"baik anak-anak, sampai disini kuliah hari ini. untuk dua minggu lagi, bapak harap kalian sudah ada konsep untuk proyek. saya permisi."
soobin mengacak surainya frustasi. ia sudah memikirkan konsep semalam suntuk, tapi tidak ada satupun ide yang membuatnya tertarik. mulai dari membuat lukisan mainstream sampai crochet rumit sekalipun, soobin tidak tertarik.
"nggak ada filosofinya," itu alasannya.
"belom nemu pasti," tebak seungmin, menyadari kawannya terlihat sangat putus asa. soobin mengangguk lemah, ia menyenderkan kepalanya pada pundak seungmin. "lo udah nemu?" soobin mengulang pertanyaannya sejak dua hari terakhir.
kali ini, seungmin terkekeh. "udah, ada ide yang nyangkut sejak semalam," seungmin mengangkat kepala soobin, "gue mau buat light art diorama."
soobin mengernyit. "gimana caranya?" tanya si pemuda choi. "nanti gue buat diorama gelap pakai kotak gitu, terus belakangnya gue kasih lampu. kalau dinyalain bakal keliatan isi dioramanya," seungmin menjelaskan dengan penuh semangat.
"alasannya?"
"mengingatkan gue akan kak chan."
ah, sang gebetan rupanya. kak chan adalah alumni kampus yang terkenal akan kalimat manis dan tawa hangat. katanya sih, dia playboy, tapi siapa coba yang tahan melihat karisma seorang bang chan. buktinya, seungmin yang tsundere sampai terpincut.
untuk acara perpisahan, kak chan mengadakan light art show sederhana di aula kampus. benar-benar menakjubkan. "yaudah lah, terserah lo," soobin menepis pelan tangan seungmin yang menangkup wajahnya, "ngantin yuk, gue belom sarapan."
seungmin menurut, mengikuti soobin menuju surga semua mahasiswa. sungguh, soto panas dengan jeruk nipis sangat dibutuhkan soobin saat ini. mulutnya mendadak berair memikirkan makanan favoritnya tersebut.
"bu sunmi, sotonya satu ya? jeruk nipisnya banyakin."
"siap, den soobin!"
soobin terkekeh, ia berjalan mendekati lemari minuman dan mengambil sebotol thai tea. "tumben gak beli es teh, den?" tanya bu sunmi. soobin nyengir, "hehe, lagi ada modal, bu."
bu sunmi ikut tertawa, meletakkan mangkok soto soobin di hadapannya. "totalnya lima belas ribu ya," ujarnya. soobin menyerahkan selembar sepuluh ribu dan lima ribu, diikuti sebuah 'terimakasih' sebelum menuju tempat duduknya bersama seungmin.
"wiiih, tumben beli thai tea?" kelakar seungmin. soobin mendorong bahu si pemuda kim. "emangnya cuman lo yang bisa beli minuman mahal?"
"ey, apaan sih, gue minumnya es jeruk nih," seungmin memperlihatkan minuman kecut yang dibungkus plastik tersebut. soobin hanya tertawa, lebih memilih melahap soto yang sudah membuatnya tergiur sedari tadi.
ting!
perhatiannya teralih, ponsel soobin bergetar sekali. "siapa?" tanya seungmin. soobin mengangkat bahu tanda tak tau. ia mengambil ponselnya dan membuka aplikasi chat.
+628XXXXXXXXXX
| hai
| choi soobin?
10.07"nomer gak dikenal," lapor soobin. seungmin mengintip, "tanyain siapa," usulnya.
+628XXXXXXXXXX
| hai
| choi soobin?
10.07halo |
siapa ya? |
10.12 read| ini gue
| senior yang ngasih kodok kertas
kemarin ^^
10.13"ooh."
"siapa?"
"si kodok kertas."
{♧}
siapa yang juga suka beli soto di kampusnya ㅠㅠ
©voleenyaw
![](https://img.wattpad.com/cover/229636832-288-k371954.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
kodok kertas || yeonbin
Fanfictionkodok kertas dengan surat ter-keju yang pernah soobin lihat. yeonbin ft. bts and 99-00 liners (inget, ini yeonbin ya bukan soobjun.) ©voleenyaw start: june 19th 2020 end: june 21st 2020 status: completed genre: short story, fanfiction