Karena tidak kuat diganggu terus-terusan oleh Madam, Seungmin dan Haechan memutuskan untuk mendatangi rumah sesepuh yang menolong keduanya waktu nabrak pos kamling.
Sebelumya, Seungmin sudah tanya-tanya ke tetangga sekitar rumah tentang sesepuh itu. Dan dari informasi yang dia dapatkan, sesepuh tersebut bernama Mbah Wiryo.
Mbah Miryo merupakan mantan anggota TNI yang sudah pensiun sejak lama. Ia juga, merupakan orang yang pertama kali tinggal di perumahan ini.
Rumahnya tidak jauh dari pos kamling waktu itu, dan dia hanya tinggal sendiri bersama dengan kura-kura kesayangannya. Istrinya sudah meninggal sejak lama dan dia tidak dikaruniai anak sama sekali.
Mendengar cerita Mbah Wiryo, membuat Seungmin dan Haechan iba lalu memutuskan berkunjung ke sana, dengan membawa makanan.
"Lo yakin ini rumahnya?" tanya Haechan ketika mereka melihat rumah tua yang dindingnya terbuat dari batu alam, dengan rumput belukar tumbuh subur di depannya.
Seungmin mengangguk kemudian berjalan mengetuk pintu rumah tersebut. Sedangkan Haechan mengekorinya sambil meneguk ludah karena ketakutan.
Tok Tok Tok
"Assalamualaikum, Mbah Wiryo."
Sunyi. Tidak ada jawaban sama sekali dari dalam rumah. Membuat mereka berdua saling bertatapan dan mengetok pintu secara bergantian.
"Dek, nyari siapa?" Keduanya dikagetkan ketika ada seorang ibu-ibu mendatangi mereka dengan raut wajah heran.
"Mau ketemu Mbah Wiryo, bu. Tapi dipanggil dari tadi gak keluar-keluar," jawab Seungmin dengan nada sopan.
Ibu-ibu itu terkejut kemudian mengatakan suatu hal yang membuat keduanya mematung sekaligus kaget tidak percaya, "Mbah Wiryo udah meninggal dua hari yang lalu, dek. Gara-gara habis jatuh kepleset di kamar mandi."
"Kok kita gak denger berita kematiannya, bu? Bukannya kalau ada orang meninggal mesti diumumin di masjid?" tanya Haechan yang masih tidak percaya.
"Enggak, dek. Yang tahu cuma warga RT sini aja. Soalnya adiknya Mbah Wiryo gak mau rame-rame." Seungmin dan Haechan mengangguk mengerti, kemudian berpamitan untuk pulang.
Keduanya sama-sama menampilkan ekspresi kecewa sambil menghembuskan napas pelan. Mereka benar-benar tidak tahu harus ke mana lagi untuk meminta bantuan agar tidak diganggu Madam.
"Dek, kakek di sini."
Seungmin dan Haechan mematung ketika mendengar suara kakek-kakek dari belakang. Mulut mereka berdua sudah berkomat-kamit melafalkan doa karena tahu kalau itu suara Mbah Wiryo.
"Dek, kok gak jadi ke sini?"
Tangan Seungmin sudah gemetaran dan tidak kuat mengegas sepeda motornya. Begitu pula dengan Haechan yang sudah memeluk Seungmin dari belakang.
Dengan nyali banyak, keduanya melirik ke salah satu pintu rumah dan langsung saja Seungmin mengegas sepeda motornya karena ketakutan.
Di sana ada hantu Mbah Wiryo, menatap mereka dengan tajam. Ditambah dengan matanya yang tidak ada pupil hitam sama sekali.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Madam ✔️
TerrorTentang Haechan dan Seungmin yang diganggu oleh sosok madam. Hingga suatu hari mereka mendapatkan bantuan dari Yeji, teman sekelas Haechan untuk menghentikan semua gangguan ini.