Halo maap baru update. Semoga suka. Jangan lupa tinggalkan jejak❤
Happy reading👙
"Bang, lepasin!" sentak Zee ketika merasakan pergelangan tangannya perih dan memerah.
Setibanya di kamar, Redi melepaskannya. Matanya kembali menatap Zee tajam. Ada apa dengan lelaki di hadapannya ini? Tadi bersikap manis, namun sekarang kembali bengis.
"Kenapa kamu tahu dia?"
"Tadi pas gue ke dapur, gue ketemu sama perempuan yang sebut dirinya Mami."
"Jangan sebut dia Mami?!" bentak Redi.
Dahi Zee mengernyit. "Loh? Wajar kan gue panggil dia Mami. Dia kan mertua gue?"
"Dia bukan mertua kamu, Zee!"
"Hah? Kan dia Mami lo, Bang."
Redi terdiam sesaat. Ia menghela napasnya kasar. Tangannya sudah menyugar rambut hitam legam miiknya.
"Nanti makanan kamu diantar sama Joni. Jangan keluar kamar lagi, dan ikuti peraturan aku kali ini. Atau kamu akan mendapatkan akibatnya nanti!"
Setelah itu Zee benar-benar dikurung dalam ruang yang luas ini. Redi menguncinya dari luar. Maksud lelaki itu apa sih? Menguncinya lalu bersikap aneh.
Tak lama pintu yang tertutup itu terbuka. Muncul seorang lelaki yang Zee sangat hafal, karena ia tahu lelaki itu yang berjaga di depan kamarnya.
"Nona, ini makanannya." Seusai itu, lelaki yang bernama Joni tersebut pergi dari hadapan Zee. Lagi, pintu kembali dikunci.
Karena lapar yang menghampiri, akhirnya Zee makan makanan yang dibawa Joni. Memikirkan kekesalannya pada Redi ternyata membuatnya kelaparan.
Hanya butuh waktu 15 menit saja untuk Zee menghabiskan makannya. Bahkan gelas yang berisi jus tomat itu juga sudah ludes.
Kekenyangan nyatanya membuat mata Zee memberat. Ia mengantuk.
👙👙👙
Redi berjalan masuk ke dalam rumahnya. Rumah besar yang bahkan Redi sendiri tidak sudi menyebutnya rumah.
Seorang lelaki berpakaian rapi menghampirinya. Orang itu adalah orang kepercayaan Papinya. Redi menatap malas.
"Ada apa?"
"Maaf, Tuan. Tuan besar menunggu Anda di ruangannya."
Akhirnya Redi mengangguk lantas mengikuti lelaki itu menuju ruangan di mana Papinya berada.
"Kenapa Papi panggil Rey?" tanya Redi to the point ketika sudah duduk di hadapan Papinya.
"Kamu sadar sudah melakukan apa hari ini?"
Redi mengendikkan bahunya. "Langsung intinya aja, Pi."
"Papi sudah mengikuti kemauan kamu dengan mengijinkan kamu menikahi gadis itu. Tapi kenapa kamu masih tidak menuruti Papi?" Tedi; Papi Redi itu menatap putranya tajam.
"Rey tidak merasa menyuruh Papi mengikuti keinginan Rey. Mengenai Rey yang menikahi Zee, Rey tidak pernah melibatkan Papi. Rey hanya mengatakan kalau Rey akan menikahi Zee, itu pun karena Rey masih menghormati Papi sebagai orang tua Rey."
"Kalau kamu memang menghormati Papi, kenapa kamu bersikap seperti itu sama Mami kamu?"
Redi bangkit dari duduknya. "Rey rasa enggak ada lagi yang perlu dibicarakan."
"Rey, dengarkan Papi dulu!"
"Ah iya." Redi menolehkan kepalanya menatap Tedi. "Bilang sama dia, jangan pernah menyapa istri saya lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Together By Accident [END]
Romance[FOLLOW SEBELUM BACA!!!] ||Redi-Zee|| [PART DIHAPUS SEBAGIAN DAN SUDAH TERSEDIA DI GOOGLE PLAYBOOK] Banyak orang bilang; mencintai tidak selalu harus memiliki. Namun berbeda bagi lelaki bernama lengkap Reinaldi Alteeza. Keinginannya untuk memiliki Z...