Beomgyu mengerutkan alisnya heran.
"Membantu? Membantu apa?" Tanya Beomgyu balik. Chenle masih menyunggingkan senyumnya.
"Bantu aku untuk mencari tahu tentang Emily." Ungkapnya.
Beomgyu terdiam. Wajahnya yang tadinya ceria kini berubah sendu. Membuat Chenle makin yakin bahwa gadis yang baru saja pergi itu menyimpan sejuta rahasia di dalamnya.
"Tapi, untuk apa kau ingin mengetahuinya?" Beomgyu bersuara lagi. Kali ini lebih rendah dan pelan.
"Aku ingin menolongnya." Sahut Chenle. Entah kenapa, tatapan Beomgyu mengeras padanya. Dan itu membuat Chenle sedikit terkejut.
"Apa yang ingin kau tolong?" Tanyanya lagi. Kali ini dengan suara yang lebih menajam. Tapi Chenle tidak langsung menjawab pertanyaan lelaki manis tersebut.
Tap.
Chenle memegang pundak kiri Beomgyu. Ia mengulas senyum hangat sekaligus getirnya.
"Beomgyu-ya. Aku tau aku ini Sira. Tapi percayalah padaku. Aku tidak akan memanfaatkanmu untuk melukainya. Lagipula...," gantungnya.
"Sepertinya ia dalam bahaya."
Beomgyu terperangah. Lalu ia menunduk lagi.
"Ikut aku."
Chenle hanya menurut saat Beomgyu mengajaknya berjalan ke arah gang belakang SM dan keluar di sebuah jalanan sepi. Chenle tidak pernah tahu ada kawasan seperti ini di dekat SM.
Sepanjang mereka berjalan, Beomgyu hanya diam dan berjalan di depannya. Chenle semakin meyakini bahwa pemuda ini tahu banyak.
Kemudian mereka berhenti di sebuah hamparan lapangan yang sangat luas. Rumputnya hijau dan terlihat sangat lembut jika tertiup angin.
"Ada apa dengan tempat ini?" Tanya Chenle heran. Ia menoleh ke arah Beomgyu yang masih fokus menatap lapangan itu.
"Menyedihkan, bukan?" Gumamnya.
Kemudian Chenle mengernyitkan dahinya.
"Hah? Apanya?" Chenle makin bingung.
Lantas Beomgyu pun menepuk dahinya seakan teringat sesuatu.
"Ah, iya! Maaf, tempat ini sudah diberi kunci bayangan manipulasi. Aku lupa bahwa Sira tidak bisa menembus kunci ini. Sekarang, menghadaplah kepadaku." Perintah Beomgyu.
Selintas info saja, walaupun Sira memiliki kekuatan magis maupun fisik di luar akal sehat manusia maupun vampir, Sira akan kehilangan kemampuan dasar yang lain saat proses pengangkatan pangkat. Contohnya, kekuatan untuk menembus kunci bayangan maupun menghilangkan ingatan manusia. Mau itu vampir yang berketurunan atau yang menjalankan ujian kenaikan pangkat.
Chenle merasa terjatuh saat mengetahui bahwa dirinya memang tidak bisa menembus kunci semacam itu. Dan ia hanya menurut lalu menghadap pada Beomgyu.
Kemudian Beomgyu menatapnya dalam dalam. Mata hitamnya berubah menjadi biru terang dan terlihat banyak sekali kunci aksara di bola mata Beomgyu yang Chenle tidak mengerti apa artinya.
Tatapan Beomgyu seperti menusuk kedua kornea matanya. Dan itu terasa sedikit sakit bagi Chenle.
Kemudian sejurus cahaya kecil terang memasuki mata Chenle. Chenle agak terkejut.
"Sudah selesai. Kau bisa lihat sekarang." Ucap Beomgyu. Kemudian Chenle mengangguk dan kembali menaruh atensinya pada lapangan tersebut.
Keringat dingin Chenle turun perlahan. Pupilnya mengecil pertanda ia kaget juga ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
my pretty monster ; park jisung
ערפדים✨Ketika kau dan dia tidak berada di satu lingkup dunia yang serupa, akankah kau mengorbankan segala yang kau punya untuk melangkah di atas takdir yang bukan seharusnya?✨