin Ia bertemu dengan Seungyoun. Sudah cukup Johnny melihat adiknya yang terus terusan menangis dan menyalahkan diri sendiri beberapa hari terakhir. Johnny jelas tahu jika kejadian kemarin bukan sepenuhnya salah Seungyoun. Tapi demi Tuhan, Johnny adalah saksi seberapa banyak luka yang dilewati hangyul semasa hidupnya. Johnny lah yang paling tahu seberapa besar trauma yang ditorehkan masalalu Hangyul hingga membuat anak itu terus menerus melabeli dirinya sendiri sebagai pembawa sial.

Pagi ini sepeninggal Hangyul ke kampus, Johnny menyempatkan diri untuk menyegarkan pikirannya dengan segelas americano. Sekaligus bertemu dengan teman lamanya untuk sekedar bertukar sapa dan sarapan. Setelah menelfon si pemilik kedai sebelumnya, Johnny datang bersama teman kuliahnya dan mengambil tempat duduk di depan jendela kedai.

“Two cups americano, waffle and pancake?” Tanya si pemilik kedai.

“You kows us the best, Amber-ah.”

Usai meminta pegawainya menyiapkan pesanan, Amber bergabung dengan dua teman semasa SMA nya itu. Zitao, seorang pewaris agensi musik kenamaan di Korea dan Johnny si pengacara baru yang juga putra dari pemilik firma hukum Taebaek. Amber sendiri adalah seniman yang memiliki beberapa galeri seni serta gedung dibawah namanya.

Mereka bertiga memang tidak begitu dekat pada awalnya, tapi sepulang Johnny dari Amerika ia tak sengaja menemukan jika kedai kopi dekat rumahnya ternyata adalah milik teman SMA nya. Jadilah intensitas pertemuan mereka yang cukup tinggi membuat mereka lebih akrab satu sama lain. Belum lagi fakta jika Amber juga punya background darah amerika yang membuat mereka nyambung untuk berkomunikasi satu sama lain.

“Apa adikmu masih pacaran dengannya John?”  Zitao bertanya, matanya terarah pada Johnny yang tampak sedikit mengalami perubahan pada ekspresi wajahnya.

“Adikmu? Wahhh aku lama tidak bertemu dengannya? Dia bahkan punya pacar?”

“Tidak. Mereka sudah putus.” Desis Johnny pendek.

“Benarkah? Aku bertemu mereka beberapa waktu yang lalu. Wahhh aku masih tak menyangka Hangyul bisa berpacaran dengan orang yang sangat dihindari oleh hyungnya.”

Johnny hanya diam menahan emosi yang siap meluap dari dalam dirinya kapan saja. Zitao memang biasa bicara blak-blakan sejak dulu. Tapi untuk topik yang satu ini rasanya Johnny belum bisa memaklumi.

“Benarkah? Siapa maksudmu?”

“Seungyoun, yang dulu membuat Sejin selingkuh dari Johnny.” Ucap Zitao santai.

“Heol, bukannya Seungyoun dulu sahabat kalian? kau bahkan pernah berpacaran dengan Sejin? Apa aku satu-satunya yang tidak tahu apa-apa disini?”

“cih, sahabat apanya.” Gerutu Johnny sambil melipat kedua tangannya.

“Memang awalnya Johnny dan sejin tak memberitahu siapapun kecuali aku dan Seungyoun. Waktu itu Johnny sedang berduka dan Hangyul sangat bergantung pada Johnny karena Tuan Seo harus fokus merintis Taebaek.”

Zitao menjeda kalimatnya, melirik kearah Johnny yang tampak tak terganggu dengan story telling dadakannya pada Amber. Ia menghela nafas berat sebelum Amber meminta persetujuan Johnny agar Zitao melanjutkan ceritanya.

“Lalu bagaimana bisa Sejin berakhir dengan Seungyoun?”

“Sejin mendatangiku beberapa kali waktu itu, sekedar bertanya apa Johnny punya orang lain yang dicintainya karna Johnny tak pernah tampak memamerkan hubungan mereka. Entah selang berapa lama setelah ia tak lagi menemuiku, Sejin dan Seungyoun mengumumkan jika mereka berkencan.”

Amber mulai mengerti sekarang. Bagaimanapun juga mana mungkin ada seorang kakak yang rela jika adiknya berpacaran dengan seorang perebut pacar orang lain. Tapi jika diingat-ingat rasanya sayang juga jika persahabatan mantan pangeran-pangeran sekolah itu sampai retak hanya karena masalah percintaan.

“Lagipula itu juga salahmu John. Mungkin waktu itu Sejin mengira kau tidak mencintainya jadi dia memutuskan hubungannya denganmu dan memilih bersama Seungyoun. Such a waste, kalau pertemanan kalian sampai sekacau ini hanya karna kau kesal pada Seungyoun.” Timpal satu-satunya wanita diantara mereka.

“Sudahlah jangan membicarakannya lagi. Toh aku sudah melupakan Sejin. Aku hanya merasa adikku terlalu berharga untuk berandal itu.”

“Kau bercanda? Aku bahkan belum pernah melihatmu berkencan lagi semenjak kita lulus SMA.”

“Heolll, sebegitu patah hatinya kau pada Sejin. Pantas saja kau tak sadar jika ada seseorang yang menyukaimu.”

Amber menutup mulut dengan kedua tangannya menyadari bahwa ia kelpasan mengatakan sesuatu pada Johnny. Berdoa saja jika Jaehyun tidak bersin-bersin diluar sana karena Amber yang sembarangan membicarakannya.

“Percuma, sepertinya Johnny berniat menjadi bujang lapuk.” Ejek Zitao.

Seungyoun, Zitao dan Johnny ditambah Sehun adalah sahabat yang cukup dekat sewaktu SMA. Mereka adalah anak-anak yang digadang-gadang sebagai pangeran sekolah karena visual dan kecerdasan mereka yang tak main-main. Suatu waktu, Johnny berpacaran dengan pemuda manis bernama Sejin, ketiga sahabatnya tampak mendukung dan hubungan mereka berjalan baik.

Di awal musim semi ketika mereka duduk dibangku kelas dua semester akhir, Nyonya Seo menghembuskan nafas terakhir akibat kanker yang dideritanya. Meninggalkan Suami dan kedua anaknya. Johnny yang kala itu tengah terpukul pun juga harus menenangkan Hangyul yang menganggap kepergian nyonya Seo adalah salahnya. Ia harus menjadi kuat sendiri di kala itu karena tak tega melihat sang ayah juga sedang berada pada titik terendah.

Johnny yang berharap memiliki seseorang yang dapat menjadi sandarannya terpaksa menelan kekecewaan ketika mendapati Sejin yang tak mau mengerti. Keterdiaman Johnny selama masa berkabung membuat pria manis itu salah paham dan mengira Johnny tak lagi mencintainya. Ketika kesiapan Johnny untuk mengatakan segalanya pada Sejin sudah matang, pria manis itu justru datang padanya dan mengatakan jika Seungyoun telah menggantikan posisi Johnny dihatinya.

Johnny yang saat itu merasa begitu sendiri hanya bisa melamun tanpa menyadari jika airmata turun diwajahnya setiap malam menjelang tidurnya. Disaat-saat seperti itu hanya Hangyul yang ada disekitarnya. Memeluknya dan berbagi kesedihan serta airmata dengannya. Hanya Hangyul yang membuatnya bisa kembali tertawa saat ia kehilangan separuh nyawanya bersama sang mommy.

“Mommy tahu mommy bisa mempercayakan harta berharga mommy padamu Youngho-ya. Jika mommy pergi nanti, mommy mohon hiduplah dengan baik bersama daddy dan Hangyul. Kalian harus makan dengan baik, tidur dengan baik, saling menjaga dengan baik. Mommy percaya padamu uri adeul.”

Sejak saat itu Johnny benar-benar memutus segala hal mengenai Seungyoun maupun Sejin dari kamus hidupnya. Berjanji pada diri sendiri untuk menempatkan hangyul dan sang daddy diatas segala prioritasnya. Janji yang justru membawa Johnny pada perasaan terlarang pada adiknya.

Tak terasa obrolan dengan kedua temannya ia tinggalkan sejenak untuk melamun. Cukup lama hingga semua makanan dan minuman dimeja itu tandas. Bahan obrolanpun rasanya sudah ikut habis. Masih ada sedikit waktu bagi Johnny sebelum ia diharuskan datang ke kantor. Ia memesan lagi beberapa cup kopi utuk diberikan pada senior-seniornya nanti.

Dan sembari Johnny menunggu, dering lonceng dari pintu kedai seketika mengalihkan atensi tiga serangkai itu. Seseorang yang beberapa hari ini benar-benar dihindari Johnny muncul dari baliknya. Seseorang yang secara tidak terduga membuat Johnny sejenak lupa jika ia baru saja memikirkan Hangyul.

“Oh, Jaehyunie. Kenapa sudah datang? Jam kerjamu masih lama dimulai.”

.
..
...


Gang Jamet ganteng minus uyon.

Gang Jamet ganteng minus uyon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

baby Hangyul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

baby Hangyul

baby Hangyul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Twin [[JOHNJAE, SEUNGYUL]] End. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang