👙Part 8👙

16.3K 678 19
                                    

Ada yang nunggu?
Aku berbaik hati loh update walaupun belum mencapai target🙂

Jadi vote dong biar aku rajin update hehe

Happy reading👙

ZEE

Entah bagaimana caranya lelaki itu bisa meyakinkan Papa tentang pernikahan ini. Tapi yang jelas... aku tidak melihat memar di wajahnya seperti yang diterima Raka. Padahal bukan Raka yang menghamiliku, tapi dia yang mendapat getahnya. Apa Papa tidak marah ketika mendapati jika Bang Redi yang sudah menghamili aku?

Aku tidak tahu ini benar atau tidak. Tapi yang jelas, aku sudah sah menjadi istrinya sejak dua jam yang lalu. Dia benar-benar membuktikan ucapannya yang akan melaksanakan akad hari ini. Ya, kami hanya akad saja. Dia bilang resepsinya menyusul ketika aku sudah sehat.

"Dokter bilang hari ini kamu sudah boleh pulang." Suara milik lelaki yang hari ini resmi menjadi suamiku itu masuk dalam gendang telingaku.

Ah, ya. Kami memang menikah di ruanganku. Dengan Papa sebagai waliku. Namun aku tak melihat keberadaan Mama Silla dan Sela. Lagipula apa hakku sampai mereka harus datang? Memangnya aku berharga?

Aku juga melihat raut wajah kecewa milik Raka ketika Abangnya sendiri yang mengucapkan ijab kabul. Melihat Raka yang seperti itu semakin membuatku merasa bersalah. Aku telah mengecewakan sahabatku.

"Zee..." Kembali aku mendengar suara Bang Redi, kali ini disertai genggamannya di jemariku.

"Kenapa melamun?"

Aku menggeleng. "Enggak apa-apa."

"Kamu mau pulang jam berapa?"

"Siang aja. Gue udah enggak betah lama-lama di sini."

Bang Redi mengangguk. "Ya udah, nanti aku minta Pak Budi jemput kamu. Sekarang aku harus ke kantor."

Aku hanya mengangguk saja. Lalu ia mendekatkan wajahnya dan mengecup bibirku sekilas.

"Kalau mau apa-apa, telepon aku." Dan lagi-lagi aku hanya mengangguk. Dia pun langsung bergegas pergi meninggalkan ruangan ini.

Sepi. Itulah yang aku rasakan saat ini. Tak ada siapa-siapa lagi di ruangan ini. Papa pun langsung pergi setelah selesai ijab kabul. Bahkan rasanya Papa tak sudi menatap aku lagi. Apa aku terlalu hina dan memalukan?

Hari ini harusnya aku sekolah. Tapi nyatanya aku malah terperangkap di sini dan dalam pernikahan yang sepertinya aku sesali. Redi dan segala kekuasaannya adalah hal yang paling menakutkan.

Aku membuka ponsel yang sejak kemarin belum aku buka sama sekali. Banyak pesan masuk ke ponselku. Dan itu dari beberapa grup mata pelajaran. Aku memilih membuka grup yang berisikan aku dan ketiga teman perempuanku.

Lucky💨

Safa : Eh kata anak kelas sebelah, hari ini kita cuma setengah hari lohhh

Mika : Serius lo, Sa?

Tiya : Kalo gak percaya ya udah sih, Mi

Mika : Apa sih, Ya? Sensi banget lo hari ini anj. Gak dapet morning kiss dari Viko?

Safa : Mika parah lo. Tapi kalo di pikir-pikir iya juga sih haha. Si Tai mukanya bener-bener kusut hahahaha

Tiya : Berisik lu berdua babik?!

Tiya : Zee mana sih? Kok gak nongol-nongol?

Together By Accident [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang