"A-apa? Menyusul Emily ke Edinburgh?" ulang Chenle tidak percaya. Orang mana yang membuat rencana sebegini tiba-tiba? Dan lagi, bagaimana Chenle harus izin pada agensi? Beomgyu malah mengangguk mantap tanpa ragu sama sekali.
"Ayo, kita pergi dan temui Emily! KIta akan selesaikan ini bersama!" ujar Beomgyu antusias. Lantas Chenle menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Um..., Beomgyu-ssi. Bukannya aku tidak mau. Tapi, apa kau lupa kalau aku adalah idol? Tidak semudah itu bagiku untuk pergi dari agensi apalagi jika memakan waktu lama." ungkap Chenle bingung. Beomgyu pun langsung ber-oh paham.
"Hm... Aku tahu aku harus apa. Chenle-ssi, maafkan aku." ucapnya. Lantas Chenle bergumam bingung.
"Hah? Maksud--, AKH!!"
Ternyata Beomgyu dengan sengaja memelintir kaki Chenle. Harus Chenle akui, walaupun tingkat vampir Beomgyu tidak setinggi Chenle, kekuatan lelaki ini tidak bisa diremehkan.
"Apa yang kau lakukan?!" seru Chenle sambil terus memegangi betisnya yang nyeri karena pelintiran Beomgyu lumayan keras. Lalu lelaki berwajah manis itu pun berlutut di depan Chenle.
"Yang perlu kau lakukan sekarang adalah, pergi ke agensi dan lapor pada bos mu bahwa kau butuh vakum karena cedera. Oke?" tukas Beomgyu enteng. Chenle terbelalak.
"Mana mungkin semudah itu--,"
"Sudahlah! Vampir Sira tidak akan merasakan sakit jika hanya diplintir, kan!" bujuk Beomgyu sambil memaksa Chenle untuk berdiri.
"Aish, iya iya!"
...
Sekarang Chenle tengah mengepak barang nya untuk pergi ke Edinburgh. Beomgyu benar-benar nekat. Ia bahkan nekat memesan tiket ke sana pukul 8 malam. Sementara ini sudah jam 5 sore. Jadwal yang biasanya teratur membuat Chenle agak 'mabok' mengemasi barangnya sendiri.
"Dasar vampir licik." misuh Chenle.
Bagaimana tidak? Setelah Chenle mendapat izin untuk vakum selama beberapa bulan dari Lee Sooman, Beomgyu langsung melesat pulang ke rumahnya untuk bersiap dan dengan entengnya menyuruhnya untuk bertemu di bandara Incheon.
'Heol. Dia tidak merasakan betapa susahnya seorang idol bahkan hanya untuk melangkah keluar dari agensi.' batin Chenle jengkel. Disaat ia tengah mendumal, tiba-tiba ada yang mengetok pintu dorm nya.
"Masuk!" seru Chenle.
Kriett..
"Hyung?"
Lantas Chenle menoleh. Itu Jisung.
"Ah..., ada apa, Jisung?" tanya Chenle gugup. Sepertinya Jisung sudah tahu bahwa dia akan vakum. Terlihat dari raut wajah Jisung yang sedikit kusut.
"Kau akan hiatus?" tanyanya langsung. Perkiraan Chenle tepat sasaran. Ia hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"I-iya. Kakiku terpelintir cukup parah. Dan kupikir aku harus beristirahat." jawab Chenle sedikit gugup. Ia tidak mungkin kan, mengatakan pada Jisung bahwa dirinya akan menyusul Emily ke Edinburgh?
"Benarkah? Apakah akan lama?" tanya Jisung lagi. Chenle bingung dengan pertanyaan yang seperti ini.
"Umm..., aku tidak tahu, Jisung-ah. Tapi tenang saja. Aku akan melakukan yang terbaik agar bisa kembali secepatnya. Kau tidak perlu khawatir padaku." ujar Chenle sambil mengulas senyumnya. Berusaha meyakinkan sang maknae.
KAMU SEDANG MEMBACA
my pretty monster ; park jisung
Vampire✨Ketika kau dan dia tidak berada di satu lingkup dunia yang serupa, akankah kau mengorbankan segala yang kau punya untuk melangkah di atas takdir yang bukan seharusnya?✨