Tetangga baru

2.7K 333 44
                                    

Hari ini hangyul terbangun lebih pagi. Melakukan morning call dengan kekasihnya kemudian menyamankan pakaiannya dan berjalan keluar. Ia memutuskan untuk turun kedapur memanggang beberapa lembar garlic toast dan menyeduh tiga gelas jamaican blue mountain coffee oleh-oleh dari sang kakak.

"Pagi babi gendut." Sapa Johnny yang entah sejak kapan bersandar di sis pantry dan memperhatikan sang adik.

Hangyul terlonjak, hampir saja menumpahkan ekstrak kopi yang baru dikeluarkannya dari mesin press. Wajahnya dibuat merengut dengan kedua pipi gembil yang tampak makin mendominasi wajahnya. Sangat menggemaskan sampai yang lebih tua memilih mendekat dan menggigitnya.

"YOUNGHO HYUNG SAKIT!!!" yang diteriaki justru tertawa terbahak-bahak hingga dalam sepersekian detik Hangyul dibuat terpana sebelum kembali ke mode marahnya.

"Jangan ganggu adikmu pagi-pagi Johnny-ya, repot nanti kalau dia sampai ngambek dan lupa sarapan." Ujar tuan Seo yang tampak menuruni tangga lengkap dengan setelan kerjanya.

"Mana mungkin dad, babi gembul ini tidak mungkin bisa hidup tanpa makanan." Timpal Johnny sambil mengusak gemas surai yang lebih muda.

"Daddy, lihat hyung semakin menyebalkan."

Tuan Seo merasakan hangat menyeruak dalam hatinya melihat kedua anaknya berkumpul seperti saat ini. Rasanya ia ingin bolos kerja jika saja tidak mengingat berapa banyak pegawai yang menggantungkan hidup pada usahanya.

"Babi gembul, hari ini kau libur kan? Bagaimana jika kau ikut hyung ke kantor? Hyung akan sangat bosan jika hanya bersama Daddy." Johnny mencoba memeluk sang adik yang sibuk menghindarinya.

"Tidak mau, kak seungyoun akan menjemputku hari ini. Kami akan ke festival makanan di Myeongdong." Tolak Hangyul sambil memeletkan lidahnya.

"Dad, lihat anakmu ini kerjaannya pacaran saja." Gerutu Johnny yang berhasil menangkap sosok hangyul dan memiting bocah itu tepat di leher.

"Hyung, KAU BAU. AKU BISA MATIII."

Dengan tawa Tuan Seo yang menggelegar, keramaian dirumah itupun nampak baru usai ketika Toast dan kopi yang Hangyul sajikan mulai tandas. Dengan perginya mobil sang kepala keluarga, Hangyul merebahkan dirinya di sofa. Sibuk berbalas pesan singkat dengan teman-temannya hingga mengabaikan sang kakak yang mulai menempelkan tubuh padanya.

"Hyung panasss, mandilah sana! Kau kan harus menyusul Daddy." Sekuat apapun Hangyul mendorong sang kakak menjauh, Johnny tetaplah memenangkan pergulatan itu.

"Masih ada banyak waktu, babi gembul. Hyung tidak kesana pun tidak masalah. Toh daddy hanya mau memperkenalkanku pada orang-orang membosankan itu."

"Ish tapi berhenti memelukku Hyung."

"Tidak mau Gyul, kau sangat empuk. Lihat semua lemak ini." Johnny dengan asik menoel pinggang dan pipi Hangyul berkali-kali. Membuat yang lebih muda hampir saja menjatuhkan ponsel yang digenggamnya karna geli.

"Menyingkir Hyung. Aku mau mandi." Entah tenaga tambahan darimana, Hangyul berhasil mendorong sang kakak menjauh dari tubuhnya.

Namun diluar ekspektasi bukan rengekan Johnny yang didapatinya, justru tatapan kecewa yang dilemparkan pria tinggi itu. Dengan sedikit rasa bersalah, Hangyul hampir saja mengucapkan kata maaf jika saja suara bel tidak menginterupsinya.

"Sepertinya itu pacarmu, pergilah. Jangan perdulikan hyung." Dan kalimat itu menjadi tanda berlalunya Johnny dari hadapannya.

*
**
***

Seungyoun dan Hangyul berakhir duduk-duduk santai di apartemen Seungyoun dan Rowoon. Pacarnya sipitnya itu memutuskan membeli banyak makanan dan mengajak Hangyul untuk berkumpul dengan teman-temannya. Ada Eunwoo dan Moonbin yang sedang berlovey-dovey semenjak mereka datang, Rowoon yang sibuk dengan gamenya bersama Yugyeom, Juga Mingyu yang tampak serius dengan ponselnya.

My Twin [[JOHNJAE, SEUNGYUL]] End. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang