"soobiiiinㅡeh, maaf, ganggu ya?"
seungmin menghentikan langkahnya tatkala menyadari ada seseorang yang berpangku tangan dihadapan kawannya.
ternyata si pemuda rubah gurun, choi yeonjun. "masuk aja, min," ujar soobin. seungmin memasuki kelasnya, membungkuk sejenak pada yeonjun sebelum mengambil tempat samping soobin.
"tidurnya nyenyak kemarin?" yeonjun tiba-tiba bersuara. soobin mengangguk, mengeluarkan ponselnya dari saku. "kak yeonjun gak ke kelas? udah mau masuk lho," tegur seungmin, agaknya risih dengan interaksi dua manusia disampingnya.
yeonjun melirik ponsel soobin, sepertinya hanya untuk melihat jam. "oiya, duluan ya dek? nanti pulangnya bareng lagi, ya?" yeonjun beranjak, menyempatkan untuk mengusak rambut adik tingkat kesayangannya.
soobin lagi-lagi mengangguk, membiarkan yeonjun berbuat sesuka hatinya. seungmin jadi ragu, apakah yeonjun memang suka pada soobin? atau hanya sekadar mempermainkan perasaannya?
"lo percaya sama dia?" tanya seungmin. soobin mengernyit, "maksud lo?"
"lo nggak ngerasa aneh gitu? kakak tingkat ganteng yang termasuk geng anak populer, tiba-tiba ngedeketin lo dan mengklaim bahwa dia suka sama lo. don't you smell anything fishy?"
soobin terdiam. iya juga, agak aneh rasanya. "jadi maksud lo, aslinya yeonjun gak suka sama gue?"
"ya nggak gitu juga," seungmin menepuk jidatnya, "maksud gue, lo harus hati-hati sama yeonjun. deketin aja gapapa, tapi jangan terlalu nyaman karena kita belom tau tujuan sebenernya."
soobin hanya mengangkat bahunya tanda tak peduli. sebenarnya dia ingin mengikuti saran seungmin, tapi dia sudah terlanjur percaya pada yeonjun. lagi pula, apa yang salah dari mencoba?
"choi soobin."
sebuah suara dari pintu kelas memaksa soobin mengangkat kepala. "oh, jeno? kenapa?" tanya soobin. ia menggosok mata, mencoba menghilangkan rasa kantuknya.
"dipanggil pak siwon di ruang dosen, katanya ada hubungannya sama nilai," begitu kata jeno sebelum melenggang pergi. soobin menghela napas. "nilai apaan?" tanya seungmin.
"biasa," ujar soobin singkat, beranjak meninggalkan kelas untuk bertemu dengan dosen paling menyebalkan sejagat raya. pak siwon itu tidak pernah mau mengalah meskipun dibilang salah. kejadian ini contohnya.
soobin menemukan kesalahan dalam penilaian ujiannya dan melaporkannya pada pak siwon. tentu saja, pak siwon menolak dibilang salah, jadi soobin disuruh meninggalkan kertas ujiannya untuk diperiksa lagi. seharusnya, kali ini pak siwon mengaku salah.
"loh, soobin?" suara familiar mencuri atensi soobin, menghentikan langkahnya begitu saja. siapa lagi kalau bukan choi yeonjun. "kak yeonjun, ngapain diluar?" tanya soobin.
yeonjun menghampiri si adik tingkat dengan senyuman manis. "mau nyariin kamu~"
"gausah gombal deh, kak," soobin merotasikan matanya. luarnya aja gitu, aslinya dugeun dugeun gak karuan. yeonjun terkekeh, "beneran, kali ini bukan gombal."
yeonjun menyerah sebuah figur kertas yang menjadi ciri khasnya. "kodok kertas lagi? buat apa?" soobin menerima figur kertas tersebut. yeonjun tersenyum, "sekadar ucapan semangat, dibaca ya?"
setelah itu yeonjun melenggang pergi. soobin langsung saja membuka lipatan kertas yang kali ini warnanya kuning.
hai, choi soobin kesayangannya yeonjun.
hari ini pasti melelahkan, tetap semangat! nanti gue beliin roti setelah pulang, ya?
salam hangat, choi yeonjun yang ganteng.
"ya ampun, ada-ada aja."
{♧}
uwu.
©voleenyaw

KAMU SEDANG MEMBACA
kodok kertas || yeonbin
Fanfickodok kertas dengan surat ter-keju yang pernah soobin lihat. yeonbin ft. bts and 99-00 liners (inget, ini yeonbin ya bukan soobjun.) ©voleenyaw start: june 19th 2020 end: june 21st 2020 status: completed genre: short story, fanfiction