Yeji, Seungmin, dan Haechan sudah sampai di rumah tua tempat awal semua perkara dimulai. Mereka bertiga menelan ludah menahan takut melihat bangunan gothic berlantai dua ini.
Bahkan Yeji yang tadinya biasa saja dan berani, malah menciut kemudian langsung mundur di belakang Seungmin.
"Lah, napa lo pindah ke belakang? Mana yang katanya cewek berani gak takut sama hantu? Malah sekarang di belakang kek babu." Yeji langsung memukul punggung Haechan bertubi-tubi sampai empunya berteriak kesakitan.
PRANGGG
Mereka bertiga langsung kaget dan melangkah mundur dari pagar rumah itu ketika mendengar suara pecahan piring dari dalam. Haechan yang tadinya teriak-teriak, sekarang lidahnya kelu untuk berkata satu kalimat.
"Ini, jadi masuk?" tanya Seungmin ragu-ragu ketika melihat ekspresi dua temannya yang sudah ketakutan.
Yeji dan Haechan mengangguk kaku kemudian maju perlahan membuka pagar.
"Ini masih pagi kok, kekuatannya masih lemah." Yeji membuka pagar dengan hati-hati, kemudian masuk duluan diikuti oleh Haechan dan Seungmin.
SRAK SRAK SRAK
Langkah kaki serempak mereka membela rerumputan panjang nan kering di sana. Ditambah jalanan sangat licin membuat ketiganya saling berpegangan bahu.
Sampai ketika sudah sampai pintu depan, Seungmin langsung membukanya dan tidak lupa mengucapkan salam.
"Assalamualaikum, madam. Kami di sini gak ganggu kok," ujar mereka bertiga serempak sambil masuk ke dalam rumah dengan perlahan.
BRAKKK
Ketiganya berjengit kaget ketika pintu tertutup dengan sendirinya. Haechan langsung berlari ke sana dan berulang kali mencoba membuka pintu. Namun naas, sepertinya mereka bertiga terkunci di sana.
Yeji yang dari awal sudah merasakan kalau hawa rumah ini tidak enak, ia mulai melihat berbagai penampakan seram dan terus-terusan berpegangan tangan dengan Seungmin.
Sedangkan Haechan berada di depan mereka berdua sambil mengeksplor satu persatu isi rumah.
Mereka bertiga menatap kagum semua interior dan perabotan rumah yang masih kokoh dan cantik meskipun sudah banyak yang berdebu. Kalau rumah ini masih digunakan sampai sekarang, mungkin bakal dijadikan tempat foto-foto karena sangat Instagramable.
Sampai akhirnya, mereka sampai ke suatu ruangan yang sepertinya ruang keluarga. Lagi-lagi, baik Haechan, Seungmin, dan Yeji, berdecak kagum melihat perabotan rumah.
Ketika Haechan sedang asyik melihat isi rumah, ia dikagetkan dengan kakinya yang tiba-tiba dipegang oleh tangan seseorang dengan sangat kuat.BRUAKKK
"SEUNGMIN, YEJI, TOLONG!!!"
Seungmin dan Yeji langsung kaget dan menolong Haechan yang diseret oleh tangan misterius itu.
Sekuat tenaga mereka berdua menarik tangan Haechan agar tidak diseret, dan akhirnya berhasil.
Ketika mereka bertiga melihat kaki Haechan. sungguh membuat tercengang sekali melihatnya. Yaitu, Jejak tangan yang memerah dan lebam.
"HAHAHAHAHAHA!!!"
Mereka bertiga bergidik ngeri ketika melihat ke arah cermin besar di mana menampakkan sosok madam tersenyum menyeramkan sambil membawa lilin.
Perlahan ia menghilang, dan tiba-tiba lampu gantung di atas mereka seperti akan terjatuh.
Dengan cepat ketiganya langsung menghindar dan melihat sendiri lampu tersebut jatuh kemudian hancur berkeping-keping.
"welkom in mijn huis. (selamat datang di rumahku.)"
"Ik hoop dat je hier niet wegkomt. (aku harap kamu tidak bisa keluar dari sini.)"
"HAHAHAHAHA..."
Mereka bertiga menutup telinga ketika mendengar suara menggelegar Madam. Sampai tiba-tiba mata ketiganya tertutup dengan sendiri dan tidak tahu mau di bawa ke mana oleh Madam.
***
[A/N]
Maaf, kalau misal Bahasa Belandanya salah. Google translate soalnya :')
KAMU SEDANG MEMBACA
Madam ✔️
TerrorTentang Haechan dan Seungmin yang diganggu oleh sosok madam. Hingga suatu hari mereka mendapatkan bantuan dari Yeji, teman sekelas Haechan untuk menghentikan semua gangguan ini.