Tentang Haechan dan Seungmin yang diganggu oleh sosok madam. Hingga suatu hari mereka mendapatkan bantuan dari Yeji, teman sekelas Haechan untuk menghentikan semua gangguan ini.
[A/N: Setiap baca cerita ini, ubah dulu background mu menjadi warna hitam oke?]
***
Sore ini ketika Seungmin sedang sibuk memandikan kucingnya, ia dikagetkan dengan kedatangan Haechan di rumah. Pasalnya, tuh anak gak ada angin gak ada pelangi tiba-tiba datang gitu aja. Pakai acara nyelonong segala.
"Ada warkop baru buka deket perumahan polisi, mau ke sana gak? Ada Hyunjin, Chani, sama Bomin," ujar Haechan sambil mengelus bulu kucing Seungmin.
"Oke, bentar ya?" Haechan mengangguk menunggu Seungmin yang mau ganti celana. Ya kali ke warkop pakai celana boxer.
Setelah lima menit bersiap-siap, mereka berdua langsung pergi ke sana naik motor milik Wonpil kakaknya Seungmin. Sebenarnya tidak jauh sih, tapi mereka berdua mager buat jalan kaki.
***
"Gue pulang dulu ya? Udah mau Maghrib nih." Seungmin pamit undur diri ketika mendengar adzan berkumandang. Bisa gawat kalau dia pulang sebelum Isya. Yang ada malah diomeli Wonpil sama ayahnya habis-habisan.
Haechan yang kebetulan juga berangkat bareng Seungmin, pamit undur diri. Padahal di hatinya ia masih ingin menikmati kecepatan wifi di sini.
Keduanya pulang dengan kondisi langit senja berganti menjadi agak biru tua. Bahkan suara adzan sudah berganti menjadi sholawat. Membuat mereka berdua agak sedikit takut. Belum lagi suara gemuruh yang bersahut-sahutan menambah kesan horor.
"Chan, cepetin motornya." Seungmin menepuk bahu Haechan sambil berteriak. Takut kalau temannya ini tidak dengar.
Haechan pun menurut dan menjalankan sepeda motornya 60 km/jam. Sampai tiba-tiba ketika melewati rumah tua dekat RT Seungmin, ia kaget melihat seorang perempuan menyeberang jalan.
Ckitttt...
Brakk...
Karena kaget, Haechan membelokkan sepeda motor hingga menabrak dinding pos kamling RT.
Haechan dan Seungmin jatuh berdua di aspal sambil mengerang kesakitan. Semua warga yang melihat kejadian itu, langsung menolong mereka dan mendudukkan keduanya di pos kamling.
"Lo napa sih, Chan pake nabrak segala!?" tanya Seungmin dengan jengkel sambil mengelus sikutnya yang berdarah.
"Tadi ada perempuan nyebrang di depan mata gue persis. Makanya gue nabrak pos kamling."
Semua warga yang kebetulan mendengar percakapan itu langsung terkejut dan menepuk paha kedua anak itu. Bahkan seorang sesepuh yang kelihatan paling khawatir langsung menutup mata Haechan dengan tangannya sambil membisikkan beberapa doa di telinga.
"Perempuan yang kamu lihat itu Madam, penjaga rumah kosong sebelah sana. Kamu hati-hati kalau ketemu dia lagi."
Selesai berkata seperti itu, sesepuh itu langsung menerobos kerumunan warga dan mulai menjauh.
"Memangnya Madam kenapa? Dia hantu?" tanya Haechan bingung dengan spontan. Langsung saja Seungmin menabok mulut temannya itu sambil minta maaf ke warga.
"Madam itu bukan hantu, dan bukan manusia. Jadi kamu harus hati-hati, jangan sembarangan menyebut namanya."
Seketika Haechan dan Seungmin terdiam dengan keringat dingin bercucuran.