step 11

904 184 14
                                    

yeonjun malu. malu sampai ke tulang-tulang. ditambah soobin yang bahkan tidak berusaha menahan tawanya. ah, rasanya yeonjun ingin menyublim dan menghilang dari permukaan bumi.

tadi yeonjun cemburu. masuk akal sih, orang mana yang tidak cemburu melihat gebetannya diberi afeksi oleh orang lain. mana orang lain itu lebih tampan dari diri sendiri, muncul dah rasa insecure.

"jangan ketawa plis, malu gue," yeonjun menangkup wajahnya. bukannya berhenti, soobin malah tambah kenceng ketawanya. untung tempatnya outdoor, jadi gak terlalu diperhatiin orang. "ya habisnya, kok bisa kakak cemburu sama pacarnya bang jeka."

"ya kan gue gak tau," desis yeonjun, mengintip wajah soobin lewat sela-sela jarinya. "mana dia pake istilah 'kesayangan gue' lagi, yang boleh sayang sama lo cuman gue ya."

akhirnya tawa soobin mereda, digantikan ekspresi malu. "apaan dah, keju banget," gumamnya. yeonjun memindahkan posisi tangannya menjadi menopang dagu, cengiran tengil terpatri diwajah.

"gampang banget ya, bikin kamu salting," godanya. soobin melotot, "dih, siapa bilang aku salting?"

yeonjun memajukan telunjuknya, menusuk bagian pipi soobin yang ber-dimple. "yang udah jelas pipinya merah, masih gak mau ngaku?"

soobin tidak dapat menahan senyum. "terserah, kak," ujarnya singkat. yeonjun terkekeh, moodnya kembali cerah. "kamu salting aja terus, ya?"

"hah, kenapa?"

"kalo salting bikin gemes."

ah, yeonjun dan kemampuan menggombalnya yang selalu berhasil mengguncang mental soobin. namun, kalian pasti familiar dengan istilah 'practice makes perfect' kan? kesempurnaan merupakan hasil dari latihan keras. jadi, yeonjun latihan sama siapa?

tepat pukul delapan malam, yeonjun dan soobin sampai didepan rumah soobin. untung soobin sudah ijin mau pulang malam, kalau tidak pasti sudah ada polisi yang mencarinya. maklum, ibunya adalah makhluk yang parnoan.

"makasih udah ngajak jalan kak," kata soobin, mengembalikan helm yeonjun. yang lebih tua tersenyum, kadar manisnya tidak pernah menurun. "apa sih yang gak buat kamu?"

"gombalnya kumat lagi," soobin terkekeh. "oiya, besok gak usah jemput. aku kelasnya siang, berangkat bareng bang jungkook aja."

yeonjun mengangguk patuh. "kalo bang jungkook gak bisa nganter kamu, telfon aku aja, oke?"

soobin mengangguk. "pulang kak, udah malem. nanti dicariin lagi."

"iya deh," yeonjun terkekeh. soobin melambaikan tangannya, hendak berbalik dan membuka gerbang. "eh, soobin!"

soobin berbalik. belom sempat mengatakan apa-apaㅡ

cup!

ㅡkecupan singkat mendarat di bibir pemuda kelinci. sang pelaku nyengir. "sweet dreams, my bunny."

yeonjun pergi. soobin hanya mematung depan gerbang, agaknya sedang memproses kejadian kilat barusan.

"barusan, bibir gue udah gak suci, ya?"

{♧}

konflik mana nih? yuhu konflik~

©voleenyaw

kodok kertas || yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang